Reka ulang perampokan Pondok Indah, polisi temukan fakta-fakta baru
Merdeka.com - Polda Metro Jaya menggelar rekontruksi kasus perampokan dan penyanderaan di perumahan elite Pondok Indah, kediaman mantan Vice Presiden PT ExxonMobil, Asep Sulaiman. Pra-rekonstruksi dimulai dari kawasan Rumah sakit Qadr, Karawaci dan diikuti lima orang pelaku.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan sebanyak 21 adegan dalam rekonstruksi di kawasan Rumah Sakit tersebut.
"Ada 21 adegan. Ada beberapa tambahan. John kan dari keterangan awal di kantin masih mengatur pembagian tugas. Tapi kenyataannya malah minum dan ngopi. Pembagian tugasnya malah di tempat parkir," kata Hendi di lokasi, Karawaci, Tanggerang, Banten, Selasa (13/9).
-
Dimana senjata ditemukan? Artefak ini ditemukan di lokasi proyek perluasan jalan raya pada Agustus lalu di sebuah situs bernama Løsning Søndermark.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Dimana senjata itu ditemukan? Di lokasi pencarian Schoningen, Lower Saxony, arkeolog menemukan lebih dari 10.000 tulang kuda liar dan tujuh tombak kayu, serpihan tombak lain, dan dua tongkat lempar.
-
Siapa yang menemukan senjata itu? Tombak Schoningen yang ditemukan di Jerman pada 1990-an mengungkap banyak informasi tentang bagaimana kehidupan manusia Neanderthal.
Hendy memaparkan, para tersangka memilih kawasan Rumah Sakit Qadr lantaran siapa pun bisa masuk, selain itu dekat dengan rumah salah satu tersangka.
"Karena bisa masuk secara bebas dan dekat dengan rumahnya AJS," jelasnya.
Dari prarekonstruksi ini, kata dia, juga terdapat fakta bahwa kelima tersangka berkumpul di Rumah Sakit Qodr, Karawaci pada Jumat 2 September 2016 sekitar pukul 21.00 WIB.
"Di lokasi tersebut, selain AJS memberikan senjata api ke SU, AJS juga memberi arahan kepada tersangka lainnya mengenai tugas mereka dalam perampokan tersebut," bebernya.
Untuk senjata api yang dimiliki tersangka, petugas masih menelusuri dari mana senjata itu diperoleh.
"Senpi masih didalami, karena dari John dan Hans masih belum kooperatif. Kemungkinan kami akan minta bantuan gegana untuk mencari senpi itu," tegasnya.
"Di kejadian tanggal 2 September jam 9 malam mereka berkumpul di sini (RS Qodr), John memberikan senpi ke Samadi yang diperkuat oleh keterangan Jhon dan Samadi yang sebelumnya mereka tidak mengakui itu. Jadi dengan rekonstruksi ini memperjelas tugas masing masing," sambung Hendy.
Selain itu, kata Hendy, dari Rumah Sakit Qadr para tersangka bergerak ke sebuah Hotel Asri, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Di sini ada 11 adegan. Hanya untuk menegaskan, awalnya tersangka AJS mengaku hanya 4 orang. Ternyata di sini ada 5 orang. Mereka sempat memesan makan," beber Hendy.
"Di sini tersangka AJS menuruti komando untuk perampokan dan menunjukkan senjata api," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ISESS Ingatkan Kepemilikan Senpi Ilegal Lebih Besar dari Pemerasan
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaKasus Dito bermula saat KPK melakukan penggeledahan rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam kasus dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaPenyelidikan legalitas belasan senpi itu diambil alih Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaTeka-teki temuan 12 senjata api di rumah dinas Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo masih menyimpan tanda.
Baca SelengkapnyaBelakangan beredar kabar pistol Dito Mahendra milik Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPolri mempersilahkan jika Dito memang mau buka-bukaan atas kasusnya
Baca SelengkapnyaAksinya ketahuan warga yang mencurigai gerak-gerik pelaku berusia 28 tahun itu.
Baca SelengkapnyaDensus mendalami peran daripada R sebagai pemasok senjata terhadap DE.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri masih menunggu laporan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), selaku pihak menemukan belasan senjata api di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya