Arkeolog Temukan Pion Catur dan Dadu Berusia 1000 Tahun dari Kastil Terpencil, Terbuat dari Tanduk dengan Kondisi Masih Utuh
Arkeolog Temukan Pion Catur dan Dadu dari Sebuah Kastil Terpencil, Terbuat dari Tanduk dengan Kondisinya Masih Utuh
Arkeolog Temukan Pion Catur dan Dadu dari Sebuah Kastil Terpencil, Terbuat dari Tanduk dengan Kondisinya Masih Utuh
-
Apa yang ditemukan arkeolog di situs Curracurrang? Penelitian ini memeriksa situs arkeologi Curracurrang di selatan Sydney, di mana sisa-sisa tulang dingo ditemukan dikubur bersama-sama dengan sisa-sisa jasad manusia, menandakan ada ikatan erat antara kedua makhluk ini.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan kuburan tersebut? Penemuan ini terjadi saat sedang melakukan pekerjaan rutin membersihkan jalur untuk pengunjung baru, yang terletak di antara dua kuil yang menonjol.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
-
Dimana lokasi situs arkeologi yang dicari oleh para arkeolog? Sebuah tim peneliti saat ini tengah berburu situs arkeologi bawah air yang kemungkinan terletak di lepas pantai Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turki? Arkeolog yang menggali di kawasan selatan Turki, tepatnya di Gundukan Accana atau dikenal sebagai Eski Alalah, menemukan sebuah prasasti huruf paku berusia 3.500 tahun yang berisi tulisan daftar belanjaan.
-
Siapa yang menemukan situs-situs arkeologi tersebut? Vincius Peripato seorang peneliti bersama rekan-rekannya menelusuri data survei LIDAR seluas 5.315 kilometer persegi.
Arkeolog Temukan Pion Catur dan Dadu Berusia 1000 Tahun dari Kastil Terpencil, Terbuat dari Tanduk dengan Kondisi Masih Utuh
Arkeolog menemukan koleksi potongan permainan abad pertengahan di sebuah kastil yang terlupakan di Jerman selatan.
Di antara penemuannya adalah catur, bidak permainan, dan dadu yang masih dalam kondisi baik, berasal dari abad ke-11 hingga ke-12 Masehi.
Dilansir dari BBC, permainan catur sudah ada di Eropa sejak satu milenium yang lalu, permaianan ini diketahui berasal dari Timur.
Dalam penggalian arkeologi terbaru, arkeolog menemukan sebuah bidak catur yang berbentuk kuda atau ksatria
dengan kondisi yang baik di sebuah kastil yang terlupakan di Jerman Selatan.
Penemuan ini merupakan bagian dari koleksi permainan unik, yang juga mencakup bidak dan dadu permainan lainnya.
Saat ini, bukti budaya permainan awal ini sedang diperiksa oleh tim ahli internasional dari Institut Arkeologi Jerman (DAI), Kantor Negara untuk Pelestarian Monumen Baden-Württemberg (LAD), dan Universitas Tübingen.
Analisis laboratorium terhadap residu warna menunjukkan bahwa salah satu pihak bermain dengan warna merah.
- Arkeolog Temukan Prasasti Seukuran Telapak Tangan Berusia 3.300 Tahun, Isinya Tulisan Tentang Perang Dahsyat Zaman Kuno
- Arkeolog Takjub dan Penasaran, 330 Makam Berusia 4.000 Tahun Berisi Peti Mati Berbentuk Perahu yang Dikubur Terbalik
- Arkeolog Temukan Cincin Emas Berhias Batu Mulia Berusia 2.300 Tahun, Masih Utuh dan Tak Berkarat
- Arkeolog Temukan Gambar Hewan Ternak di Batu Berusia 4.000 Tahun, Jadi Bukti Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau Subur
Jejak keausan yang biasa terjadi menunjukkan kuda itu diangkat seperti permainan saat ini selama bergerak, menunjukkan kesinambungan yang mencengangkan dalam aturan permainan.
Sebelumnya, arkeolog juga menemukan artefak langka yaitu bidak catur dan potongan permainan untuk game papan lainnya dari abad ke-13 di Eropa Tengah, yang ditemukan dalam kondisi baik.
“Pada Abad Pertengahan, catur adalah salah satu dari tujuh keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang ksatria yang baik. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika penemuan-penemuan yang diketahui sebagian besar berasal dari kastil,” jelas Dr Jonathan Scheschkewitz (LAD).
“Penemuan seluruh koleksi permainan dari abad ke-11 dan ke-12 sangat mengejutkan kami, dan bidak ksatria berbentuk kuda adalah sorotan utama,” kata Dr Lukas Werther (DAI).
Penemuan ini dilakukan di sebuah kastil tak dikenal di negara bagian Reutlingen, negara bagian Baden-Württemberg, Jerman selatan.
“Mereka tergeletak di bawah puing-puing tembok
tempat mereka hilang atau disembunyikan pada Abad Pertengahan,” kata Dr Michael Kienzle (Universitas Tübingen).
Cakupan tersebut berkontribusi pada permukaan temuan yang terpelihara dengan sangat baik. “Di bawah mikroskop, kemilau khas dari memegang dan memindahkan potongan dapat terlihat,” jelas Dr Flavia Venditti dari Universitas Tübingen.
Selain bidak catur, ditemukan empat buah permainan berbentuk bunga, serta sebuah dadu bermata enam yang diukir dari tanduk.
Mata dan surai figur kuda setinggi 4 cm ini dibentuk secara jelas. Desain yang rumit ini merupakan ciri khas bidak catur berkualitas tinggi dari periode ini.
Sisa cat merah yang ditemukan pada bidak berbentuk bunga saat ini sedang dianalisis secara kimiawi.
Para peneliti berharap dapat mempelajari lebih lanjut tentang asal-usul catur Eropa dan dunia, permainan kaum bangsawan abad pertengahan dengan meneliti lebih dalam temuan ini.