Arkeolog Temukan Tiga Perisai dan Helm Perunggu Berusia 2.700 Tahun di Kastil, Disebut Milik 'Dewa' Utama Bangsa Ini
Kastil ini hancur karena gempa bumi sekitar 20 sampai 25 tahun setelah dibangun.
Arkeolog Turki menemukan tiga perisai dan helm, keduanya terbuat dari perunggu, yang didedikasikan untuk Haldi, dewa utama Urartia. Alat perang kuno ini ditemukan saat para arkeolog melakukan penggalian di Kastil Ayanis, Provinsi Van, Turki timur.
Penemuan tersebut diumumkan di akun media sosial Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Nuri Ersoy, seperti dikutip dari Arkeonews, Senin (9/9).
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog yang menemukan artefak-artefak kuno di Turkistan? Pemimpin ekspedisi Aleksandr Podushkin, arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengatakan negara bagian Kangju adalah sebuah federasi yang terdiri dari berbagai macam orang, termasuk, pada saat itu, kelompok-kelompok nomaden Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (yang mungkin saja merupakan orang Skit).
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turki? Arkeolog yang menggali di kawasan selatan Turki, tepatnya di Gundukan Accana atau dikenal sebagai Eski Alalah, menemukan sebuah prasasti huruf paku berusia 3.500 tahun yang berisi tulisan daftar belanjaan.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan eyeliner atau celak mata saat melakukan penggalian di Yeşilova Höyük atau Gundukan Yeşilova yang terletak di distrik Bornova, Provinsi Izmir.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa yang membuat arkeolog kagum tentang kota kuno ini? Reruntuhannya menawarkan wawasan tentang perencanaan dan rekayasa yang digunakan untuk membangunnya.
Kastil Ayanis dibangun di atas bukit berbatu, dekat dengan desa Agarti dan terletak di bagian timur pinggir Danau Van.
Di dalam kastil ini terdapat kuil Haldi, salah satu kuil yang masih utuh sampai saat ini. Kastil ini dibangun oleh Raja besar Urartu terakhir, Rusa II, pada pertengahan abad ke-7 SM. Bukti tertulis menunjukkan, kastil tersebut hancur akibat gempa bumi besar dan kebakaran, sekitar 20 hingga 25 tahun setelah pembangunannya.
Kastil Ayanis juga dikenal sebagai kastil terakhir Kerajaan Urartu. Penggalian di situs ini telah berlangsung sejak 1989.
Persembahan Untuk Dewa
Penemuan perisai dan perunggu ini disebut mencerminkan kekayaan karya logam Urartia.
"Dalam penggalian tahun ini, kami menggali tiga perisai perunggu dan satu helm, yang ditemukan dalam kondisi yang sangat baik," jelas Prof Dr Mehmet Isikli, pengajar di Departemen Arkeologi, Fakultas Sastra, Universitas Atatürk.
- Arkeolog Temukan Kereta Perang Berusia 4.000 Tahun di Makam Raja, Ada Pedang Sampai Helm
- Menggali di Istana Kuno, Arkeolog Temukan Perisai dan Helm Perang Berusia 2.700 Tahun
- Arkeolog Temukan Helm Perunggu Berusia 2300 Tahun di Dalam Tungku, Diduga Milik Kepala Suku Bangsa Celtic
- Arkeolog Temukan Stempel Berusia 4.000 Tahun, Ungkap Jalur Perdagangan Penting di Zaman Kuno
"Perisai dan helm ini dipersembahkan untuk Haldi, dewa utama dan dewa perang. Seperti Anda tahu, Kastil Ayanis pernah mengalami gempa dahsyat. Karena gempa ini, ada keruntuhan parah disebabkan oleh dinding bata lumpur, banyak artefak berubah bentuk karena hal ini. Namun artefak yang ditemukan dalam kondisi sangat baik karena ditemukan di lantai ruangan pada kedalaman sekitar 6-7 meter. Tentu saja, kami menemukan beberapa retakan kecil dan kami akan menyelesaikannya dengan restorasi dan konservasi," jelasnya.
36 Tahun Penggalian
Profesor Isikli menambahkan, helm perunggu yang ditemukan dihias dan diduga merupakan helm untuk upacara.
"Karena kami bisa melihat beberapa hiasannya sekarang, tentu, akan lebih mudah melihat ornamen-ornamen dan hiasannya lebih jelas setelah restorasi dan konservasi menyeluruh," paparnya.
Profesor Isikli menambahkan, ada bukti kuat situs ini digunakan oleh kerajaan dan kelompok elit keagamaan. Sampai saat ini, setelah 36 tahun penggalian, lebih dari 30 perisai perunggu telah ditemukan para arkeolog di kastil ini.