Ilmuwan Berhasil Ungkap 13 DNA Manusia Purba yang Hidup 10.000 Tahun Lalu, Keturunannya Masih Hidup Sampai Sekarang
Para peneliti mengekstrak genom dari fosil manusia purba yang ditemukan di sebuah gua di Afrika Selatan.
Para peneliti berhasil mengekstrak 13 genom dari gua batu Oakhurst, Afrika Selatan. Genom-genom tersebut mencakup DNA purba tertua di wilayah tersebut hingga saat ini dari dua individu yang hidup sekitar 10.000 tahun lalu.
Situs arkeologi batu Oakhurst berada di dekat kota George di pantai selatan Afrika Selatan. Tempat ini terletak di tebing batu pasir di Lembah yang subur dengan pohon-pohon yellowwood.
-
Apa yang ditemukan para ahli paleontologi di Afrika Selatan? Para ahli paleontologi menemukan fosil bintang laut brittle atau biasa dikenal bintang rapuh, dari era Devonian di 'unit atas' Formasi Baviaanskloof di Afrika Selatan.
-
Di mana fosil manusia purba ditemukan? Fosil ini ditemukan di gua Heaning Wook Bone di Cumbria, Inggris.
-
Bagaimana fosil manusia purba di Sangiran ditemukan? Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1934 dengan bantuan penduduk setempat.
-
Siapa yang menemukan fosil manusia purba di Pulau Jawa? Dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Jacob adalah salah satu murid dari von Koenigswald, seorang Paleontolog dan geolog berkebangsaan Jerman-Belanda yang menemukan fosil manusia purba di Pulau Jawa.
-
Siapa yang menemukan fosil Homo sapiens tertua di luar Afrika? Pada 1978, arkeolog melakukan penggalian di Gua Apidima di Semenanjung Mani, Yunani dan menemukan dua fosil penting: pecahan tengkorak dan tulang rahang.
-
Di mana lokasi penemuan fosil Homo sapiens yang lebih tua dari fosil di Afrika Timur? Fosil Jebel Irhoud, yang mencakup tengkorak dengan wajah manusia modern yang khas, berusia puluhan ribu tahun lebih tua dari fosil manusia yang ditemukan di Afrika Timur.
Dilansir The Conversation, hasil temuan ini menunjukan bahwa populasi di Afrika Selatan berbeda dengan wilayah lain di dunia. Orang-orang tidak datang ke tempat itu secara bergelombang seperti di wilayah Eropa atau Asia.
Sebaliknya, secara berkesinambungan genetik itu diturunkan terus menerus untuk 13 individu ini, dari 10.000 hingga 1.300 tahun yang lalu.
Penelitian Oakhurst yang dimulai pada tahun 2017 dengan 13 individu sebagai sampel yang dilakukan dengan uji radiokarbon dari kolagen tulang dan gigi pada sampel tersebut
Genom Mirip Manusia Modern
Para peneliti menemukan semua individu tersebut adalah orang dewasa, lima perempuan dan delapan laku-laki dengan rincian dua sampel berusia 9.000-10.000 tahun, empat berusia 5.000-6.000 tahun, lima berusia 4.000-5.000 tahun, dan dua berusia 1.000-1.500 tahun.
Tiga belas genom tersebut ternyata relatif mirip dengan genom manusia modern yang mendiami Afrika Selatan saat ini seperti dari suku San, Khoekhoe dan suku Khomani.
- DNA Berusia 17.000 Tahun Ungkap Asal Usul Bayi Bermata Biru dari Zaman Es, Ternyata Hasil Perkawinan Sedarah
- Mengguncang Teori Evolusi, Ikan Purba Ini Dijuluki Fosil Hidup Tertua di Dunia, Hidup di Perairan Indonesia
- Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 45.000 Tahun, Arkeolog Ungkap Penyebab Manusia Neanderthal Punah
- Ilmuwan Pertama Kali Temukan Fosil Kromosom Purba, Masih Utuh dan Tersusun Rapi dalam Kulit Mamut Berbulu Berusia 52.000 Tahun
Uniknya dari tiga belas individu ini tidak ada satupun leluhur yang berasal dari luar Afrika Selatan yang menunjukan bahwa keturunan para leluhur di wilayah ini masih terjaga sampai sekarang. Para pendatang baru sampai di afrika 2000 tahun yang lalu memperkenalkan penggembalaan, pertanian dan bahasa baru.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti