Arkeolog Temukan Satu Makam Manusia Prasejarah Berisi 40 Individu dan Anjing, Berasal dari 4000 SM
Penemuan ini menjadi salah satu koleksi ruang pemakaman prasejarah Neolitikum paling menakjubkan di Eropa Barat.
Dalam sebuah penggalian di Wales, tim arkeolog telah menemukan sekitar 250 makam prasejarah Neolitikum yang diperkirakan berasal dari 4.000 hingga 2.000 SM.
Penemuan ratusan makam ini disebut-sebut menjadi salah satu koleksi ruang pemakaman prasejarah Neolitikum paling menakjubkan di Eropa Barat.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Ani? Para arkeolog menemukan sebuah sabuk emas dengan desain yang sangat unik 22 tahun lalu.
-
Siapakah yang memimpin tim arkeolog yang menemukan harta karun di kota kuno? Sebuah tim arkeologi bawah laut, yang dipimpin oleh arkeolog kelautan Prancis, Franck Goddio, telah mengungkap lebih banyak penemuan di lokasi sebuah kuil Dewa Amun di kota pelabuhan kuno Thonis-Heracleion di Teluk Aboukir.
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog yang menemukan kota kuno tersebut? Para arkeolog yang melakukan penelitian di daerah tersebut merupakan bagian dari tim yang dipimpin Serres Antiquities Ephorate yang bekerja sama dengan French School of Athens.
-
Apa yang membuat arkeolog kagum tentang kota kuno ini? Reruntuhannya menawarkan wawasan tentang perencanaan dan rekayasa yang digunakan untuk membangunnya.
Penemuan ini dicatat oleh George Nash, profesor arkeolog di Universitas Coimbra yang kemudian ditulis dalam bukunya berjudul The Neolithic Tombs of Wales.
Nash mengungkapkan praktik penguburan ritual ini diyakini berasal dari kelompok Neolitikum awal di "Bulan Sabit Subur", wilayah yang meliputi bagian wilayah Turki, Israel, Suriah, dan Lebanon modern sebelum secara bertahap menyebar ke arah barat.
Satu makam berisi 40 individu
"Dengan penyebaran ke arah barat ini, tidak hanya muncul tradisi pemakaman tetapi juga peralatan, tembikar, dan perhiasan yang dimaksudkan untuk menemani orang yang meninggal ke alam baka," jelas Prof. Nash.
Nash menambahkan, meski tidak ada bukti tertulis yang bertahan, artefak-artefak ini menunjukkan adanya kepercayaan awal tentang kehidupan setelah kematian di mana barang-barang tersebut mungkin dibutuhkan.
Dilansir BBC, Minggu (29/12). bukti DNA menunjukkan monumen paling awal, seperti dolmen portal, diperuntukkan bagi kalangan elit masyarakat. Makam-makam komunal yang lebih besar kemudian mulai bermunculan yang menandakan pergeseran ke arah penguburan kelompok keluarga besar atau anggota masyarakat, jelas Nash
- Sedang Menggali untuk Bangun Jalan Raya, Arkeolog Temukan Pemukiman Berusia 7.000 Tahun Berisi Bengkel Kuno
- Arkeolog Temukan Rumah Zaman Batu Berusia 7.000 Tahun, Masih Lengkap dengan Alat Masak dan Wadah Makanan
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
- Arkeolog Ungkap Perempuan Dijadikan Tumbal di Zaman Batu, Diikat Lalu Dikubur Hidup-Hidup
Nash mengungkapkan salah satu contoh mencolok adalah ruang pemakaman Parc le Breos Cwm di Semenanjung Gower. Monumen trapesium itu berisi lima ruangan yang menampung sisa-sisa sekitar 40 individu, dikategorikan berdasarkan usia, jenis kelamin, bahkan spesies termasuk anjing.
Lebih lanjut Nash menyimpulkan bahwa Wales menawarkan sudut pandang unik ke dunia Neolitikum dan memberikan wawasan tentang kehidupan dan kepercayaan para petani pertamanya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti