Potret Alexander Agung Berusia 1.800 Tahun Ditemukan di Ladang, Dipahat dalam Lempengan Perunggu, Begini Parasnya
Arkeolog mengonfirmasi bahwa sosok dalam gambar itu adalah Alexander Agung.
Arkeolog mengonfirmasi bahwa sosok dalam gambar itu adalah Alexander Agung.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di dinding makam kerajaan kuno di Afrika Barat? Menurut sebuah penelitian baru, makam di Abomey, yang dulunya merupakan ibu kota Kerajaan Dahomey di Afrika Barat, mengandung protein yang mungkin hanya berasal dari darah manusia, yang mengukuhkan sejarah mengerikan di situs tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Irulegi yang mengungkap bahasa kuno? Para peneliti menemukan bukti langka tentang bahasa kuno misterius dalam cetakan tangan perunggu berusia 2.100 tahun.
-
Apa yang ditemukan para ahli arkeologi di Desa Celtic Kuno tersebut? Selama penyelidikan arkeologi sebagai bagian dari pengembangan kawasan permukiman baru, ditemukan sebuah denah rumah dari pemukiman sebelumnya dalam jumlah di atas rata-rata.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
Potret Alexander Agung Berusia 1.800 Tahun Ditemukan di Ladang, Dipahat dalam Lempengan Perunggu, Begini Parasnya
Sebuah potret mini raja Makedonia termasyhur, Alexander Agung ditemukan di sebuah ladang di Denmark oleh dua orang; Finn Ibsen dan Lars Danielsen. Artefak ini ditemukan saat mereka sedang melakukan survei di luar Ringsted, sebuah kota di pulau Selandia. Mereka kemudian menyerahkan artefak tersebut ke Museum West Zealand.
Potret perunggu berdiameter sekitar 2,7 cm itu terbuat dari paduan perunggu, menampilkan rambut bergelombang Alexander Agung dan mahkota tanduk domba jantan.
Sumber: Live Science
Para arkeolog mengetahui bahwa ini adalah wajah Alexander Agung, pemimpin legendaris dari kerajaan kuno Makedonia.
- Sedang Bangun Jalan, Arkeolog Temukan Kuburan Prasejarah Terpanjang di Eropa Berusia 5.300 Tahun
- Arkeolog Temukan Makam Dua Bocah Laki-Laki Berusia 1.600 Tahun, Dikubur Bersama Hewan dan Perhiasan Emas
- Arkeolog Temukan Makam 'Wali Kota' Zaman Batu Berusia 6.800 Tahun, Dikubur Bersama Gigi Babi Hutan
- Arkeolog Temukan Desa Zaman Perunggu Berusia 3.000 Tahun, Dibangun Terapung di Atas Sungai
Berdasarkan gambaran tersebut, para arkeolog segera mengetahui bahwa mereka sedang melihat wajah Alexander Agung. Kerajaan yang dipimpin Alexander Agung membentang dari Balkan hingga Pakistan modern pada saat dia meninggal pada usia 32 tahun.
Karya tersebut, kata arkeolog Museum West Zealand, Freerk Oldenburger, "memiliki ciri khas Alexander Agung, seperti rambutnya yang bergelombang dan tanduk domba jantannya."
“Gambar ini hampir identik dengan potret braket lain yang ditemukan beberapa tahun lalu yang berisi gambar dengan gaya yang sama," lanjutnya kepada Live Science.
Potongan itu, yang juga merupakan braket logam, ditemukan oleh sekelompok arkeolog berbeda di Jutland, Denmark. Benda itu disembunyikan di antara tumpukan senjata dan kemungkinan berfungsi sebagai “hiasan yang dikenakan pada perisai perak—itu adalah cara untuk pamer,” kata Oldenburger.
“Ini merupakan karya yang luar biasa,” kata Oldenburger.
“Saat muncul di meja saya, saya hampir terjatuh dari kursi karena potretnya hampir sama persis dengan yang lain, tapi yang ini sedikit lebih kasar dan terbuat dari perunggu tuang dan bukan perak berlapis emas. Paduan perunggunya juga mengandung kandungan timbal yang tinggi dan dibuat menggunakan paduan yang sering ditemukan pada patung perunggu—Romawi. Ada kemungkinan bahwa sebuah patung dilebur untuk membuat potret ini," paparnya.
Meskipun tujuan asli potret tersebut masih belum jelas, para peneliti menduga bahwa benda itu dibuat sekitar tahun 200 M dan mungkin digunakan sebagai "cakram dekoratif untuk perisai" atau sebagai braket untuk sabuk pedang.
Oldenburger juga menunjukkan bahwa saat itu, kaisar Romawi, Caracalla, sangat terobsesi dengan Alexander Agung dan bahkan menganggap dirinya sebagai reinkarnasi sang penakluk Yunani tersebut.
Caracalla adalah satu-satunya kaisar pada masanya yang digambarkan dengan perisai yang memuat potret Alexander Agung.