Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kerap Disangka Kesemutan Biasa, Waspadai Gejala Neuropati pada Penderita Diabetes

Kerap Disangka Kesemutan Biasa, Waspadai Gejala Neuropati pada Penderita Diabetes Virtual Exclusive Asia Pacific Media Roundtable' dari P&G Health mengenai 'Demystifyin. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Masalah kesehatan yang kurang didiagnosis merupakan salah satu penyebab terjadinya keparahan pada suatu penyakit. Hal ini termasuk pada kondisi neuropati yang biasa dialami oleh penderita diabetes.

Aalok Agrawal, Wakil Presiden Senior - Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (AMA) Personal Healthcare di P&G Health AMA menjelaskan bahwa masalah neuropati periferi ini merupakan masalah kesehatan yang kerap dilewatkan masyarakat. Padahal, penanganan yang tepat merupakan langkah utama dalam pencegahan masalah ini.

"Neuropati merupakan salah satu masalah yang banyak terjadi namun kerap tidak disadari. Setidaknya 1 dari 10 orang dan 1 dari 2 penderita diabetes mengalami masalah neuropati perifer ini," terang Agrawal dalam 'Virtual Exclusive Asia Pacific Media Roundtable' dari P&G Health mengenai 'Demystifying Neuropathy'.

Orang lain juga bertanya?

"Sebanyak 80 persen dari masalah kesehatan ini kerap tidak terdiagnosis dan menderita dalam diam," sambungnya.

Neuropati perifer merupakan salah satu masalah sistem saraf perifer yang paling umum dialami orang dewasa. Masalah ini biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem saraf tubuh karena berbagai hal seperti konsumsi alkohol, inflamasi, infeksi, atau kekurangan nutrisi dan vitamin.

"Sejauh ini, prevalensi penyebab masalah ini di seluruh dunia adalah karena diabetes," terang Dr Rainer Freynhagen dalam kesempatan yang sama.

dr. Freynhagen yang menjabat di Kepala Departemen Anestesiologi, Kedokteran Perawatan Kritis & Pengobatan Nyeri di Rumah Sakit Benedictus Tutzing & Feldafing di Jerman ini menyebut sejumlah gejala yang biasanya kerap muncul ketika pasien mengalami masalah neuropati ini.

"Gejalanya bisa bermacam-macam, namun yang umum terjadi adalah mati rasa, sakit, rasa terbakar, serta kesemutan di kaki dan tangan," terangnya.

Gejala yang cukup umum dari masalah neuropati ini menjadikannya kerap tidak terdeteksi lebih awal. Kondisi ini disebabkan karena rasa tak nyaman yang muncul ini kerap tidak terlalu parah untuk dikenali.

Pasien Baru Menyadari ketika Gejala sudah Parah

Biasanya, pasien baru menyadari masalah ini ketika kondisi mereka sudah cukup parah.

"Satu dari dua pasien yang mengalami neuropati diabetes akan mengalami neuropati diabetes yang menyakitkan," terang dr. Freynhagen.

"Kondisi ini kemudian akan disertai gejala seperti depresi, kecemasan serta kualitas tidur yang buruk sehingga menyebabkan turunnya kualitas hidup," sambungnya.

Kerapnya masalah kesehatan ini terlewat adalah karena kurangnya kewaspadaan baik dari pasien maupun tenaga kesehatan mengenai gejala dan masalah yang dialami. Pasalnya, pasien biasanya baru mengeluhkan kondisi mereka ketika rasa sakit sudah tidak tertahankan.

Pada masa mendatang, masalah neuropati ini diperkirakan akan menjadi masalah yang besar jika tidak kunjung diatasi. Pasalnya pada 2050 mendatang, diperkirakan terdapat 808 juta orang yang akan menderita masalah diabetes neuropati ini.

Menurut laporan International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes tipe 1 (dengan usia 20-59 tahun) di Indonesia mencapai 41,8 ribu orang pada tahun 2022 lalu. Angka itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penderita diabetes tipe 1 terbanyak di ASEAN, dan peringkat ke-34 dari 204 negara dalam skala global.

Di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika sendiri, bahkan diperkirakan jumlah penderita diabetes akan mencapai 603 juta pada tahun 2045, dengan perkiraan 50 persen pasien diabetes mengalami neuropati dan kekurangan vitamin B. Diagnosis awal bagi pasien bisa menjadi cara tepat untuk mencegah masalah neuropati ini semakin parah dan memburuk.

Harus Disadari oleh Pasien Pra-Diabetes

Tingginya risiko neuropati ini tak hanya dihadapi oleh penderita diabetes saja. Kondisi ini juga berisiko dialami oleh pasien pra-diabetes dan gejala-gejala masalah ini biasanya bahkan sudah muncul sebelum seorang pasien divonis diabetes.

"Pada pasien pra-diabetes, biasanya sudah muncul sejumlah gejala sehingga penting bagi pasien untuk menyadari kondisi neuropati yang dialami karena mereka juga berisiko tinggi," terang dr. Freynhagen.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Inna Eiberger dari Global Medical Leader di P&G Nerve Care Franchise menjelaskan pentingnya konsultasi dengan dokter. Hal ini terutama penting pada pasien yang merasa sejumlah gejala yang mengarah kepada neuropati.

"Ketika mengalami kondisi, jangan langsung mengonsumsi obat terlebih dahulu, tapi sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapat diagnosis agar perawatan yang bisa diberikan tepat," saran dr. Eiberger.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kesadaran seseorang terhadap gejala neuropati yang dialami tubuh merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Konsultasi dengan dokter juga penting untuk mendapat diagnosis yang tepat dan menentukan dalam pencegahan atau pengobatan di masa mendatang.

"Jadi sebaiknya publik di Indonesia melakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum diputuskan mereka akan menggunakan produk pengobatan tertentu yang berbasis penambahan berbagai vitamin B alami seperti yang dikembangkan P&G untuk regenerasi saraf, terangnya.

dr. Eiberger sendiri menjelaskan bahwa hingga saat ini masih terus dilakukan penelitian mengenai penanganan diabetes neuropati ini. Pasalnya masalah yang muncul masih cukup rumit dengan berbagai kondisi dan gejala.

"Hingga saat ini masih belum ada magic bullet yang bisa menyelesaikan masalah ini sepenuhnya," terangnya.

Dalam permasalahan neuropati ini, menyadari gejala lebih awal merupakan kunci untuk mencegah masalah ini semakin parah dan rumit. Konsultasi dengan dokter untuk penanganan neuropati merupakan langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan ini.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Patut Diwaspadai, Ini 7 Penyebab Kesemutan yang Bisa Ganggu Aktivitas!
Patut Diwaspadai, Ini 7 Penyebab Kesemutan yang Bisa Ganggu Aktivitas!

Penyebab kesemutan yang wajib diwaspadai. Bisa ganggu aktivitas, lho.

Baca Selengkapnya
Tangan Gampang Kesemutan? Waspada Neuropati
Tangan Gampang Kesemutan? Waspada Neuropati

Gejala neuropati dapat bervariasi tergantung pada jenis saraf yang terkena.

Baca Selengkapnya
Sering Merasa Kesemutan di Tangan dan Kaki? Kenali 10 Penyebab Medis yang Perlu Diwaspadai!
Sering Merasa Kesemutan di Tangan dan Kaki? Kenali 10 Penyebab Medis yang Perlu Diwaspadai!

Temukan penyebab dari kesemutan di tangan dan kaki, serta simak pencegahan dan pengobatannya!

Baca Selengkapnya
Penyakit Penyebab Kesemutan yang Perlu Diwaspadai, Jangan Diabaikan
Penyakit Penyebab Kesemutan yang Perlu Diwaspadai, Jangan Diabaikan

Kesemutan bisa menjadi sensasi yang mengganggu, namun sering kali dianggap sepele. Padahal, kondisi ini bisa terjadi sebagai bagian dari gejala penyakit serius

Baca Selengkapnya
Cara Menghilangkan Kesemutan di Jari Tangan, Pijatan Ringan hingga Kompres
Cara Menghilangkan Kesemutan di Jari Tangan, Pijatan Ringan hingga Kompres

Kesemutan di jari tangan bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Baca Selengkapnya
Waspada Risiko Amputasi pada Balik Penderita Diabetes, Kenali Sejumlah Faktor Risiko dan Cara Pencegahannya
Waspada Risiko Amputasi pada Balik Penderita Diabetes, Kenali Sejumlah Faktor Risiko dan Cara Pencegahannya

Penderita diabetes umumnya akan berisiko mengalami amputasi, kenali penyebab dan cara pencegahannya.

Baca Selengkapnya
Jumlah Pasien Diabetes di Indonesia Diperkirakan akan Mencapai 28,5 juta pada 2045, Kemenkes Ungkap Pentingnya Deteksi Dini
Jumlah Pasien Diabetes di Indonesia Diperkirakan akan Mencapai 28,5 juta pada 2045, Kemenkes Ungkap Pentingnya Deteksi Dini

Diperkirakan jumlah penderita diabetes akan meningkat menjadi 28,5 juta pada tahun 2045. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil oleh Kemenkes RI.

Baca Selengkapnya
Gejala Kerusakan Saraf di Usia Muda yang Tak  Boleh Diabaikan, Baca Selengkapnya
Gejala Kerusakan Saraf di Usia Muda yang Tak Boleh Diabaikan, Baca Selengkapnya

Kenali tanda-tanda kerusakan saraf sejak dini dan cari tahu cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya
Masalah Kaki yang Bisa Muncul Seiring Bertambahnya Usia
Masalah Kaki yang Bisa Muncul Seiring Bertambahnya Usia

Seiring bertambahnya usia, sejumlah masalah kesehatan bisa muncul dan dialami oleh kaki.

Baca Selengkapnya
Ketahui Gejala Diabetes Melitus Tipe 1 pada Anak, Apa Bedanya dengan di Orang Dewasa?
Ketahui Gejala Diabetes Melitus Tipe 1 pada Anak, Apa Bedanya dengan di Orang Dewasa?

Ahli endokrinologi menjelaskan tanda-tanda diabetes yang dapat muncul pada anak-anak.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Kenali Gejala Dini Diabetes Bahkan Sebelum Dilakukan Skrining
Pentingnya Kenali Gejala Dini Diabetes Bahkan Sebelum Dilakukan Skrining

Mengenali kondisi diri sendiri sangat penting terutama pada mereka yang sudah menunjukkan gejala dini diabetes.

Baca Selengkapnya
Gejala Diabetes Biasanya Tidak Terlihat Hingga Stadium Lanjut Melalui Munculnya Kencing Manis
Gejala Diabetes Biasanya Tidak Terlihat Hingga Stadium Lanjut Melalui Munculnya Kencing Manis

Gejala awalnya kerap tidak terlihat, pasien diabetes sering baru merasakannya saat gejala sudah muncul.

Baca Selengkapnya