Arkeolog Temukan Makam Rahasia di Kota Kuno Misterius, Ada 12 Kerangka Manusia Berusia 2.000 Tahun
Arkeolog juga menemukan satu kerangka manusia yang masih memegang sebuah cawan keramik.
Arkeolog menemukan makam rahasia berisi 12 kerangka manusia dan artefak yang diperkirakan berusia 2.000 tahun di kota kuno Petra, Yordania.
Makam ini ditemukan di bawah monumen yang disebut Khaznah di jantung kota kuno Petra, seperti dikutip dari Arkeonews, Kamis (17/10). Penggalian dipimpin arkeolog Dr Pearce Paul Creasman, Direktur Eksekutif Pusat Penelitian Amerika.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Gurun Yudea? Arkeolog menemukan empat pedang Romawi berusia 1.900 tahun di dalam sebuah gua di Gurun Yudea, Israel.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di desa kuno Thorikos, Yunani? Arkeolog menemukan rumah Zaman Besi di desa kuno Thorikos, Yunani.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
-
Bagaimana para arkeolog meneliti artefak yang ditemukan di makam Wuwangdun? Peneliti melakukan studi terhadap artefak yang digali, memperkuat dan mengekstraksi benda-benda yang sudah rapuh seperti papan kamar, tikar bambu, dan peralatan pernis.
Tim menyelidiki Khaznah setelah bertahun-tahun menduga ada ruang bawah tanah tambahan yang tersembunyi selain dua makam yang ditemukan di bawah sisi kiri monumen pada tahun 2003. Namun hingga saat ini, teori tersebut belum dapat diverifikasi.
Awal tahun ini, Creasman dan timnya menggunakan radar penembus tanah, sebuah metode penginderaan jarak jauh yang menggunakan gelombang radar untuk mendeteksi objek bawah tanah, untuk memeriksa apakah karakteristik fisik di sebelah kiri, tempat makam asli ditemukan, cocok dengan yang di sebelah kanan. Ditemukan persamaan yang mencolok antara kedua sisi. Namun memerlukan izin dari pemerintah Yordania untuk melakukan penggalian di bawah Khaznah tersebut.
Pada Agustus, tim mulai melakukan penggalian. Meskipun banyak makam yang ditemukan di Petra kosong atau rusak, makam yang baru digali ini berisi kerangka lengkap dan artefak yang terbuat dari perunggu, besi, dan keramik.
Cawan Keramik
Creasman mengatakan, temuan ini memberikan wawasan langka tentang kehidupan masyarakat Nabataean, pengembara Arab kuno yang kerajaan gurun pasirnya berkembang pesat selama abad keempat SM hingga 106 M.
Di antara artefak tersebut terdapat beberapa bejana, dengan satu kerangka ditemukan memegang cawan keramik yang menyerupai bentuk Cawan Suci.
- Arkeolog Temukan Kota Kuno 1.000 SM yang Tak Pernah Disangka Keberadaannya
- Arkeolog Temukan Makam Raja Berusia 5.000 Tahun di Reruntuhan Kota Kuno, Berisi Rahang Babi Sampai Batu Giok
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Ternyata Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
Orang yang dimakamkan di tempat tersebut diduga orang-orang penting mengingat lokasi pemakaman mereka yang sangat bagus.
Adat penguburan mereka adalah salah satu misteri yang belum terpecahkan mengenai suku Nabataean.
“Raja lebih terintegrasi dengan kelas bawah dibandingkan pemimpin peradaban lain, dan masyarakat Nabataean sering digambarkan dalam literatur sebagai masyarakat yang lebih egaliter,” kata Creasman.
Sulit untuk memastikan apakah makam-makam yang baru ditemukan di bawah Khaznah ini adalah makam bangsawan karena, dari makam-makam Nabataean yang ditemukan sejauh ini, tampaknya tidak ada perbedaan yang signifikan antara makam kerajaan dan makam biasa.