Ilmuwan Temukan Fosil Naga Berusia 240 Juta Tahun, Panjangnya Sampai 5 Meter
Makhluk ini mirip naga yang digambarkan dalam film-film kolosal China.
Para ilmuwan menemukan fosil reptil laut dengan kondisi sangat lengkap di Provinsi Guizhou, China. Hewan ini hidup sekitar 240 juta tahun lalu pada Zaman Trias.
Dikutip dari laman The Brighter Side, Kamis (24/10), hewan purba ini merupakan spesies Dinocephalosaurus orientalis. Hewan ini memiliki panjang 5 meter dan disebut mirip dengan naga China seperti yang kerap digambarkan dalam film-film.
-
Fosil apa yang ditemukan di China? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China. Fosil ini terdiri dari dua tulang lengkap.
-
Apa yang ditemukan di China selain fosil Stegosaurus? Penemuan ini terjadi pada 2017 di Daerah Otonomi Manchu Fengning, Provinsi Hebei Utara, China, bersama dengan nenek moyang primitif Triceratops.
-
Apa yang ditemukan oleh tim ahli paleontologi di China? Tim ahli paleontologi internasional menemukan bekas jejak kaki kecil dinosaurus seukuran kucing sekitar 100 juta tahun lalu di China.
-
Di mana fosil 'naga' Dinocephalosaurus orientalis ditemukan? Dinocephalosaurus orientalis, yang berarti “kadal berkepala mengerikan” dari timur Samudra Tethys (samudra kuno masa Mesozoikum), pertama kali ditemukan di wilayah Provinsi Guizhou, Tiongkok oleh Profesor Li Chun pada tahun 2003.
-
Di mana manusia purba di China timur mengumpulkan fosil 'tulang naga'? “Anak-anak dan remaja mengumpulkan tulang binatang besar dan fosil gigi dari singkapan situs kuno dan bermain dengannya,” jelas makalah tersebut, menambahkan bahwa kerikil tersebut mungkin dikumpulkan dan dibawa ke sana untuk alasan yang sama.
-
Fosil spons laut purba apa yang ditemukan peneliti di Cina? Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada 5 Juni di jurnal Nature, ahli geobiologi dari Virginia Tech, Shuhai Xiao, dan para kolaboratornya melaporkan spons laut berusia 550 juta tahun dari "tahun-tahun yang hilang" dan mengusulkan bahwa spons laut yang paling awal belum memiliki kerangka mineral, sehingga memberikan parameter baru dalam pencarian fosil-fosil yang hilang.
“Penemuan ini memungkinkan kita untuk melihat hewan berleher panjang ini secara utuh untuk pertama kalinya. Ini adalah satu lagi contoh dunia Trias yang aneh dan menakjubkan yang terus membingungkan para ahli paleontologi,” jelas Dr Nick Fraser, dari Museum Nasional Skotlandia, yang merupakan bagian dari tim internasional yang mempelajari fosil tersebut.
“Kami yakin ia akan menarik imajinasi di seluruh dunia karena penampilannya yang mencolok, mengingatkan pada naga China dalam mitos yang panjang dan mirip ular.”
Studi ini melibatkan pembandingan fosil Dinocephalosaurus orientalis dengan fosil Tanystropheus hydroides, reptil laut lain dari periode Trias Tengah di Eropa dan China. Meskipun memiliki ukuran yang sama dan beberapa ciri tengkorak yang serupa, Dinocephalosaurus orientalis memiliki lebih banyak tulang belakang di leher dan batang tubuhnya, menjadikannya lebih mirip ular.
Pemahaman Baru Evolusi
Para peneliti dari Skotlandia, Jerman, Amerika Serikat (AS), dan China berkolaborasi dalam studi selama 10 tahun ini, yang berlangsung di Institut Paleontologi Vertebrata dan Palaeoantropologi, Beijing, yang merupakan bagian dari Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Studi ini membawa pemahaman baru tentang evolusi dan keragaman makhluk purba yang mendiami dunia pada periode Trias, memberikan pandangan yang lebih kaya tentang kehidupan laut zaman dahulu.
- Peneliti Temukan Fosil Ikan Berusia 360 Juta Tahun, Pernah Jadi Pemangsa Nenek Moyang Manusia
- Ilmuwan Ungkap Hewan Berusia 500 Juta Tahun Punya 30 Pasang Kaki Berduri, Masih Keluarga dengan Kepiting dan Monyet Laut
- Ilmuwan Temukan Fosil Naga Berusia 240 Juta Tahun, Panjangnya Sampai 5 Meter, di Sini Lokasinya
- Ilmuwan Temukan Sarang Tertua di Dunia Berusia 29 Juta Tahun, Masih Lengkap dengan 50 Telur Serangga
Peneliti berspekulasi bahwa "leher yang panjang, lentur dan fleksibel, serta dilengkapi dengan 32 tulang belakang yang terpisah,” mungkin memberi keuntungan bagi mereka untuk berburu–sehingga memungkinkan Dinocephalosaurus orientalis untuk mencari makanan di celah-celah bawah air. Fosil tersebut ditemukan di deposit batu kapur kuno di China selatan.
"Penemuan ini menambah keanehan Trias," kata Dr. Fraser kepada BBC News.
"Dan setiap kali kami memeriksa simpanan ini, kami menemukan sesuatu yang baru," sambungnya.
Makalah yang menjelaskan sekumpulan fosil baru hewan tersebut diterbitkan dalam jurnal “Earth and Environmental Science: Transactions of the Royal Society of Edinburgh”.