Arkeolog Temukan Sabuk Emas Kuno Seberat Hampir Setengah Kilogram di 'Kota 1001 Gereja', Dipamerkan Setelah 22 Tahun
Artefak ini ditemukan di sebuah kota kuno yang terkenal karena kemajuannya di Zaman Pertengahan.
Artefak ini ditemukan di sebuah kota kuno yang terkenal karena kemajuannya di Zaman Pertengahan.
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog yang menemukan artefak-artefak kuno di Turkistan? Pemimpin ekspedisi Aleksandr Podushkin, arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengatakan negara bagian Kangju adalah sebuah federasi yang terdiri dari berbagai macam orang, termasuk, pada saat itu, kelompok-kelompok nomaden Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (yang mungkin saja merupakan orang Skit).
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turki? Arkeolog yang menggali di kawasan selatan Turki, tepatnya di Gundukan Accana atau dikenal sebagai Eski Alalah, menemukan sebuah prasasti huruf paku berusia 3.500 tahun yang berisi tulisan daftar belanjaan.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan eyeliner atau celak mata saat melakukan penggalian di Yeşilova Höyük atau Gundukan Yeşilova yang terletak di distrik Bornova, Provinsi Izmir.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
Arkeolog Temukan Sabuk Emas Kuno Seberat Hampir Setengah Kilogram di 'Kota 1001 Gereja', Dipamerkan Setelah 22 Tahun
Para arkeolog menemukan sebuah sabuk emas dengan desain yang sangat unik 22 tahun lalu. Artefak kuno ini ditemukan selama penggalian di kota kuno Ani, yang juga dikenal sebagai "Kota 1001 Gereja" dan "Kota 40 Gerbang".
Sabuk emas ini ditemukan saat penggalian tahun 2002 silam yang dilaksanakan di bawah pengarahan Anggota Fakultas Universitas Haceteppe, Profesor Dr Beyhan Karamagarali antara tahun 1989 dan 2005.
Setelah disembunyikan selama 22 tahun,
para arkeolog akhirnya memamerkan benda tersebut di Museum Arkeologi dan Etnografi Kars. Sabuk ini memiliki berat 432 gram.
- Arkeolog Temukan Rumah Kuno Dekat Makam Raja Baik Hati yang Dikuburkan dalam Peti Emas, Berasal dari Masa 900 SM
- Arkeolog Temukan Makam Raja Berusia 5.000 Tahun di Reruntuhan Kota Kuno, Berisi Rahang Babi Sampai Batu Giok
- Arkeolog Amatir Temukan Kepala Wanita Berukir di Kolam Pemandian Kuno dari Abad ke-4, Begini Wujudnya
- Menggali Sampai 7 Meter, Arkeolog Temukan 500 Koin dan Cetakan Emas di Bengkel Kuno 2.500 Tahun
Kota Ani berada di Kars, Turki
dan tercatat sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.
Dikutip dari Arkeonews, Selasa (2/7), para arkeolog tengah melakukan penggalian arkeologis yang luas di Ani, di mana ada delapan titik penggalian.
Di Zaman Pertengahan, Ani merupakan kota yang sangat penting dan terkenal karena kemajuannya, khususnya pada abad ke-10 dan 13. Kota ini dikenal karena arsitekturnya yang sangat indah dan menjadi pusat perdagangan, kebudayaan, dan keagamaan. Keunikan kota ini terbentuk dari percampuran sejumlah peradaban seperti Seljuk, Georgia, Armenia, dan Byzantium.
"Kita tahu bahwa Ani menghidupkan masa kejayaannya di Zaman Pertengahan, dan penggalian arkeologi dimulai oleh Nikolay Marr kelahiran Rusia di reruntuhan Ani pada akhir tahun 1800-an. Kemudian, penggalian dilakukan profesor-profesor Turki dan masih berlanjut. Sabuk emas tersebut adalah salah satu artefak yang ditemukan dari penggalian yang dilakukan tahun 2002 di bawah Profesor Dr Beyhan Karamagarali. Artefak ini sangat penting, dibuat dari material emas," jelas penjabat Direktur Museum Arkeologi dan Etnografi Kars, Hakim Aslan kepada Anadolu.
Sabuk ini dibuat dari tiga komponen: pelat sabuk, gesper sabuk, dan simpul sabuk pada potongan tekstil kedua. Sabuk ini memiliki hiasan dan seluruhnya terbuat dari bahan emas. Gesper ikat pinggang di bagian tengah dibuat dengan 8 irisan dan ketrampilan savat terlihat di bagian tepinya. Savat adalah teknik dekorasi emas dan perak yang sangat tua yang berasal dari Dagestan. Pelat sabuk berukuran panjang 25 sentimeter dan lebar 2,5 sentimeter. Ada sosok kepala manusia di bagian akhir.
Menunjukkan bahwa sosok yang sama terlihat pada lukisan dinding zaman Uighur, Hakim Aslan menjelaskan, “Faktanya, mata ketiga terlihat di sini, dan kata 'lisa' tertulis di ikat pinggang serta sosok manusia. . Kata 'lisa' berarti pemiliknya. Pada keramik yang pernah kita lihat sebelumnya, kata lisa digunakan dengan arti membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi pemiliknya.”
Sabuk emas ini hanya dipamerkan selama tiga bulan.