Misteri pembunuhan berusia 900 tahun akhirnya terpecahkan
Merdeka.com - Tim arkeologis Irlandia menyatakan berhasil memecahkan misteri kematian dari sebuah jasad kerangka yang terkubur sejak abad pertengahan lalu. Disebutkan, jasad itu mati akibat adanya tusukan sebuah belati di bagian punggung.
Seperti yang dilansir Daily Mail (21/2), kerangka dari seorang pemuda itu ditemukan pertama kali di North Berwick, East Lothian. Diperkirakan, jasad itu pernah hidup pada abad 12 atau 13 Masehi.
Dari hasil penelitian, kemudian disimpulkan bahwa kerangka itu merupakan milik seorang korban pembunuhan dengan empat luka tusuk di bagian punggung. Misteri yang tersisa pun tinggal siapa yang sebenarnya melakukan pembunuhan itu.
-
Bagaimana arkeolog mengidentifikasi pria tersebut? 'Berdasarkan fitur wajah dan gaya pakaiannya, kita bisa mengidentifikasi dia sebagai 'Orang Barat,' kemungkinan besar seorang Sogdian dari Asia Tengah,' kata Xiong.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
-
Siapa arkeolog yang meninggal? Media Norwegia menyebut korban adalah arkeolog Karla Dana, 29 tahun.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia itu? Awalnya, HP yang sedang melintas melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong.'HP kemudian memberitahukan ke sekuriti kompleks,' ucap dia.
-
Bagaimana para peneliti mengungkap isi mumi Anak Emas? Tim peneliti mengggunakan computerized tomography (CT) untuk membuka secara digital mumi yang dikenal sebagai 'Anak Emas.'
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
"Ini adalah kerangka pria dengan usia awal 20-an yang ditusuk secara brutal empat hingga lima kali. Dia merupakan korban dari kekerasan," kata peneliti.
Meski hasil dari temuan ini memang tidak akan bisa menangkap pelaku, namun setidaknya membuka pencerahan mengenai dunia forensik. Hal ini membuktikan bahwa kejahatan apapun akan diketahui meski dilakukan pada masa yang amat lama.
Terbukti, arkeolog forensik berhasil menemukan beberapa fakta pembunuhan hanya dengan menganalisis tulang belulang. Padahal, tulang itu sudah berumur lebih dari 900 tahun.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerangka manusia ini ditemukan pada 1916 di sebuah pulau di Norwegia.
Baca SelengkapnyaSarkofagus ini setinggi 2 meter, dengan berat sekitar 30 ton.
Baca SelengkapnyaRangka tersebut diperkirakan adalah seorang remaja berusia 17 hingga 20 tahun.
Baca SelengkapnyaStruktur makam yang ditemukan arkeolog berbeda dari pemakaman kuno pada umumnya.
Baca SelengkapnyaTujuan praktik penumbalan manusia ini masih menjadi misteri.
Baca SelengkapnyaSisa otak dan kulit dari dua individu ini ditemukan di situs Zaman Perunggu terkenal di Turki.
Baca SelengkapnyaMengapa patung Mesir kuno ini ada di Skotlandia masih menjadi misteri.
Baca SelengkapnyaPelaku menyimpan dendam dan sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaPemuda berinisial MA diduga meninggal dunia tidak wajar akibat penganiayaan.
Baca SelengkapnyaArkeolog juga menemukan satu kerangka manusia yang masih memegang sebuah cawan keramik.
Baca SelengkapnyaPenggalian di sebuah situs arkeologi di Turki menemukan kerangka bayi dan bocah serta perhiasan.
Baca SelengkapnyaPemakaman ini berasal dari zaman Kerajaan Pertengahan (1938 SM-1630 SM).
Baca Selengkapnya