Arkeolog Temukan Bagaimana Manusia Zaman Es Menjahit Pakaian
Tim arkeolog menemukan jarum-jarum dari tulang hewan di situs arkeologi Wyoming, AS.
Penemuan di situs arkeologi di Wyoming, Amerika Serikat mengungkapkan bagaimana nenek moyang orang Amerika Utara membuat pakaian pelindung untuk bertahan hidup melewati dinginnya zaman es akhir.
Sebuah tim arkeologi menemukan jarum-jarum dari tulang dan manik-manik tulang di sebuah situs arkeologi yang disebut La Prele, yang disebut tempat paling awal penghuni Amerika Utara.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Bagaimana ukuran jarum susuk? Jarum susuk memiliki ukuran sekitar 0,5 hingga 1 mm dalam diameter dan 5 hingga 10 mm panjangnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa Jurig Jarian muncul? Legenda ini mengisahkan bahwa Jurig Jarian adalah hasil energi negatif yang berkumpul di lokasi tersebut.
-
Apa yang dimaksud dengan pepatah Jawa "Mikul dhuwur mendhem jero"? "Mikul dhuwur mendhem jero" berarti seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua, atau anak yang selalu menghormati orang tua. Makna dari pepatah ini adalah bahwa seorang anak harus selalu menghargai jasa orang tua dan berusaha untuk selalu membanggakan mereka.
-
Apa yang dimaksud dengan jerawat punggung? Jerawat punggung adalah suatu kondisi kulit di mana terdapat timbulan berupa kemerahan, bengkak, bahkan berisi nanah pada bagian punggung.
Menurut Spencer Pelton, seorang arkeolog dari Wyoming, jarum tulang umumnya ditemukan selama periode sekitar 13.000 tahun lalu dalam catatan arkeologi Amerika Utara mengingat pakaian cuaca merupakan satu keharusan yang disebabkan perubahan iklim dingin di Zaman Es Akhir.
Wujud pakaian dingin
Dilansir Popular Science, Untuk mengidentifikasi jarum dan manik tulang ini, Pleton dan timnya menggunakan zooarchaeology dengan spektrometri massa (ZooMS). Pemindaian mikro-CT, dan kolagen yang diekstraksi dari 32 fragmen jarum tulang.
Mereka membandingkan peptida jarum tulang tersebut dengan peptida dari hewan yang diketahui hidup di daerah itu selama Periode Paleondia Awal di Amerika Utara (sekitar 13.500 dan 12.000 tahun lalu).
Para peneliti menemukan tulang dari beberapa hewan seperti rubah merah, kucing hutan, singa gunung lynx, cheetah Amerika, kelinci dan arnab digunakan untuk membuat jarum di situs tersebut.
- Arkeolog Temukan Permukiman Manusia Pertama di Tajikistan Berusia 150.000 Tahun, Berisi Perkakas Batu Sampai Tumbuh-tumbuhan
- Arkeolog Temukan Kemah Bekas Penjelajah Zaman Viking, Nyempil di Gunung Terpencil
- Arkeolog Temukan Tulang Rahang Spesies Mirip Kera yang Hidup Satu Masa dengan Nenek Moyang Manusia Jutaan Tahun Lalu
- Temuan-temuan Arkeolog di Seluruh Dunia yang Menggegerkan, Ada Benda Sudah Terkubur Selama Ribuan Tahun
Menariknya, situs Peleondia Awal biasanya didominasi oleh tulang hewan besar seperti bison dan mammoth. Sisa-sisa fauna kecil tersebut menunjukkan manusia zaman itu kemungkinan memasang perangkap untuk menangkap hewan-hewan tersebut.
Sayangnya sampai saat ini, belum ada contoh pakaian Paleolitik yang terpelihara, meski begitu Pleton dan timnya yakin jarum tulang yang ditemukan ini merupakan salah satu bukti yang berkaitan dengan pakaian yang dikenakan oleh masyarakat pribumi yang hidup saat ini.
"Pakaian itu rumit dan berjumbai dengan bulu rubah merah, kelinci, dan kucing, beberapa di antaranya masih memiliki kaki yang menempel seperti yang umum di kalangan pemburu modern," kata Pelton.
"Pakaian itu mungkin sebanding dengan pakaian serupa yang dikenakan oleh suku Inuit, yang mampu menahan kondisi dingin dan berangin pada Zaman Es terakhir di Wyoming."
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti