Arkeolog Temukan Buah yang Disebut dalam Alquran Berusia 2.000 Tahun, Kondisinya Masih Utuh dan Ada Bekas Terbakar
Para arkeolog menyebut penemuan ini hal yang sangat langka dan menakjubkan.
Arkeolog bersama warga lokal di Dublin utara, Irlandia menemukan fosil buah tin atau ara berusia 2.000 tahun. Buah tin merupakan salah satu buah yang disebut dalam Alquran dan menjadi nama salah satu surat yaitu Surat At-Tiin. Buah ini ditemukan saat berlangsungnya proyek penggalian arkeologi di situs Zaman Besi.
Menurut tim, penemuan buah ini hal yang "sangat langka", seperti dikutip dari Irish Independent, Jumat (15/11).
-
Apa yang ditemukan para ahli arkeologi di Desa Celtic Kuno tersebut? Selama penyelidikan arkeologi sebagai bagian dari pengembangan kawasan permukiman baru, ditemukan sebuah denah rumah dari pemukiman sebelumnya dalam jumlah di atas rata-rata.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Kenapa fosil penting bagi ilmuwan? Fosil membantu manusia untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang pernah hidup pada masa lalu. Hal tersebut tentu berguna sebagai bukti dan data sejarah dari masa lampau untuk keperluan pencatatan dan dokumentasi untuk masa depan.
-
Mengapa sarkofagus Romawi kuno di Iznik menarik perhatian arkeolog? Meric menambahkan, dua sarkofagus ini dibuat pada masa Kekaisaran Romawi, pada abad kedua Masehi. Keduanya diletakkan berdampingan. Sarkofagus ini dihias dengan relief Eros di ketiga sisinya.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di situs Romawi kuno Berryfields? Arkeolog menemukan empat butir telur ayam berusia 1.700 tahun saat menggali di permukiman Romawi kuno bernama Berryfields di Ingggris tengah, antara tahun 2007 dan 2016.
-
Pot Romawi apa yang ditemukan mahasiswa arkeologi? Pakar keramik arkeologi, Dr Adam Sutton, dari Aurelius Archaeology, menganalisis koleksi tersebut dan mengidentifikasinya sebagai gelas kimia, sebuah guci kecil, dua guci, dan sebuah mangkuk keramik dari abad ke-2 Masehi.
Buah yang ditemukan tersebut dalam kondisi hangus bekas terbakar. Lokasi penemuan buah ini berada di sebuah tanjung di Drumanagh, antara Loughshinney dan Rush, yang dulunya merupakan pos perdagangan penting dengan Kekaisaran Romawi.
Benteng tanjung Drumanagh adalah situs arkeologi Zaman Besi yang penting secara nasional dan terdiri dari tanjung seluas sekitar 46 hektar. Penggalian yang telah berlangsung selama beberapa tahun ini dipimpin Christine Baker, Petugas Warisan/Arkeolog di Dewan Kabupaten Fingal.
Selama penggalian, tim telah menemukan banyak bukti kerajinan tangan dan aktivitas rumah tangga, termasuk benda-benda logam dan keramik yang berasal dari Spanyol Romawi, Gaul, dan Inggris, serta benda-benda yang mencerminkan aktivitas berbasis lokal.
Analisis yang dilakukan Associate Professor Meriel McClatchie di UCD mengungkapkan buah tin tersebut bertahan karena dibakar, sehingga memungkinkan pelestariannya.
“Dalam arkeologi, metode pengawetan yang paling umum adalah dengan cara dibakar, yang memberi kita gambaran sekilas tentang apa yang dimakan manusia ribuan tahun lalu,” jelasnya.
- Arkeolog Temukan Permukiman Kuno Berusia 4.000 Tahun, Terletak di Dekat Kota Kaum Tsamud yang Dikisahkan Dalam Alquran
- Arkeolog Temukan Kerangka Berusia 2.000 Tahun dari Zaman Besi, Kondisi Masih Awet Tersimpan di Dalam Peti
- Arkeolog Takjub, Tanaman Langka Berusia 3.000 Tahun Ini Ditemukan Masih Terikat Pada Gelang Zaman Perunggu
- Arkeolog Temukan Harta Karun dari Zaman Perunggu yang Sengaja Dikubur, Ada Gelang sampai Mata Tombak Berusia 3.500 Tahun
“Hal ini mengembalikannya ke hampir 2.000 tahun yang lalu, dan ini sungguh menakjubkan."
Sangat Langka
"Penemuan seperti ini pernah terjadi di masa lalu, namun biasanya kita hanya menemukan bijinya saja. Sepanjang karir saya selama kurang lebih 30 tahun, saya belum pernah melihat buah utuh ditemukan seperti ini," lanjutnya.
“Kami biasanya menemukan sisa-sisa yang kecil dan terfragmentasi, jadi menemukan buah utuh dan utuh adalah hal yang sangat tidak biasa dan sangat langka."
McClatchie menambahkan, buah tin dan kacang badam atau almond biasanya terkait dengan Kekaisaran Romawi dan menemukan buah dari Zaman Besi ini di Irlandia merupakan hal menakjubkan. Hal ini menunjukkan hubungan perdagangan dan komunikasi antara masyarakat pada zaman itu.
Pada puncaknya, Kekaisaran Romawi menguasai wilayah yang luas di Eropa, Asia Barat, dan Afrika Utara. Jaringan perdagangan memperkenalkan makanan baru seperti tanaman herbal, rempah-rempah, almond, dan buah-buahan seperti anggur, kurma, dan buah ara.