Ilmuwan Temukan Fosil Hiu Berusia 93 Juta Tahun, Giginya Bukan Untuk Mencabik Mangsa
Gigi hiu purba ini idak seperti gigi hiu modern yang digunakan untuk mencabik mangsa.
Ilmuwan menemukan fosil hiu di tambang batu kapur di timur laut Meksiko. Hiu ini diperkirakan hidup pada Zaman Kapur, yang dimulai 145 juta tahun lalu dan berakhir 66 juta tahun lalu.
Hiu ini memiliki deretan gigi yang tak lazim. Sebagian besar giginya berukuran besar dan rata. Tidak seperti hiu modern, gigi hiu purba ini tidak berfungsi untuk mencabik mangsanya, tetapi untuk menggiling dan menghancurkan hewan bercangkang.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi? Para ahli paleontologi menemukan spesies cumi-cumi vampir yang sebelumnya tidak diketahui.
-
Bagaimana para ahli paleontologi meneliti pertumbuhan dan perkembangan spesies paus purba ini? Melalui analisis detail gigi dan tulang Tutcetus menggunakan pemindaian CT (CT-Scan), tim merekonstruksi pertumbuhan dan perkembangan pola spesies ini.
-
Siapa yang menemukan fosil-fosil hewan purba tersebut? Ekspedisi untuk mengumpulkan fosil-fosil ini dilakukan pada tahun 2011 dan 2014 oleh para ilmuwan dari Zoological Society of London (ZSL).
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
-
Bagaimana arkeolog mengetahui tanda "like" purba itu? Gambar-gambar gua ini sudah ada sebelum munculnya media sosial sekitar 17.000 tahun yang lalu. Para arkeolog menyebutnya sebagai penemuan “sekali seumur hidup”. Mereka menyebut temuan ini bukti paling awal dari “like” di bagian gua yang belum dijelajahi sebelumnya.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi di wilayah tenggara Tiongkok? Saat ini, para ahli paleontologi di wilayah tenggara Tiongkok telah menemukan dinosaurus yang bahkan lebih besar dari versi velociraptor yang ditampilkan dalam film.
Penemuan ini memberi gagasan yang lebih baik bagi para ilmuwan dalam menggambarkan penampilan hiu ini, seperti dikutip dari Greek Reporter, Rabu (16/10). Fosil ini memperlihatkan hampir seluruh komponen kerangka dan garis besar tubuh jaringan lunak spesimen.
Penemuan ini juga menunjukkan di mana letak genus, yang dikenal sebagai Ptychodus, dalam pohon evolusi hiu, dan karakteristik lain yang sebelumnya tidak diketahui, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada April di jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences.
Menurut para ahli, penemuan fosil ini memberikan pencerahan terkait proses evolusi hiu.
Periksa Enam Fosil
Mayoritas spesies Ptychodus hidup antara 100 dan 80 juta tahun lalu, selama Zaman Kapur akhir. Deposit di mana fosil ini ditemukan berasal dari sekitar 91,85 juta sampai 93,9 juta tahun lalu, jelas aalah satu penulis studi, Dr Eduardo Villalobos Segura, yang juga akademisi di Departemen Paleontologi Universitas Wina Austria.
Dalam penelitian ini, tim peneliti memeriksa enam fosil yang ditemukan di situs Nuevo Leon dekat kota Vallecillo, termasuk spesimen lengkap. Tiga fosil lainnya juga lengkap dan dua fosil dalam kondisi tidak lengkap.
- Peneliti Temukan Fosil Ikan Berusia 360 Juta Tahun, Pernah Jadi Pemangsa Nenek Moyang Manusia
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Lalat Gergaji dari Fosil Berusia 16 Juta Tahun, Serangga Mirip Tawon yang Telah Punah
- Ilmuwan Ungkap Hewan Berusia 500 Juta Tahun Punya 30 Pasang Kaki Berduri, Masih Keluarga dengan Kepiting dan Monyet Laut
- Ilmuwan Temukan Fosil Hewan Mirip Bintang Laut Berusia 155 Juta Tahun, Separuh Tubuhnya Tidak Utuh
Menggunakan kerangka purba ini, arkeolog memastikan Ptychodus berasal dari ordo hiu yang dikenal dengan nama Lamniformes atau hiu makerel, yang berasal dari grup yang sama dengan Megalodon dan hiu putih modern.