Arkeolog Temukan Ribuan Kuburan Romawi Berserakan di Bawah Lumpur, Isinya Selain Jasad Ada Roti dan Buah-Buahan
Arkeolog Temukan Ribuan Kuburan Romawi Berserakan di Bawah Lapisan Lumpur, Isinya Selain Jasad Ada Roti dan Buah-Buahan
Arkeolog menemukan kuburan Romawi kuno berukuran luas di Prancis selatan, berisi 1.430 makam.
-
Siapa yang menemukan makam Romawi ini? Penggalian dilakukan oleh tim arkeolog dari Museum Arkeologi London (MOLA) di lokasi yang kini dimiliki oleh Landsec and Transport for London (TfL).
-
Di mana makam-makam Romawi itu ditemukan? Arkeolog yang menjalankan proyek penggalian selama dua tahun di Kota Kuno Tarquinia, sebelah utara Roma, Italia, menemukan sebuah lokasi pemakaman kuno yang berisi 67 tengkorak dikubur dalam 57 makam terpisah.
-
Kapan Roti Hosti dimakan? Dalam perayaan Ekaristi, roti hosti diyakini mengalami transubstansiasi, yaitu berubah substansi menjadi tubuh Kristus secara sakramental.
-
Kapan Roti Juna mulai dirintis? Dirintis oleh Ardian Setiawan sejak masa pandemi, kemampuan membuat roti terasah saat menjadi karyawan di salah satu bakery yang cukup terkenal di Malang.
-
Apa yang ditemukan di makam Romawi kuno tersebut? Ilmuwan mengatakan mereka menemukan sisa-sisa sebuah muasoleum Romawi atau makam besar dengan "kondisi terawetkan yang mencengangkan".
-
Bagaimana cara membuat roti salib? Menjadi makanan Paskah tradisional di Irlandia, Inggris, Australia, Selandia Baru, dan Karibia, roti salib panas adalah roti gulung lembut berbumbu yang dibuat dari buah-buahan dan ditandai dengan lapisan gula atau adonan berbentuk salib.
Arkeolog Temukan Ribuan Kuburan Romawi Berserakan di Bawah Lumpur, Isinya Selain Jasad Ada Roti dan Buah-Buahan
Di makam itu juga ada bukti jamuan pemakaman yang diadakan untuk menghormati anggota keluarga yang meninggal.
Penggalian pemakaman, yang disebut pekuburan Robine karena kedekatannya dengan kanal dengan nama yang sama, dimulai pada 2017 menjelang pekerjaan konstruksi di Kota Narbonne.
Kompleks pemakaman itu "sangat terpelihara dengan baik", terkubur di bawah lapisan lumpur setinggi 3 meter selama banjir di dekat Sungai Aude.
- Arkeolog Temukan Dua Keping Koin Romawi Berusia 1.600 Tahun, Ada Gambar Cucu Kaisar Terkenal
- Arkeolog Temukan Makam Dua Bocah Laki-Laki Berusia 1.600 Tahun, Dikubur Bersama Hewan dan Perhiasan Emas
- Arkeolog Temukan Gulungan Papirus di Kuburan Hewan, Berisi Daftar Perwira Romawi yang Dikirim Perang ke Mesir
- Arkeolog Temukan Kolam Renang di Sebuah Vila Mewah Milik Sosialita Romawi Kuno, Dilengkapi Mosaik dari Marmer
Kuburan dan artefak tersebut berasal dari akhir abad pertama sebelum masehi dan akhir abad ketiga masehi, serta mencakup lebih dari 100 makam yang berisi jenazah anak-anak.
Analisis selanjutnya menunjukkan metode penguburan berbeda-beda tergantung pada usia orang yang meninggal—anak-anak dikuburkan, sedangkan mayoritas orang dewasa dikremasi.
Orang dewasa yang dikuburkan tanpa kremasi ditempatkan di peti mati kayu, sedangkan anak-anak ditempatkan di kotak atau lubang yang lebih sederhana dan ditutup dengan penutup, menurut pernyataan itu.
Dilansir Live Science, beberapa kuburan berserakan dengan potongan makanan hangus—termasuk kurma, buah ara, sereal, dan roti. Para arkeolog mengira ini adalah sisa dari pesta yang diadakan oleh keluarga untuk mengenang kerabat mereka yang telah meninggal.
Perayaan tersebut mungkin merupakan bagian dari festival Romawi selama sembilan hari yang dikenal sebagai "Parentalia", yang dirayakan oleh keluarga setiap tahun pada bulan Februari.
Festival tersebut diakhiri dengan acara yang disebut "Feralia" pada 21 Februari, ketika keluarga berkumpul di kuburan dengan membawa makanan, anggur, dan persembahan lainnya untuk orang mati.
Penggalian di pemakaman Robine menemukan beberapa struktur batu yang mungkin berfungsi sebagai tempat perjamuan bagi keluarga yang merayakan Feralia, menurut pernyataan itu.
Sisa-sisa tabung persembahan anggur kepada dewa—tabung keramik berongga yang dimasukkan ke dalam tanah di atas kuburan—menunjukkan bahwa keluarga-keluarga secara simbolis berbagi pesta Feralia dengan orang mati dengan menuangkan makanan ke kuburan kerabat mereka.
Pemakaman yang telah digali sepenuhnya mencakup luas 5.000 meter persegi dan terletak 700 meter di sebelah timur pusat Romawi kuno Narbonne.
Narbonne, yang pada zaman dahulu dikenal sebagai Narbo Martius, adalah salah satu koloni Romawi pertama di luar Italia.
Kota itu didirikan pada tahun 118 SM di sepanjang Via Domitia, jalan yang membentang dari Italia dan melintasi Prancis selatan hingga Spanyol.
Arkeolog menemukan pemakaman tersebut berevolusi seiring berjalannya waktu, menyoroti perubahan dalam tata letak plot, makam, dan batas-batasnya.
Mereka menemukan tembok batu tinggi yang didirikan sekitar tahun 50 M yang memisahkan pemakaman satu sama lain, serta perluasan kuburan dan pagar lebih lanjut yang dibangun menjelang akhir abad pertama masehi.
Dinding tersebut dihiasi dengan plakat pemakaman marmer yang memperlihatkan orang-orang yang dikuburkan di dalamnya.
Banyak dari pemakaman tersebut berisi barang-barang kuburan, termasuk vas, balsam, lampu, koin, dan perhiasan.
Artefak ini—bersama dengan seperangkat jimat khusus, peralatan miniatur, lonceng, dan liontin phallic, yang dipandang apotropaic, atau mampu mengusir kejahatan—akan dipamerkan di museum Narbo Via di Narbonne mulai tahun 2026.