Arkeolog Temukan Kereta Perang Berusia 4.000 Tahun di Makam Raja, Ada Pedang Sampai Helm
Ada tiga kereta perang yang ditemukan dan semuanya dalam kondisi utuh.
Tim arkeolog dari Survei Arkeologi India (ASI) menememukan kereta perang, pedang, dan helm berusia 4.000 tahun menggali di makam raja di Sinauli, negara bagian Uttar Pradesh.
Ini merupakan temuan kereta pertama di anak benua India, menurut para peneliti, seperti dikutip dari Arkeonews, Selasa (8/10).
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang membuat arkeolog kagum tentang kota kuno ini? Reruntuhannya menawarkan wawasan tentang perencanaan dan rekayasa yang digunakan untuk membangunnya.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
-
Mengapa para arkeolog dibuat bingung dengan temuan di makam kuno ini? Foto: Kevin Church/BBC Penggalian telah mengungkap banyak hal terkait masyarakat kuno, tapi juga masih ada yang mengundang pertanyaan.
Ada tiga kereta perang yang ditemukan dan semuanya dalam kondisi utuh. Para arkeolog juga menemukan sejumlah obor, pedang antena, peti mati yang dihias dengan indah, helm, dan beragam artefak tembaga yang mengesankan.
Menurut para peneliti, senjata tersebut dimiliki oleh masyarakat di wilayah tersebut ketika orang-orang Mesopotamia menggunakan kereta, pedang, dan helm dalam pertempuran pada tahun 2000 SM.
Situs arkeologi Sinauli telah menjadi target penggalian arkeologi sejak 2005 dan salah satunya ditemukan pemakaman berisi 120 kuburan, yang sebagian besar milik orang dengan status tinggi, kemungkinan pejuang atau pemimpin.
Menurut hasil studi, artefak yang ditemukan di Sinauli ini terkait dengan Kebudayaan Tembikar Berwarna Oker (OCP), yang berkembang antara tahun 2000 dan 1500 SM di daerah pertemuan sungai Yamuna dan Gangga. Periode ini kira-kira bertepatan dengan fase akhir Peradaban Lembah Indus.
Sinauli adalah situs arkeologi pertama di anak benua India yang menghadirkan bukti kereta perang selama periode Kebudayaan OCP, menunjukkan bahwa orang Sinauli terlibat dalam kegiatan peperangan.
- Menggali di Istana Kuno, Arkeolog Temukan Perisai dan Helm Perang Berusia 2.700 Tahun
- Arkeolog Temukan Tiga Perisai dan Helm Perunggu Berusia 2.700 Tahun di Kastil, Disebut Milik 'Dewa' Utama Bangsa Ini
- Arkeolog Temukan Makam Pangeran Berusia 2.700 Tahun, Isinya Penuh Harta Karun Unik dan Kereta Perang
- Setelah Menyelam Selama 14 Tahun, Arkeolog Temukan Meriam dari Bangkai Kapal Perang Berusia 350 Tahun
Makam Sosok Penting
Menariknya, sebagian besar artefak kayu yang ditemukan dilapisi selubung tembaga, tatahan, dan kabel, untuk mencegaha penguraian selama hampir 4.000 tahun. Barang antik yang ditemukan dari budaya ini menunjukkan tingkat kecanggihan yang tinggi dalam pengerjaan kayu dan tembaga.
Motif geometris tembaga, seperti segitiga yang disusun pada jari-jari roda, menghiasi kereta yang ditemukan di Sinauli, menunjukkan bahwa kereta ini berfungsi sebagai representasi praktis dan simbolis dari otoritas dan prestise.
Temuan penting lainnya di situs ini berupa makam kerajaan berisi peti mati kayu yang dihias dengan sosok antropomorfik tembaga, semuanya memakai helm bertanduk ganda dan daun ara keramat (Ficus religiosa).
Dua kereta lengkap, dua tongkat hias tembaga, cambuk berornamen, manik-manik emas dan steatit, serta banyak tembikar ditemukan di pemakaman yang sama. Semua ini menunjuk pada seseorang berpangkat tinggi—mungkin seorang komandan atau panglima militer—yang dikebumikan di makam ini.