Arkeolog Temukan Peralatan Bertani Pertama di Dunia, Berasal dari Masa 7.000 Tahun Lalu
Alat pertanian itu ditemukan di situs penggalian di Huesca, Spanyol.
Penggalian arkeologi di Huesca, Spanyol, memberi sekilas gambaran tentang bagaimana kehidupan pertanian di masa sekitar 7.000 tahun lalu.
Situs penggalian Huerto Raso ditemukan pertama kali pada 1969 oleh Ignacio Barandiaran. Situs itu kemudian menjadi lokasi penggalian resmi pertama pada 1972 yang menemukan peninggalan Zaman Neolitikum.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di lokasi penggalian? Artefak yang ditemukan termasuk koin Romawi dan tembikar dari Zaman Besi dan Perunggu.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Peru? Arkeolog di Peru menemukan kuil yang digunakan untuk upacara berusia 4.000 tahun. Selain itu, ditemukan juga kerangka manusia di dalam kuil tersebut.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
-
Bagaimana arkeolog menyelidiki Mitla? Dengan menggunakan teknologi geofisika canggih, termasuk radar penembus tanah, tomografi resistivitas listrik, dan tomografi seismik, tim dari ARX Project Lyobaa memberikan bukti kuat pertama tentang dugaan keberadaan labirin bawah tanah tersembunyi yang mungkin berfungsi sebagai pintu gerbang ke dunia tanah Zapotec.
Kini, lebih dari 50 tahun kemudian, para peneliti dari Universitas Otonom Barcelona (UAB) dan Universitas Zaragoza melanjutkan apa yang ditinggalkan Barandiarán dengan kampanye penggalian ekstensif yang berlangsung sepanjang Juli 2024.
Menurut siaran pers dari UAB, ini adalah penggalian besar pertama di situs tersebut, karena semua upaya sebelumnya hanya berupa survei parsial di kawasan itu.
Selama penggalian, peneliti mendokumentasikan keberadaan musiman dan kemungkinan pemukiman kelompok Neolitikum—masyarakat nomaden yang beralih ke cara hidup pertanian yang statis antara tahun 5500 dan 3000 SM.
Dilansir Popular Mechanics, ilmuwan menemukan sisa-sisa tulang dari hewan yang dikonsumsi di situs tersebut dan mengatakan sisa-sisa hewan yang diburu (bukan yang dijinakkan) menonjol secara numerik di antara tulang-tulang itu.
Anggota tim penggalian juga menemukan artefak termasuk peralatan batu api, keramik dan penggilingan, dan bahkan bangunan yang dapat digunakan sebagai tempat berlindung.
- Arkeolog Temukan Bekas Lahan Pertanian Berusia 5.000 Tahun, Berisi Kapak Sampai Sisa Benih Tanaman
- Arkeolog Temukan Ratusan Artefak Batu Giok Berusia 5.000 Tahun, Ada yang Berbentuk Naga Hijau dan Jangkrik
- Arkeolog Temukan Fosil Kerangka Bayi dan Bocah Serta Harta Karun Perhiasan, Semuanya Berusia 7.600 Tahun
- Arkeolog Temukan Rumah Penduduk Awal Saudi 7.000 Tahun Lalu, Terbuat dari Lingkaran Batu dan Berisi Banyak Peralatan Ternak
Siaran pers UAB mengatakan para peneliti berencana menganalisis artefak itu menggunakan penanggalan karbon-14, analisis residu, dan metode lain untuk lebih memahami praktik pertanian dan cara hidup manusia kala itu.
“Penemuan yang dilakukan penting tidak hanya untuk bidang akademis, tetapi juga memperkaya warisan budaya wilayah tersebut,” kata siaran pers UOB.
Huerto Raso terletak di Taman Budaya Vero River dan dikelilingi oleh kawasan yang kaya akan sejarah, termasuk lebih dari 50 situs dengan seni cadas pasca-Paleolitik.
Manusia mulai berpindah dari kelompok nomaden kecil ke peradaban pertanian awal selama periode Neolitikum. Menurut National Geographic, sejarawan memiliki beberapa teori tentang mengapa Revolusi Neolitikum, yang juga dikenal sebagai Revolusi Pertanian, dimulai: tekanan populasi, ketergantungan pada tanaman tertentu, dan bahkan menciptakan masyarakat yang lebih padu dan produktif adalah semua kemungkinan.
Neolitikum secara mendasar mengubah cara manusia berinteraksi dengan tanah, hewan, dan satu sama lain, dan praktik organisasi yang dikembangkan selama masa itu dapat ditelusuri hingga saat ini, menjadikan periode tersebut bertanggung jawab atas salah satu revolusi terpenting umat manusia.