Arkeolog Temukan Kuburan Massal Misterius Berusia 800 Tahun di Taman, Berisi 123 Mayat Orang Dewasa dan Bocah
Penyebab kematian ratusan orang yang dikuburkan massal ini masih misterius.
Para arkeolog menemukan lubang misterius di sebuah taman yang tak jauh dari Katedral Leicester, Inggris. Lubang tersebut dipenuhi sisa-sisa jenazah 123 pria dan wanita termasuk anak-anak.
Ini adalah salah satu kuburan lubang terbesar yang pernah digali di Inggris yang menunjukkan mayat-mayat tersebut dibuang di sana lebih dari 800 tahun yang lalu, pada awal abad ke-12.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di kuburan massal Spanyol? Lebih dari 5.000 tahun lalu, pria, wanita, dan anak-anak yang mengalami luka di kepala dan luka akibat panah dikuburkan di kuburan massal Spanyol.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
“Tulang-tulang pada jasad tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan, yang membuat kita memiliki dua alasan alternatif untuk kematian ini kelaparan atau wabah penyakit," jelas Mathew Morris, Kepala proyek arkeologi di Universitas Leicester, seperti dikutip dari The Guardian, Senin (18/11).
Penggalian pemakaman massal ini dilakukan saat pemerintah setempat sedang mempersiapkan pembangunan pusat pembelajaran warisan budaya yang baru di katedral.
Sebelumnya, dua belas tahun yang lalu jasad Raja Richard III ditemukan di dekat parkiran mobil kemudian dimakamkan di katedral yang menarik minat para pengunjung hingga sepuluh kali lipat.
Morris dan rekan-rekannya telah menyelesaikan penggalian di lubang tersebut. Mereka menemukan sisa-sisa 1.237 jenazah pria, wanita dan anak-anak yang dikuburkan pada abad ke-19 hingga mereka yang dimakamkan pada awal abad ke-11.
"Ini adalah rangkaian terus-menerus penguburan selama 850 tahun dari satu populasi di satu tempat, dan hal itu jarang terjadi. Hal ini telah menghasilkan sejumlah besar arkeologi," tambah Morris.
- Arkeolog Temukan Makam Sosok Wanita Misterius di Pemakaman Berusia 6.500 Tahun, Diduga Seorang Pejuang dan Dikubur Bersama Anak Panah
- Arkeolog Temukan Kuburan Berusia Hampir 4.000 Tahun di Bukit Terpencil, Ada Kotak Batu Berisi Benda Misterius
- Arkeolog Akhirnya Ketahui Siapa Sosok Perempuan Misterius yang Dikubur Bersama Binatang 12.000 Tahun Lalu
- 70 Makam Misterius Ditemukan di Halaman Kastil, Bikin Arkeolog Garuk-Garuk Kepala
Pengecekan Sampel Mayat
Awalnya, tim peneliti berasumsi bahwa orang-orang ini meninggal karena Wabah Hitam yang tiba di Leicester. Namun, hasil uji penanggalan radiokarbon pada tulang-tulang tersebut menunjukkan mayat-mayat tersebut telah dibuang di sana hampir 150 tahun sebelumnya. Wabah Hitam melanda pada tahun 1348, sedangkan mayat-mayat itu sudah ada sekitar awal abad ke-12.
Tim Leicester kemudian mengirimkan sampel dari mayat-mayat di lubang itu ke para ahli genetika dari Institut Francis Crick, di London untuk mencari virus, bakteri atau parasit yang mungkin telah memicu penyakit yang melanda Leicester dan mengungkap misteri ini.
Tidak ada bukti pakaian pada mayat-mayat itu seperti tidak adanya gesper, bros dan tidak ada bukti yang menunjukan bahwa mereka adalah orang yang berjatuhan dan meninggal di jalan sebelum dikumpulkan dan dibuang
Namun, ada tanda-tanda bahwa anggota tubuh mereka masih menyatu, yang menunjukkan bahwa mereka dibungkus kain kafan. Jadi, keluarga mereka dapat mempersiapkan jenazah ini untuk dimakamkan sebelum seseorang dari otoritas pusat mengumpulkan mereka untuk dibawa ke pemakaman.
Meski begitu, alasan penempatan mayat-mayat di lubang kuno tersebut masih menjadi misteri.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti