Temuan Batu Kuno Ungkap Nenek Moyang Kita Sudah Mengarungi Lautan Jauh Lebih Lama dari Dugaan Sebelumnya
Arkeolog menemukan bukti nenek moyang manusia sudah mengarungi lautan sekitar 130.000 tahun lalu.
Beberapa tahun lalu tim arkeolog gabungan dari Yunani-Amerika menemukan temuan mengejutkan.
Temuan Batu Kuno Ungkap Nenek Moyang Kita Sudah Mengarungi Lautan Jauh Lebih Lama dari Dugaan Sebelumnya
Kemampuan maritim
Mereka menemukan tanda-tanda tertua terkait kapan manusia mulai mengarungi lautan. Temuan itu terjadi di kawasan bernama Plakia di Pulau Kreta Yunani. Penemuan itu termasuk dalam daftar temuan terpenting pada 2010 lalu. Temuan itu membuat para sarjana berpikir kembali tentang kemampuan maritim manusia prasejarah.
-
Mengapa para arkeolog merevisi sejarah nenek moyang Jê Selatan? Para peneliti Brasil telah merevisi sejarah para pembangun sambaqui kuno di Santa Catarina, menunjukkan bahwa mereka tidak digantikan oleh nenek moyang Jê Selatan, yang bertentangan dengan kepercayaan sebelumnya, dan memberikan cahaya baru pada budaya dan interaksi mereka, dilansir SciTechDaily, Senin (24/6).
-
Bagaimana cara para arkeolog meneliti tengkorak gadis Yunani tersebut? Berfokus pada kerangka gadis ini, yang jelas-jelas tidak hidup hingga dewasa, memungkinkan kita untuk berspekulasi tentang evolusi biologis, makna pemuda Yunani di zamannya, dan jalur yang diambil gadis-gadis dari masa kanak-kanak hingga menjadi wanita dewasa.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Gurun Yudea? Arkeolog menemukan empat pedang Romawi berusia 1.900 tahun di dalam sebuah gua di Gurun Yudea, Israel.
-
Bagaimana arkeolog maritim mengangkat bangkai kapal Zaman Perunggu di Turki? Meskipun terendam pada kedalaman 27 meter, hal itu tidak menghalangi upaya para arkeolog untuk mengangkatnya pada tahun 1960.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan bangkai kapal Dinasti Ming? Penelitian di lokasi tersebut dilakukan sejak tahun 2023 hingga 2024, merupakan kerjasama antara lembaga penelitian dan museum lokal di Pulau Hainan dan melibatkan pengiriman kapal selam berawak dan tak berawak untuk mengumpulkan peninggalan dan mendokumentasikan bangkai kapal.
-
Apa yang ditemukan tim penyelam arkeologi di dasar Sungai Nil? Sebuah tim penyelam arkeologi menemukan potongan-potongan artefak Mesir kuno yang berada di dasar Sungai Nil sejak daerah itu dilanda banjir pada 1960-an dan 1970-an.
Tim arkeolog sedang menggali di sebuah jurang di pulau itu ketika mereka menemukan situs Palaeolitikum di ngarai Preveli.
Situs menyimpan lebih dari 30 kapak genggam dan ratusan peralatan dari batu seperti parang dan pengeruk yang terbuat dari batu kuarsa. Benda-benda itu ditemukan terserak di lebih dari 20 lokasi berbeda.
Sebelum ada temuan itu, ahli meyakini manusia prasejarah mencapai Pulau Kreta, Siprus dan beberapa pulau Yunani dan kemungkinan Sardinia tidak lebih dari 12.000 tahun silam.
Namun dengan temuan peralatan batu berusia 130.000 tahun ini diyakini manusia prasejarah sudah mengarungi lautan pada saat itu.
Tekanan tektonik
Peralatan batu itu diperiksa umurnya dengan analisis stratigrafik, cabang geologi yang mempelajari lapisan-lapisan batu. Tebing dan gua yang berada di atas pesisir pantai itu terangkat akibat tekanan tektonik di masa lampau. Lapisan-lapisan yang terangkat dan terpapar mewakili urutan periode geologi yang telah dipelajari dan ditentukan umurnya. Tim menganalisis lapisan yang memuat alat-alat itu dan menentukan bahwa tanah tersebut berada di permukaan 130.000 hingga 190.000 tahun silam.
Dengan mempertimbangkan Kreta sudah menjadi pulau sejak lima juta tahun lalu, peralatan itu tentu hanya bisa ada di sana karena dibawa oleh manusia prasejarah yang mengarungi lautan dengan perahu.
Berasal dari Afrika
Yang cukup menarik adalah bentuk peralatan batu yang ditemukan mengingatkan pada artefak dari teknologi batu yang dikenal dengan Acheulean, berasal dari populasi pra-manusia di Afrika.
Selama bertahun-tahun hipotesis ahli mengatakan teknologi pembuatan batu Acheulean itu tiba di Eropa dan Asia melalui Timur Tengah, melintasi apa yang saat ini adalah wilayah Turki menuju Balkan.
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- Arkeolog Temukan Mata Tombak Berusia 50.000 Tahun Terbuat dari Tulang Kuda, Ini Spesies Manusia yang Membuatnya
- Temuan-temuan Arkeolog di Seluruh Dunia yang Menggegerkan, Ada Benda Sudah Terkubur Selama Ribuan Tahun
- Bikin Merinding, 3.700 Tahun Lalu Manusia Dijadikan Tumbal, Ini Tujuannya
Temuan di Pulau Kreta ini memicu kemungkinan migrasi manusia dari Afrika tidak hanya terjadi melalui daratan saja tapi juga melalui Selat Gibraltar menuju Spanyol atau dari Libya menuju Kreta dengan jarak mencapai 320 kilometer.
Bentuk perahu kuno diyakini berupa rakit kayu dengan layar terbuat dari kulit binatang yang dijahit dan diikat ke batang pohon untuk menangkap angin.
Namun, para ahli sejarah kelautan kuno menyatakan para pelaut kuno kemungkinan membutuhkan sesuatu yang jauh lebih kokoh untuk menempuh jarak antara Afrika Utara dan Kreta.
Bertolak belakang
Arkeolog tidak bisa memastikan apakah peralatan batu yang ditemukan di Kreta itu dibuat oleh Homo sapien atau nenek moyang pra-manusia. Seratus tiga puluh ribu tahun lalu manusia hidup bersama homonid lain seperti Neanderthal dan Homo heidelbergensis. Sejak lama diyakini manusia awal terutama spesies pra-manusia tidak punya kemampuan membuat perahu atau berlayar di lautan. Namun temuan ini bertolak belakang dengan keyakinan itu. Artinya di masa itu mereka sudah memiliki kemampuan yang jauh lebih kompleks.