Arkeolog Temukan Grafiti Mencekam di Penjara Romawi Kuno Berusia 1.600 Tahun, Begini Isi Tulisannya
Grafiti-grafiti itu ditemukan dalam bahasa Yunani dan ditulis di lantai penjara.
Arkeolog di Yunani menemukan gambar grafiti di sebuah penjara Romawi kuno di Corinth.
Sejumlah grafiti dalam bahasa Yunani yang ditemukan di lantai penjara menuliskan doa bagi para penculiknya agar dapat dilihat oleh semua orang: “Tuhan, buatlah mereka mati dengan kematian yang mengerikan.”
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno di Palaiokastro, Yunani? Arkeolog menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani. Menurut laporan Greek Reporter, kota ini berdiri pada abad keenam SM dan eksis sampai abad keenam Masehi.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di desa kuno Thorikos, Yunani? Arkeolog menemukan rumah Zaman Besi di desa kuno Thorikos, Yunani.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di vila Romawi kuno yang tenggelam? Bagian vila yang ditemukan adalah lantai marmer yang sangat indah.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Ani? Para arkeolog menemukan sebuah sabuk emas dengan desain yang sangat unik 22 tahun lalu.
Matthew Larsen, arkeolog dari Universitas Copenhagen yang mempelajari situs romawi kuno itu mengidentifikasi tempat itu sebagai penjara dengan membandingkan catatan penggalian dan memeriksa grafiti di lantai. Dia menyimpulkan penjara kuno tu berusia 1.600 tahun.
Situs yang ditemukan pertama kali pada 1901 itu berisi kendi, lampu, dan kamar mandi kecil yang mungkin merupakan tempat tinggal penjaga.
Dalam jurnal Hesperia, jurnal American School of Classical Studies di Athena, Larsen mengungkapkan semua kata yang terukir itu ditemukan di celah-celah lantai.
Grafiti di penjara kuno Yunani
Larsen menyimpulkan lempengan-lempengan itu tidak dipindahkan ke lokasi itu dari penggunaan sebelumnya, yang berarti semua grafiti yang ditandai di lantai dibuat di tempatnya, sementara lokasi itu berfungsi sebagai penjara.
Pembacaan grafiti yang ditulis dalam bahasa Yunani di celah-celah lantai menunjukkan siapa pun yang dikurung di situ merasakan penderitaan.
- Arkeolog Temukan Peti Mati Berisi Peti Mati Lainnya Berusia 4.000 Tahun, Isinya Jenazah Pendeta Wanita Mesir Kuno
- Arkeolog Temukan Patung Dewa Yunani Berusia 2.300 Tahun di Selokan Kuno, Panjangnya 2 Meter dan Masih Utuh
- Arkeolog Temukan Pangkalan Militer Romawi Berusia 1.800 Tahun, di Sini Lokasinya
- Arkeolog Temukan Benih Tanaman Beracun dalam Tulang Hewan, Narkotika Orang Romawi Kuno
Penderitaan itu tampak jelas dalam tulisan para penulis grafiti kuno. Beberapa permohonan mereka berbunyi: "Semoga nasib mereka yang menderita di tempat yang tidak berhukum ini menang. Tuhan, jangan kasihanilah orang yang menjebloskan kami ke sini."
Permohonan terukir lainnya berbunyi: "Tuhan, balaslah [hukuman yang diberikan oleh] Marinos, orang yang menjebloskan kami ke sini dan membuat kami menghabiskan musim dingin." Larsen menduga musim dingin sangat berat bagi para tahanan.
Julius Caesar
Pada 146 SM,bangsa Romawi mengalahkan bangsa Korintus dalam Pertempuran Korintus.
Dengan kemenangan ini sebagai titik awal, Romawi segera menguasai seluruh Yunani. Julius Caesar menyatakan Korintus sebagai ibu kota Yunani Romawi pada 44 SM dan memerintahkan rakyatnya untuk membangun kembali kota dan air mancurnya yang terkenal.
Sebelum penaklukan Romawi, tidak ada penjara seperti yang kita kenal sekarang di Yunani kuno. Yang ada hanyalah pusat penahanan sementara karena para penjahat didenda, diasingkan, atau dieksekusi.