Rara Tepasan, Istri Sunan Gunung Jati yang Terapkan Adat Jawa di Keraton Cirebon
Merdeka.com - Pertukaran budaya dalam tradisi pernikahan lazimnya sudah sering terjadi, bahkan sejak dahulu kala.
Hal tersebut salah satunya bisa dilihat atas pernikahan Sunan Gunung Jati yang saat itu menjabat sebagai raja ke II Keraton Cirebon, dengan Nyi Rara Tepasan yang seorang cucu dari raja Majapahit (beberapa sumber menyebutkan nama raja tersebut adalah Singhawikrama Wardhana).
Melansir laman History of Cirebon (24/7) dalam Babad Naskah Kuningan : Sejarah Wali Syekh Syarif Hidayatullah (berbahasa Cirebon kuno terjemahan Amman N Wahju tahun 1880 M), pernikahan keduanya cukup membawa pengaruh terhadap tradisi dan adat istiadat di Keraton Kasultanan Cirebon.
-
Kapan Sunan Gunung Jati diangkat jadi raja Cirebon? Ketika itu dirinya masih berusia 22 tahun pada 1470 Masehi. Penobatan ini dilakukan di sebuah bukit Amparan Jati, Kabupaten Cirebon.
-
Bagaimana Sunan Gunung Jati mendirikan Kerajaan Banten? Setelah wilayah Banten dan sebagian Jawa Barat berhasil dikuasai Demak, Sultan Trenggono lantas menjadikan Syarif Hidayatullah untuk mendirikan kerajaan bercorak Islam di tanah Banten pada 1527.
-
Kapan mitos pernikahan Jawa ini diwariskan? Pernikahan Jawa dikenal kaya akan tradisi dan upacara yang penuh makna simbolis. Selain ritual yang memukau, pernikahan Jawa juga sarat dengan mitos yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
-
Kapan Sunan Gunung Jati tiba di Cirebon? Ia mampir di Gujarat dan Kerajaan Samudra Pasai sebelum akhirnya tiba di Cirebon pada tahun 1470 Masehi.
-
Siapa Sunan Gunung Jati? Sunan Gunung Jati lahir dengan nama Syarif Hidayatullah pada tahun 1448 Masehi di Makkah Al-Mukarramah. Ibunya, Nyai Rara Santang, adalah putri dari Prabu Siliwangi, raja Kerajaan Padjajaran yang kemudian memeluk Islam dan berganti nama menjadi Syarifah Mudaim.
-
Kenapa Meron penting di pernikahan Cirebon? Fungsi Meron ini adalah untuk menyimpan benda-benda seserahan tersebut, sebelum diberikan kepada mempelai yang akan dinikahinya.
Hal tersebut dikarenakan Rara Tepasan memiliki ilmu kepemimpinan yang baik, dibanding istri lain Sunan Gunung Jati. Berikut kisahnya.
Pernikahan Bermula Dari Sumpah
Sebelumnya disebutkan bahwa pernikahan keduanya berawal dari sumpah yang dilakukan oleh Nyi Rara Tepasan atau Rara Tepasan, saat melihat cahaya putih di arah Barat (dataran Bumi Caruban/Cirebon atau Tatar Sunda).
Ketika itu dirinya merasa takjub dengan cahaya yang menyilaukan mata itu, hingga ingin melihatnya secara langsung di lokasi.
Di sana ia sempat berkata, jika kelak sumber cahaya berasal dari seorang perempuan maka akan ia jadikan saudara. Jika itu bersumber dari laki-laki maka ia siap diperistrinya.
Kemudian Rara Tepasan meminta izin kepada sang ayah Ki Gede Tepasan untuk berangkat ke lokasi, dengan dikawal lebih dari 100 prajurit hingga akhirnya bertemu dan menikah dengan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).
"Dari pernikahan tersebut lahirlah dua orang anak bernama Ratu Ayu dan Pangeran Pasarean yang kelak meneruskan kepemimpinan," tulis Wahju.
Berhasil Mengubah Tradisi Sunda di Keraton Kasultanan Cirebon
Dalam Babad Kuningan (yang juga tertulis dalam Naskah Mertasinga Pupuh XXII.02 XXII.27), Nyi Rara Tepasan yang sudah menjadi istri Sunan Gunung Jati pelan-pelan menerapkan tradisi Jawa di keraton bercorak Sunda itu.
Hal tersebut konon mendapat persetujuan langsung dari suaminya, sehingga tidak ada pihak lain yang mengintervensi upaya dari Nyi Rara Tepasan untuk meninggalkan tradisi Sunda.
Padahal sebelumnya diketahui, tradisi Sunda sudah mengakar kuat sejak Raja Cirebon I, Pangeran Cakrabuana memimpin. Pangeran Cakrabuana merupakan saudara dari Rara Santang (Ibu Sunan Gunung Jati, Putri Raja Pajajaran Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi).
Mempererat Tali Kerja Sama Antara Majapahit dan Kasultanan Cirebon
©2021 Youtube Wisata Religi/editorial Merdeka.com
Melansir laman historia.id, dari pernikahan keduanya diketahui jika Nyi Rara Tepasan sempat dijadikan alat legitimasi dari dua kerajaan tersebut untuk saling bekerja sama.
Penyebabnya, nagari Caruban (Kerajaan Cirebon dan daerah kekuasaannya) menjadi kawasan yang dikenal damai dan cenderung aman, sehingga cocok untuk dijadikan lokasi perlindungan maupun kerja sama.
Berbeda dengan Majapahit yang sedang dalam kondisi tidak stabil akibat berbagai pemberontakan, serta serangan dari kerajaan Demak pada saat itu. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaKecerdasan dan kepribadian pendakwah ini curi perhatian Bupati Tuban. Ia akhirnya dinikahkan dengan anak sang bupati.
Baca SelengkapnyaDahulu terasi udang bikin Cirebon merdeka dari Kerajaan Pajajaran. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaCirebon dulunya hanya sebuah musala kecil. Bagaimana kisahnya?
Baca SelengkapnyaKebijakan ini jadi salah satu tanda kemurahan hati Prabu Siliwangi, sehingga rakyat boleh meninggalkan agama yang sebelumnya menjadi mayoritas di tanah Sunda.
Baca SelengkapnyaDi Desa Astana, peninggalan kejayaan Islam era lampau masih bisa dilihat seperti makam Sunan Gunung Jati, Petilasan Syekh Datul Kahfi, sampai Keraton Pakungwati
Baca SelengkapnyaSosok Raden Adipati Djojoadiningrat mampu meyakinkan Kartini untuk mewujudkan bersama mimpinya membangun kesetaraan bagi kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaSunan Prapen merupakan keturunan Sunan Giri yang diyakini merupakan waliyullah yang memiliki karomah
Baca SelengkapnyaPusat penyebaran agama Islam ini sengaja dibangun mirip bangunan Hindu.
Baca SelengkapnyaCigawiran digunakan oleh ulama di Kabupaten Garut untuk berdakwah dan menyebarkan ilmu agama kepada para santrinya.
Baca SelengkapnyaPerempuan inspiratif asal Palembang ini menciptakan Kitas Simbur Cahaya yang berisi undang-undang tertulis berlandaskan kearifan lokal pertama di Nusantara.
Baca SelengkapnyaTak hanya berdiri sebagai sebuah bangunan lawas, lokasi ini juga menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah barat Pulau Jawa itu.
Baca Selengkapnya