Bea Cukai

Barang-barang tersebut disita dari 827 kasus pelanggaran cukai yang ditangani sepanjang tahun 2024

DBHCHT menjadi instrumen penting dalam meningkatkan pembangunan sosial dan ekonomi daerah khususnya di wilayah penghasil tembakau.

Penyesuaian ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek.

Penerimaan bea masuk November tahun ini dipengaruhi oleh kenaikan nilai impor sebesar 4,9 persen (yoy), dan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.

Inisiatif ini akan mempermudah arus barang, mempercepat proses distribusi.

Bea Cukai telah melaksanakan 183 penyidikan tindak pidana dengan menetapkan 193 orang tersangka.

Impor barang pekerja migran diberikan pembebasan bea masuk.

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok tengah melakukan pelelangan Royal Enfield Bullet 350.

Menurut dia, penerapan kemasan rokok polos tanpa merek dapat menimbulkan masalah dalam hal pengawasan.

Gatot menuturkan jika Barang Milik Negara (BMN) yang dimusnahkan sebanyak 359.598 item.

Bahkan, Bea Cukai siap menyambut secara hormat kedatangan atlet yang berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Dalam kasus ini Bea Cukai menindak ratusan pita cukai palsu, puluhan karung tembakau dan tiga orang tersangka yang merupakan pembeli, penjual, dan penyedia.

Pemerintah melalui Bea Cukai terus berupaya untuk memberikan regulasi sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi.

Pertanyaan ini muncul seiring dengan implementasi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 yang memicu polemik.

Keluhan ini disampaikan ke publik karena Kemenperin melihat ini adalah kepentingan publik.

Konflik ini dimulai saat ribuan kontainer tertahan lama di Pelabuhan.

Awalnya pada 16 Mei 2024, Askolani menyebut hanya ada sekitar 4.000 kontainer peti kemas yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.

Untuk memusnahkan barang illegal hasil sitaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Bea Cukai meminta Kemenperin bertanya langsung mengenai kejelasan container tertahan, ketimbang dijadikan pembahasan forum.

Seluruh barang ilegal hasil penindakan Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor itu, diperkirakan bernilai Rp46.188.205.400.