Foto Haji Darip Jadi Pelindung Masyarakat Tionghoa dari Perampok Saat Revolusi
Merdeka.com - Nama Haji Darip jadi legenda. Jagoan Klender ini kerap memeras orang yang dicap antek-antek Belanda. Sangat populer di kalangan pejuang.
Oleh: Hendi Jo
Makam di kawasan Gang Arus Jati, Klender (Jakarta Timur) itu tak terlihat istimewa. Namun, dibanding yang lain, makam itu jelas sangat terpelihara.
-
Kenapa Syarif Kasim II ditakuti Belanda? Sejak terpilihnya Syarif Kasim II sebagai Sultan Kerajaan Siak, pihak pemerintah Hindia Belanda justru merasa ketar-ketir. Sosoknya pun cukup terang-terangan dalam melawan dan menentang segala bentuk penjajahan.
-
Siapa panglima perang yang ditakuti Belanda? Guru Somalaing Pardede merupakan panglima yang dianggap penjajah Belanda paling ditakuti dan salah satu yang terkuat.
-
Siapa yang terbunuh dan menyebabkan dendam Belanda? Terbunuhnya Kapten François Tack, seorang perwira VOC di Kartasura oleh Untung Suropati membuat kolonial Belanda meradang.
-
Siapa yang memimpin perlawanan melawan Belanda? Ketika melawan Belanda, Radin Intan II dikenal sebagai sosok pemimpin panglima perang di usianya yang masih 16 tahun.
-
Siapa yang ditangkap dan dieksekusi Belanda? Kemudian, Tunong berhasil ditangkap dan langsung dieksekusi mati di tepi pantai Lhokseumawe.
-
Siapa pahlawan nasional dari Sumatera Barat yang melawan Belanda? Sosok Ilyas Ya'kub mungkin masih belum begitu familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Ia merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia dari Sumatera Barat yang punya jasa besar dalam melawan Belanda.
Selain bersih dari dedaunan, nama yang terukir di nisan-nya juga memberitahukan secara jelas identitas sang empu makam. Siapakah gerangan yang dikebumikan di sana?
"Dialah Haji Darip, jawara Klender yang sangat ditakuti Belanda di era revolusi dulu," ujar sejarawan Rushdy Hoesein.
Nama Haji Darip tercatat dalam berbagai dokumen dan buku sejarah yang terkait dengan perjuangan rakyat Betawi selama revolusi kemerdekaan (1945-1949).
Memeras Antek Belanda
Di mata sejarawan Robert B. Cribb, Haji Darip adalah salah satu jagoan Betawi. Menurut lelaki asal Australia itu, dengan memakai bendera Barisan Rakjat Indonesia (BARA), dia merajalela di wilayah Klender dan sekitarnya.
BARA kerap memeras masyarakat dari golongan Indo Belanda atau yang diidentikan sebagai antek Belanda.
"Orang yang beruntung memiliki kulit berwarna akan dibiarkan hanya membayar setara dua gulden dengan mata uang di masa pendudukan Jepang lalu berteriak memekikkan kata 'merdeka,' ungkap Cribb dalam buku Gangster and Revolutionaries: The Jakarta People’s Militia and the Indonesian Revolution 1945-1949.
Ada lagi versi Achmad Khurriyani (76), salah seorang putra Haji Darip. Menurut Ustadz Uung (panggilan akrab Achmad Khurriyani), Haji Darip merupakan pelindung para pedagang Tionghoa dari penjarahan yang dilakukan oleh para bandit setempat.
"Orang-orang Tionghoa itu datang ke rumah dan meminta foto bapak saya lalu memperbanyaknya. Mereka menempelkan foto bapak di pintu-pintu rumah dan toko-toko sehingga gerombolan bandit yang akan merampok langsung mengurungkan niat jahatnya begitu melihat foto bapak tersebut," ujarnya.
Yang jelas Haji Darip sangat populer di kalangan para pejuang. Beberapa bulan setelah memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Presiden Sukarno malah pernah sengaja datang mengunjungi Haji Darip di Klender.
Itu terekam jelas dalam sebuah tayangan film dokumenter yang diproduksi oleh sebuah media Belanda.
"Bapak saya itu pernah memimpin barisan rakyat Betawi ke lapangan IKADA (pada 19 September 1945) untuk langsung mendukung Bung Karno," ujar Ustaz Uung.
Ikut Barisan Bung Tomo
Haji Darip membuktikan dukungannya kepada RI, saat dia bersama anak buahnya harus hijrah sampai ke Purwakarta menyusul jatuhnya Klender ke tangan tentara Inggris pada 23 November 1945.
Saat pengunduran diri dari Klender itu, di Cikarang, Haji Darip memutuskan untuk meleburkan BARA ke dalam BPRI (Barisan Pemberontak Rakjat Indonesia) yang dibentuk oleh Bung Tomo di Surabaya.
Sejak itulah, 'Macan Klender' berkeliaran di hutan-hutan Purwakarta. Bersama anak buahnya yang berjumlah sekitar 200 orang, Haji Darip kerap melakukan penghadangan dan penyerangan yang membuat kewalahan pasukan Belanda di Purwakarta.
"Pak Haji Darip, kerap bekerjasama dengan para pejuang Purwakarta. Dia dikenal sangat berani dan akrab dengan siapapun," ujar Gar Soepangat, salah satu eks tokoh pejuang di Purwakarta. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harun Kabir selalu berkata, kalau kita tidak manusiawi, lalu apa bedanya kita dengan para penjajah yang kita perangi?
Baca SelengkapnyaPemberontakan yang ia pimpin menjadi pemberontakan besar terhadap Belanda yang pertama di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaPanglima Perang dari Riau ini terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Sumatera Barat di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol.
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaWarga Lamongan tampilkan kekejazam kerja rodi zaman penjajahan Belanda. Bikin nangis.
Baca SelengkapnyaTerlihat warga Indonesia mendapat ancaman dari tentara KNIL pada tahun 1948 silam. Tergambar dari potret yang beredar, warga Indonesia nampak tak berdaya.
Baca SelengkapnyaPada 2005, nama Kiras Bangun ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca Selengkapnya74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.
Baca SelengkapnyaMeski dikenal sebagai kepala rampok, Entong Tolo justru dianggap menginspirasi. Bahkan, ketika pejabat Belanda memburunya, warga justru melindunginya.
Baca SelengkapnyaJaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.
Baca SelengkapnyaPenamaan "Dreded" konon berasal dari bunyi senapan Belanda yang ditembakan secara membabi buta.
Baca SelengkapnyaTjokroaminoto dikenal sebagai Ksatria Piningit oleh para pribumi karena melakukan kebaikan bagi orang banyak
Baca Selengkapnya