"Nenek Moyang" Kancing Baju Ditemukan di Desa Kuno Berusia 3.500 Tahun
Arkeolog di Prancis menemukan bekas permukiman permanen yang memberikan wawasan langka tentang struktur sosial masa lalu.
Marais de Saint-Gond, sebuah situs Neolitikum yang luas di timur laut Prancis, akhirnya mengungkap misteri jauh di dalam tanah.
"Nenek Moyang" Kancing Baju Ditemukan di Desa Kuno Berusia 3.500 Tahun
Arkeolog menemukan bekas permukiman permanen yang memberikan wawasan langka tentang struktur sosial masa lalu. Keberhasilan ini datang setelah 150 tahun sejak penemuan pertama batu serpih di area tersebut. Para ahli arkeologi menggambarkan penemuan ini sebagai potongan akhir dari teka-teki sejarah kuno.
"Ini adalah potongan terakhir dari teka-teki yang selama ini kami cari," ujar Remi Martineau, seorang peneliti di Pusat Riset Ilmiah Nasional Prancis (CNRS), yang menemukan desa tersebut bersama timnya pada musim panas ini, seperti dilansir laman Arkeonews.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di desa kuno Thorikos, Yunani? Arkeolog menemukan rumah Zaman Besi di desa kuno Thorikos, Yunani.
-
Apa yang ditemukan para ahli arkeologi di Desa Celtic Kuno tersebut? Selama penyelidikan arkeologi sebagai bagian dari pengembangan kawasan permukiman baru, ditemukan sebuah denah rumah dari pemukiman sebelumnya dalam jumlah di atas rata-rata.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno di Palaiokastro, Yunani? Arkeolog menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani. Menurut laporan Greek Reporter, kota ini berdiri pada abad keenam SM dan eksis sampai abad keenam Masehi.
-
Dimana desa kuno yang ditemukan oleh arkeolog berada? Arkeolog menemukan desa kuno yang yang telah lama hilang, yang berada di jantung Mexico City.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Mengapa arkeolog mempelajari panci kuno? Kasus ini telah lama menjadi topik pembahasan para ilmuan arkeologi mengenai kesimpulan bagaimana alat-alat kuno digunakan oleh manusia purba dalam membuat makanan berdasarkan catatan tertulis.
Di lokasi tersebut, sudah diidentifikasi 15 tambang batu serpih besar di atas 450 hektar, serta 135 hypogeum atau ruang bawah tanah yang dibangun.
Tak hanya itu, lima lorong berlapis megalitik, sepuluh alat poles untuk kapak, serta ladang-ladang yang dibudidayakan dengan pembakaran terkontrol, berhasil diungkap sejak pertama kali batu serpih ditemukan setengah abad lalu.
Martineau menjelaskan penemuan ini memungkinkan langkah maju dalam memahami "organisasi ekonomi, sosial, dan wilayah masa Neolitikum". Ia menambahkan tidak ada situs serupa yang ditemukan di seluruh Eropa.
Sumber: Arkeonews
Temuan desa kuno ini dimulai ketika parit digali untuk pemasangan palisade di komune Val-des-Marais, sekitar 136 kilometer dari Paris. Pagar prasejarah ini melingkari sebuah bukit dengan luas perkiraan satu hektar, menurut penilaian arkeologis.
Proses penggalian juga mengungkapkan bangunan yang terletak dekat lubang sampah besar berdiameter sekitar 20 meter, bersama dengan sumur-sumur.
"Situs ini memiliki struktur yang sangat terorganisir," kata Martineau.
Sumber: Arkeonews
Selain itu, ditemukan pula objek oval kecil yang terbuat dari mutiara, yang dikategorikan sebagai "barang museum" oleh Martineau. Objek ini memiliki dua lubang di tengahnya dan diperkirakan merupakan leluhur dari kancing, yang berasal dari sekitar 3.400 hingga 3.300 tahun lalu.
- Nyamuk Jantan Ternyata Pernah Jadi Serangga Penghisap Darah, Temuan Fosil Tertua Berusia 145 Juta Tahun Ini Buktinya
- Krim Wajah Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Kuil Romawi, Arkeolog Hampir Pingsan Saat Buka Kemasannya
- Arkeolog Temukan 100 Cermin Perunggu di Gundukan Makam Jepang, Ada Gambar Dukun dari Abad ke-3 Masehi
- Guci Berusia 4.000 Tahun Ini Masih Utuh, Ditemukan di Desa Bawah Tanah dari Zaman Perunggu
Dengan kondisinya yang terawat dengan baik, para peneliti berharap penemuan lebih lanjut akan tetap terjaga dengan baik jika penggalian lebih lanjut dilakukan di masa depan.
Semua temuan beruntun ini merupakan hasil dari program penelitian yang dimulai 20 tahun lalu, yang diprakarsai oleh CNRS. Situs bersejarah ini membawa kita lebih dekat pada pemahaman tentang masa lalu yang berlapis-lapis dan memberikan gambaran tentang kehidupan di era Neolitikum.