Arkeolog Temukan Perkampungan Zaman Batu Berusia Sekitar 8.000 Tahun, Dibangun di Atas Dataran Tinggi
Berbagai artefak seperti patung dan tembikar juga ditemukan.
Arkeolog di Yunani menemukan perkampungan atau permukiman Zaman Batu Batu atau Neolitikum di pinggir Danau Plastira. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan, seperti dikutip dari Greek Reporter, Senin (16/9).
Pemukiman ini berada di ketinggian 800 meter. Para arkeolog menemukan bagian utama dari area tersebut sekitar 1 meter di bawah tanah.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kuil kuno berusia 2.800 tahun di Yunani? Para arkeolog yang sedang menggali sebuah kuil kuno berusia 2.800 tahun di sebuah tempat suci di Yunani menemukan serangkaian artefak menarik. Mereka juga menemukan sayap tanah liat yang kemungkinan adalah bagian dari sphinx atau putri duyung, serta sebagian dari sebuah kalung emas.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Bagaimana para arkeolog mengidentifikasi permukiman Neolitikum Akhir atau Zaman Perunggu Tengah? Mereka juga menemukan bukti lahan pertanian Romawi dan desa-desa kecil, lengkap dengan berbagai artefak seperti pecahan peralatan makan mewah yang diimpor dari Prancis modern dan bros berbahan campuran tembaga. Mereka juga menemukan bekas pemukiman dari Neolitikum Akhir atau Zaman Perunggu Tengah (1600 hingga 1200 SM), dengan ciri adanya parit, lubang tiang, lubang, dan selokan. Ditemukan juga banyak perkakas batu dan pecahan tembikar di situs tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno di Palaiokastro, Yunani? Arkeolog menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani. Menurut laporan Greek Reporter, kota ini berdiri pada abad keenam SM dan eksis sampai abad keenam Masehi.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di desa kuno Thorikos, Yunani? Arkeolog menemukan rumah Zaman Besi di desa kuno Thorikos, Yunani.
-
Bagaimana cara para arkeolog meneliti tengkorak gadis Yunani tersebut? Berfokus pada kerangka gadis ini, yang jelas-jelas tidak hidup hingga dewasa, memungkinkan kita untuk berspekulasi tentang evolusi biologis, makna pemuda Yunani di zamannya, dan jalur yang diambil gadis-gadis dari masa kanak-kanak hingga menjadi wanita dewasa.
Perkampungan Neolitikum ini ditemukan selama penggalian EFA Karditsa di bawah arahan arkeolog Dr. Kyparissi-Apostolika dan Dr. Oresti Apostolika.
Kementerian Kebudayaan menggambarkan situs ini sebagai pemukiman Neolitikum dataran tinggi yang langka, berbeda dari pemukiman dataran rendah yang diketahui karena orisinalitas dan artefaknya yang unik.
Kementerian menyatakan, hal ini harus diperlakukan sebagai kasus khusus yang membuka jalan baru bagi penelitian Neolitikum. Para arkeolog mengungkapkan temuan ini selama periode penggalian ketiga yang baru saja selesai.
Penanggalan radiokarbon menunjukkan, pemukiman tersebut berasal dari transisi dari akhir zaman Archaic ke awal Neolitikum Tengah (5999-5845 SM). Temuan Neolitikum di Danau Plastira menegaskan otonomi situs tersebut dalam hal material atau bahan mentah.
Material mentah ini termasuk tanah liat untuk membuat bejana dan berbagai jenis batu api. Tim juga menemukan banyak alat penggilingan dan banyak batu giling yang terbuat dari batu pasir yang diambil dari daerah sekitar.
- Arkeolog Temukan Perkampungan Berusia 3.500 Tahun, Berisi Benteng Yunani Kuno
- Arkeolog Temukan Bekas Lahan Pertanian Berusia 5.000 Tahun, Berisi Kapak Sampai Sisa Benih Tanaman
- Arkeolog Temukan Ratusan Artefak Batu Giok Berusia 5.000 Tahun, Ada yang Berbentuk Naga Hijau dan Jangkrik
- Arkeolog Temukan Rumah Batu Barusia 350.000 Tahun, Ada Artefak Perkakas Batu dan Tulang Hewan
Tempat Pembakaran Keramik
Selain itu, tembikar yang dibuat umumnya berwarna monokromatik dan dibuat di tempat, seperti yang ditunjukkan dengan ditemukannya dua kompleks tempat pembakaran keramik di mana bejana berbentuk bola tertanam pada posisi pembakarannya.
Penemuan tempat pembakaran keramik juga menegaskan otonomi lokasi pegunungan ini dan menunjukkan bahwa hal itu mungkin mengindikasikan adanya pemukiman yang lebih permanen.
Ditemukan juga area yang luas ditutupi oleh tanggul yang sudah memerah, dibatasi oleh dinding bata, di mana terdapat perapian, lubang tiang, dan artefak lainnya seperti patung-patung antropomorfik.
Beberapa tembikar yang ditemukan memiliki elemen dekoratif (kenop) yang mungkin menunjukkan hubungan lebih dekat dengan situs tertentu pada periode yang sama di dataran Tesalia.
Ketinggian dan keunikan situs ini membedakannya dari situs dataran rendah lainnya, sehingga menonjolkan orisinalitasnya dan tidak adanya artefak serupa. Oleh karena itu, para peneliti memperlakukan penemuan ini sebagai kasus khusus yang membuka bidang baru dalam penelitian pemukiman Neolitikum.