Begini Kondisi Bekas Luka Seseorang jika dari Luar Angkasa, Ilmuwan Menyukainya
Bekas luka ini semakin meyakinkan ilmuwan bahwa manusia akan selamat jika pergi ke Mars.
Bekas luka ini semakin meyakinkan ilmuwan bahwa manusia akan selamat jika pergi ke Mars.
Begini Kondisi Bekas Luka Seseorang jika dari Luar Angkasa, Ilmuwan Menyukainya
Sebuah tinjauan komprehensif tentang dampak kesehatan dari perjalanan luar angkasa telah diterbitkan pada hari Selasa.
Penelitian ini menggunakan data baru dari empat turis SpaceX yang mengikuti penerbangan orbit sipil pertama di 2021.
Peneliti lebih dari 100 institusi di seluruh dunia mengungkapkan bahwa tubuh manusia mengalami berbagai perubahan saat berada di luar angkasa, namun sebagian besar kembali normal dalam beberapa bulan setelah kembali ke Bumi.
Mengutip Science Alert & Nature, Senin (18/6), tubuh manusia mengalami tekanan besar di luar angkasa, mulai dari paparan radiasi hingga efek disorientasi karena kondisi tanpa bobot.
-
Kenapa para ilmuwan meneliti puting beliung di Mars? Para ilmuwan melakukan penelitian terhadap fenomena ini untuk lebih memahami atmosfer Mars dan meningkatkan model cuaca yang ada.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Mars yang mirip dengan Bumi? Lumpur kering ini ketika diamati ternyata mirip dengan lumpur kering yang ada di Bumi.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di bawah laut purba dan gunung terbesar di Mars? Ilmuwan menemukan banyak struktur misterius tersembunyi di bawah laut purba dan gunung terbesar di planet Mars. Salah satu struktur ini berbentuk seperti anjing.
-
Apa yang membuat ilmuwan kebingungan tentang Planet Mars? Para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa Mars berputar lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
-
Apa yang ditemukan di Planet Mars yang membuat para ilmuwan terkejut? Batuan misterius berbentuk aneh ini mengejutkan para ilmuwan. Memaksa mereka untuk mempelajarinya lebih lanjut.
-
Apa yang ditemukan di permukaan Mars? NASA mengklaim telah memecahkan misteri salah satu fenomena paling aneh di Mars. Mengutip BBC, Selasa (17/9), para ilmuwan dari badan antariksa AS tersebut berhasil merekonstruksi bentuk seperti laba-laba yang terlihat di permukaan Mars.
Selama bertahun-tahun, penelitian pada astronaut telah menunjukkan bahwa perjalanan luar angkasa dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti hilangnya massa tulang, masalah jantung, penglihatan, dan ginjal.
Temuan menunjukkan bahwa manusia mengalami perubahan pada darah, jantung, kulit, protein, ginjal, gen, mitokondria, telomer, sitokin, dan indikator kesehatan lainnya saat berada di luar angkasa.
Namun, sekitar 95 persen kesehatan mereka kembali ke tingkat normal dalam waktu tiga bulan.
Salah satu penulis utama studi, Christopher Mason dari Weill Cornell Medicine, menyatakan bahwa sebagian besar orang bisa pulih dengan cepat setelah penerbangan luar angkasa.
Dia berharap penelitian ini akan membantu ilmuwan memahami obat atau tindakan apa yang diperlukan untuk melindungi mereka yang bepergian ke luar angkasa.
Misi Inspiration4 yang dibiayai oleh miliarder Jared Isaacman bertujuan untuk menunjukkan luar angkasa dapat diakses oleh orang-orang tanpa pelatihan bertahun-tahun.
Para astronaut sipil menjalani berbagai tes kesehatan. Perawat Hayley Arceneaux, salah satu peserta, mengatakan dia menyukai bekas luka luar angkasanya yang berasal dari biopsi kulit.
Penelitian menemukan bahwa telomer, pelindung ujung kromosom, memanjang secara dramatis ketika tiba di luar angkasa.
Namun, telomer kembali ke panjang semula dalam beberapa bulan setelah kembali ke Bumi. Susan Bailey dari Colorado State University menyatakan bahwa pemahaman tentang telomer ini dapat membantu melawan penuaan.
Melihat data sejauh ini, Christopher Mason berpendapat tidak ada alasan manusia tidak bisa pergi ke Mars dan kembali dengan selamat, meskipun radiasi tetap menjadi tantangan.
Studi menunjukkan tikus yang terkena radiasi setara dengan 2,5 tahun di luar angkasa mengalami kerusakan ginjal permanen.
Menariknya, data menunjukkan bahwa astronaut perempuan mungkin lebih toleran terhadap tekanan luar angkasa, kemungkinan karena adaptasi tubuh mereka terhadap perubahan besar selama melahirkan.