Kerap Disangka Kesemutan Biasa, Waspadai Gejala Neuropati pada Penderita Diabetes
Merdeka.com - Masalah kesehatan yang kurang didiagnosis merupakan salah satu penyebab terjadinya keparahan pada suatu penyakit. Hal ini termasuk pada kondisi neuropati yang biasa dialami oleh penderita diabetes.
Aalok Agrawal, Wakil Presiden Senior - Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (AMA) Personal Healthcare di P&G Health AMA menjelaskan bahwa masalah neuropati periferi ini merupakan masalah kesehatan yang kerap dilewatkan masyarakat. Padahal, penanganan yang tepat merupakan langkah utama dalam pencegahan masalah ini.
"Neuropati merupakan salah satu masalah yang banyak terjadi namun kerap tidak disadari. Setidaknya 1 dari 10 orang dan 1 dari 2 penderita diabetes mengalami masalah neuropati perifer ini," terang Agrawal dalam 'Virtual Exclusive Asia Pacific Media Roundtable' dari P&G Health mengenai 'Demystifying Neuropathy'.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan penderita diabetes melitus? Mengingat risiko komplikasi diabetes melitus yang cukup tinggi, ada banyak tindakan yang bisa dilakukan untuk pencegahan. Hal ini penting demi menjaga kualitas hidup para penderita diabetes. Jadi, apa saja sih langkah yang bisa dilakukan? 1. Kontrol Gula Darah Cara paling utama adalah mengontrol kadar gula darah yang bisa dilakukan dengan obat-obatan, diet sehat, serta olahraga teratur. Jadi, pastikan pantau selalu gula darah dan ikuti anjuran dokter. 2. Terapkan Gaya Hidup Sehat Pola makan sehat dan rutin olahraga bisa membantu mengontrol diabetes dan mencegah komplikasi. Jangan lupa kalau obesitas bisa menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan dan bisa dikendalikan lewat gaya hidup sehat. 3. Lakukan Pemeriksaan Rutin Jangan lupa jalani pemeriksaan rutin dengan dokter. Termasuk pemeriksaan area mata dan ginjal untuk mendeteksi komplikasi sejak dini.
-
Kenapa penting cegah komplikasi diabetes? Ketidakstabilan diabetes dapat berujung pada berbagai komplikasi serius, seperti masalah jantung, gangguan penglihatan, serta kerusakan pada ginjal dan saraf. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan pengelolaan yang komprehensif terhadap penyakit ini.
-
Apa masalah utama dalam sistem kesehatan nasional? Ada tiga masalah utama yang dihadapi oleh sistem kesehatan di tanah air kita, yaitu sistem pelayanan, sistem pendidikan, dan sistem pembiayaan.
-
Apa yang harus diperhatikan penderita diabetes? 'Yang harus kita perhatikan pertama ada DM enggak, gula darahnya tinggi enggak, diabetes gak, kalau orang dengan diabetes kalau saya saran hanya gula pengganti, kalau enggak diabetes boleh maksimal 4 sendok makan,' katanya dalam diskusi daring yang diikuti, Rabu (4/9).
-
Apa itu Diabetes? Diabetes adalah sebuah penyakit kronis yang menjadi penyebab kematian ketiga tertinggi di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan bahwa jumlah penderita diabetes akan meningkat hingga 28,5 juta pada tahun 2045.
-
Bagaimana menangani diabetes di Indonesia? Dalam upaya menangani penyakit diabetes, Rumah Sakit PELNI meluncurkan Klinik Diabetes Ca-Re (Cardio-Renal Diabetes) sebagai solusi yang terintegrasi. Klinik ini menawarkan berbagai layanan, mulai dari perawatan diabetes hingga pencegahan komplikasi seperti penyakit jantung dan ginjal, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya.
"Sebanyak 80 persen dari masalah kesehatan ini kerap tidak terdiagnosis dan menderita dalam diam," sambungnya.
Neuropati perifer merupakan salah satu masalah sistem saraf perifer yang paling umum dialami orang dewasa. Masalah ini biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem saraf tubuh karena berbagai hal seperti konsumsi alkohol, inflamasi, infeksi, atau kekurangan nutrisi dan vitamin.
"Sejauh ini, prevalensi penyebab masalah ini di seluruh dunia adalah karena diabetes," terang Dr Rainer Freynhagen dalam kesempatan yang sama.
dr. Freynhagen yang menjabat di Kepala Departemen Anestesiologi, Kedokteran Perawatan Kritis & Pengobatan Nyeri di Rumah Sakit Benedictus Tutzing & Feldafing di Jerman ini menyebut sejumlah gejala yang biasanya kerap muncul ketika pasien mengalami masalah neuropati ini.
"Gejalanya bisa bermacam-macam, namun yang umum terjadi adalah mati rasa, sakit, rasa terbakar, serta kesemutan di kaki dan tangan," terangnya.
Gejala yang cukup umum dari masalah neuropati ini menjadikannya kerap tidak terdeteksi lebih awal. Kondisi ini disebabkan karena rasa tak nyaman yang muncul ini kerap tidak terlalu parah untuk dikenali.
Pasien Baru Menyadari ketika Gejala sudah Parah
Biasanya, pasien baru menyadari masalah ini ketika kondisi mereka sudah cukup parah.
"Satu dari dua pasien yang mengalami neuropati diabetes akan mengalami neuropati diabetes yang menyakitkan," terang dr. Freynhagen.
"Kondisi ini kemudian akan disertai gejala seperti depresi, kecemasan serta kualitas tidur yang buruk sehingga menyebabkan turunnya kualitas hidup," sambungnya.
Kerapnya masalah kesehatan ini terlewat adalah karena kurangnya kewaspadaan baik dari pasien maupun tenaga kesehatan mengenai gejala dan masalah yang dialami. Pasalnya, pasien biasanya baru mengeluhkan kondisi mereka ketika rasa sakit sudah tidak tertahankan.
Pada masa mendatang, masalah neuropati ini diperkirakan akan menjadi masalah yang besar jika tidak kunjung diatasi. Pasalnya pada 2050 mendatang, diperkirakan terdapat 808 juta orang yang akan menderita masalah diabetes neuropati ini.
Menurut laporan International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes tipe 1 (dengan usia 20-59 tahun) di Indonesia mencapai 41,8 ribu orang pada tahun 2022 lalu. Angka itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penderita diabetes tipe 1 terbanyak di ASEAN, dan peringkat ke-34 dari 204 negara dalam skala global.
Di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika sendiri, bahkan diperkirakan jumlah penderita diabetes akan mencapai 603 juta pada tahun 2045, dengan perkiraan 50 persen pasien diabetes mengalami neuropati dan kekurangan vitamin B. Diagnosis awal bagi pasien bisa menjadi cara tepat untuk mencegah masalah neuropati ini semakin parah dan memburuk.
Harus Disadari oleh Pasien Pra-Diabetes
Tingginya risiko neuropati ini tak hanya dihadapi oleh penderita diabetes saja. Kondisi ini juga berisiko dialami oleh pasien pra-diabetes dan gejala-gejala masalah ini biasanya bahkan sudah muncul sebelum seorang pasien divonis diabetes.
"Pada pasien pra-diabetes, biasanya sudah muncul sejumlah gejala sehingga penting bagi pasien untuk menyadari kondisi neuropati yang dialami karena mereka juga berisiko tinggi," terang dr. Freynhagen.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Inna Eiberger dari Global Medical Leader di P&G Nerve Care Franchise menjelaskan pentingnya konsultasi dengan dokter. Hal ini terutama penting pada pasien yang merasa sejumlah gejala yang mengarah kepada neuropati.
"Ketika mengalami kondisi, jangan langsung mengonsumsi obat terlebih dahulu, tapi sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapat diagnosis agar perawatan yang bisa diberikan tepat," saran dr. Eiberger.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kesadaran seseorang terhadap gejala neuropati yang dialami tubuh merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Konsultasi dengan dokter juga penting untuk mendapat diagnosis yang tepat dan menentukan dalam pencegahan atau pengobatan di masa mendatang.
"Jadi sebaiknya publik di Indonesia melakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum diputuskan mereka akan menggunakan produk pengobatan tertentu yang berbasis penambahan berbagai vitamin B alami seperti yang dikembangkan P&G untuk regenerasi saraf, terangnya.
dr. Eiberger sendiri menjelaskan bahwa hingga saat ini masih terus dilakukan penelitian mengenai penanganan diabetes neuropati ini. Pasalnya masalah yang muncul masih cukup rumit dengan berbagai kondisi dan gejala.
"Hingga saat ini masih belum ada magic bullet yang bisa menyelesaikan masalah ini sepenuhnya," terangnya.
Dalam permasalahan neuropati ini, menyadari gejala lebih awal merupakan kunci untuk mencegah masalah ini semakin parah dan rumit. Konsultasi dengan dokter untuk penanganan neuropati merupakan langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan ini.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab kesemutan yang wajib diwaspadai. Bisa ganggu aktivitas, lho.
Baca SelengkapnyaGejala neuropati dapat bervariasi tergantung pada jenis saraf yang terkena.
Baca SelengkapnyaTemukan penyebab dari kesemutan di tangan dan kaki, serta simak pencegahan dan pengobatannya!
Baca SelengkapnyaKesemutan bisa menjadi sensasi yang mengganggu, namun sering kali dianggap sepele. Padahal, kondisi ini bisa terjadi sebagai bagian dari gejala penyakit serius
Baca SelengkapnyaKesemutan di jari tangan bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaPenderita diabetes umumnya akan berisiko mengalami amputasi, kenali penyebab dan cara pencegahannya.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan jumlah penderita diabetes akan meningkat menjadi 28,5 juta pada tahun 2045. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil oleh Kemenkes RI.
Baca SelengkapnyaKenali tanda-tanda kerusakan saraf sejak dini dan cari tahu cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaSeiring bertambahnya usia, sejumlah masalah kesehatan bisa muncul dan dialami oleh kaki.
Baca SelengkapnyaMengenali kondisi diri sendiri sangat penting terutama pada mereka yang sudah menunjukkan gejala dini diabetes.
Baca SelengkapnyaGejala awalnya kerap tidak terlihat, pasien diabetes sering baru merasakannya saat gejala sudah muncul.
Baca SelengkapnyaKenali risiko komplikasi pada diabetes melitus dan cek pencegahannya yuk!
Baca Selengkapnya