Arkeolog Temukan Bukti Kucing 'Membuat Biskuit' 1.200 Tahun Lalu, Berasal dari Zaman Kekhalifahan Islam
Para ahli perilaku hewan menjelaskan aktivitas "membuat biskuit" ini punya tujuan tertentu.
Arkeolog menemukan bukti pertama seekor kucing menguleni adonan untuk "membuat biskuit" saat menggali di situs tepat di luar tembok Kota Tua Yerusalem, Palestina. Perilaku kucing ini biasanya dikaitkan dengan perasaan aman dan puas.
Bukti berusia 1.200 tahun ini berupa bekas kaki depan dan jari kaki, serta bekas penetrasi yang dalam, bukan cakaran, yang kemungkinan besar dibuat oleh seekor kucing yang menjulurkan cakarnya ke dalam kendi tanah liat saat dijemur untuk dibakar.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Yerusalem? Arkeolog yang tengah melakukan penggalian di Yerusalem mengungkapkan sebuah temuan menarik berupa jaringan saluran kuno yang berasal dari zaman Raja Yoas dan Amazia, sekitar 2.800 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Yerusalem? Arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan gagang guci bertuliskan nama "Menahem" dalam aksara Ibrani, saat penggalian di lingkungan Ras el-‘Amud, Yerusalem yang diduduki.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Israel? Museum Israel di Yerusalem yang diduduki, Palestina, memamerkan sebuah topeng batu kuno langka dari Zaman Neolitikum untuk pertama kalinya.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Kota Daud, Yerusalem? Para arkeolog menemukan cincin emas berusia 2.300 tahun berhias batu mulia di Kota Daud, Yerusalem, Palestina.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Tel Yehud? Peneliti Israel menemukan jejak-jejak dari artefak keramik bekas narkotika jenis opium abad ke-14 sebelum Masehi.
Pecahan kendi yang terdapat sidik jari dan bekas cakar kucing ini berasal dari periode Abbasiyah (sekitar tahun 750), ditemukan selama penggalian Gunung Zion yang dipimpin Prof. Shimon Gibson dari Departemen Sejarah di Universitas North Carolina di Charlotte , Amerika Serikat, bersama dengan Dr Rafael Lewis dari Departemen Studi dan Arkeologi Tanah Israel di Universitas Bar-Ilan.
Gibson mengatakan kucing itu berukuran kecil.
“Cetakan kakinya sendiri berukuran sekitar 3x3 sentimeter, dan bekas cakarnya masih terlihat jelas, tertanam dalam di tanah liat,” jelasnya, seperti dikutip dari laman Haaretz, Rabu (23/10).
Aktivitas Kucing
Gibson mengatakan, tanda paling umum pada tembikar kuno adalah sidik jari manusia, terkadang sidik jari anak-anak yang diberi tugas seperti menempelkan pegangan pada sisi bejana. Tetapi jika seekor binatang menginjak tanah liat sebelum mengering, maka akan timbul bekas cakaran
“Jejak kaki menunjukkan kucing kecil itu mungkin sedang berbaring di tepi kendi yang melengkung, kemungkinan besar sedang berjemur di bawah sinar matahari,” kata Gibson.
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun di Kuwait, Berisi Tembikar Sampai Segel dari Zaman Perunggu
- Arkeolog Temukan Makam Kaisar China Berusia 5.000 Tahun, Jasadnya Hilang dan Hanya Tersisa Tulang Jari Kaki
- Arkeolog Temukan Kuburan Berusia Hampir 4.000 Tahun di Bukit Terpencil, Ada Kotak Batu Berisi Benda Misterius
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
Gibson dan rekan penelitinya menduga, mungkin hewan itu juga sedang tidur di lekukan bejana dan mulai terjatuh sehingga menggali cakarnya untuk berpegangan atau kemungkinan juga kucing itu melompat dari satu bejana ke bejana lain dan mulai tergelincir dan mencabut cakarnya.
Rasa Aman
"Membuat biskuit" pada kucing rumahan dewasa adalah perilaku yang sudah ada sejak masa bayi. Anak kucing diremas-remas sambil menyusui untuk meningkatkan produksi susu.
Mengapa kucing dewasa melakukan ini? Menurut para ahli perilaku hewan, mungkin karena rasa aman.
Kucing dewasa tampaknya menganggap tindakan tersebut sangat menyenangkan. Menguleni menyebabkan pelepasan dopamin di otak kecil kucing, yang membuat mereka merasa nyaman. Menurut PetMD, kucing memiliki kelenjar aroma di antara jari-jari kakinya dan saat menguleni. Menguleni juga dapat menandai wilayah, seperti halnya penyemprotan urin.