Menyelam Sampai 50 Meter, Arkeolog Temukan Belati Berlapis Perak Berusia 3.600 Tahun di Dalam Bangkai Kapal
Dalam sebuah proyek penggalian bawah laut, arkeolog menemukan bangkai kapal yang di dalamnya ada belati kuno berlapis perak.
Arkeolog bawah laut dari Universitas Akdeniz menemukan belati perunggu berlapis perak berusia 3.600 tahun di lepas pantai Kotamadya Kumluca di Turki.
Sejak 2019, proyek penggalian yang dipimpin Profesor Hakan Öniz dari Fakultas Seni Rupa Universitas Akdeniz menjelajahi dasar laut di lepas pantai Kumluca di provinsi selatan Turki, Antalya.
-
Bagaimana arkeolog maritim mengangkat bangkai kapal Zaman Perunggu di Turki? Meskipun terendam pada kedalaman 27 meter, hal itu tidak menghalangi upaya para arkeolog untuk mengangkatnya pada tahun 1960.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di lokasi penggalian? Artefak yang ditemukan termasuk koin Romawi dan tembikar dari Zaman Besi dan Perunggu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di lepas Pantai Puglia? Para arkeolog telah menemukan bangunan Romawi yang besar di lepas Pantai Puglia, sebuah daerah yang populer bagi para wisatawan.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di dasar Laut Hitam? Hasil penyelaman arkeologi pada 2020 di Laut Hitam baru-baru ini ditampilkan dalam pameran museum baru. Penyelaman itu adalah yang pertama kali dilakukan di kawasan tersebut. Dalam penyelaman itu arkeolog mengungkapkan artefak kuno dari kota pelabuhan yang sudah tenggelam. Kota itu dulunya merupakan pusat perdagangan, demikian dilaporkan Anatolian Archaeology.
-
Bagaimana para arkeolog menyelidiki kerangka tersebut? Para arkeolog tengah menyelidiki kerangka ini dengan cermat di laboratorium untuk mencoba memecahkan teka-teki berusia 1.000 tahun ini.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
Dilansir Heritage Daily, proyek penggalian ini menemukan bangkai kapal di kedalaman 50 meter, yang membawa muatan batangan bantal tembaga yang diyakini berasal dari Pegunungan Troodos di Siprus.
Baru-baru ini, para peneliti menemukan belati perunggu berpaku perak di lokasi bangkai kapal, yang dikaitkan dengan peradaban Kreta-Minoa, budaya Zaman Perunggu yang berpusat di Pulau Kreta.
Peradaban Minos muncul dari budaya Neolitikum setempat sekitar tahun 3100 SM. Perkembangan permukiman perkotaan yang kompleks dimulai sekitar tahun 2000 SM. Sekitar tahun 1450 SM, bangsa Minos jatuh di bawah pengaruh budaya dan politik dari Yunani Mycenaean daratan, yang mengarah pada budaya hibrida yang bertahan hingga sekitar tahun 1100 SM.
Penemuan terpenting arkeologi bawah laut
Bangsa Minos memantapkan diri sebagai kekuatan maritim utama di Mediterania timur, yang membina jaringan perdagangan yang luas dengan Mesir, Syam, Anatolia, Siprus, dan daratan Yunani.
Menurut pernyataan pers Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Mehmet, Nuri Ersoy: “Sebuah belati perunggu berlapis perak milik peradaban Kreta-Minos ditemukan dalam penggalian bawah air yang dilakukan di lepas pantai distrik Kumluca, Antalya.”
- Setelah Menyelam Selama 14 Tahun, Arkeolog Temukan Meriam dari Bangkai Kapal Perang Berusia 350 Tahun
- Arkeolog Temukan Patung Dewa Yunani Berusia 2.300 Tahun di Selokan Kuno, Panjangnya 2 Meter dan Masih Utuh
- Arkeolog Temukan Perkakas Batu di Galangan Kapal Tertua dan Terbesar di Dunia, Digunakan Sejak Zaman Perunggu
- Temuan Batu Kuno Ungkap Nenek Moyang Kita Sudah Mengarungi Lautan Jauh Lebih Lama dari Dugaan Sebelumnya
“Bangkai kapal itu merupakan salah satu penemuan terpenting tidak hanya di Turki, tetapi juga dalam arkeologi bawah laut dunia,” kata Menteri Ersoy.
Arkeolog berpendapat hubungan belati tersebut dengan Peradaban Kreta-Minoa memberikan wawasan baru mengenai rute perdagangan historis dan pertukaran budaya di Mediterania.