Arkeolog Ungkap Popcorn Sudah Dikonsumsi Sejak 7.000 Tahun Lalu, Begini Cara Manusia Purba Membuatnya
Ini bermula sejak jagung mulai dibudidayakan 9.000 tahun lalu.
Ini bermula sejak jagung mulai dibudidayakan 9.000 tahun lalu.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Saat tinggal di desa kecil di gurun tinggi dengan populasi sekitar 35 orang, para peneliti baru menemukan laguna ini setelah melihat petunjuk pada citra satelit.
-
Mengapa arkeolog mempelajari panci kuno? Kasus ini telah lama menjadi topik pembahasan para ilmuan arkeologi mengenai kesimpulan bagaimana alat-alat kuno digunakan oleh manusia purba dalam membuat makanan berdasarkan catatan tertulis.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Kenapa para arkeolog tertarik untuk mencari tahu bagaimana manusia purba membuat perekat? Mencari tahu bagaimana manusia purba membuat dan menggunakan perekat adalah hal yang penting karena memberikan kita bukti kuat tentang bagaimana budaya dan kemampuan berpikir mereka berkembang seiring berjalannya waktu.
-
Mengapa para ilmuwan menanam semangka di Antartika? Eksperimen ini tidak hanya berhasil membuktikan bahwa semangka dapat tumbuh di tempat terdingin di planet ini. Tetapi juga memberikan camilan pencuci mulut yang menarik bagi para ilmuwan yang tinggal di kondisi dingin Antartika.
-
Bagaimana arkeolog mengungkap bukti baru tentang peperangan kuno? Mereka menemukan total 107 cedera pada tengkorak, sebagian besar terletak di bagian atas tengkorak dan kemungkinan besar terkait dengan hantaman benda tumpul, seperti pukulan tongkat batu atau pentungan kayu.
Arkeolog Ungkap Popcorn Sudah Dikonsumsi Sejak 7.000 Tahun Lalu, Begini Cara Manusia Purba Membuatnya
Camilan yang sering menemani saat nonton film ini ternyata telah dikonsumsi sejak ribuan tahun lalu. Ini bermulai dari budidaya jagung yang dimulai sejak 9.000 tahun lalu di wilayah yang sekarang disebut Meksiko.
Dari Meksiko, jagung kemudian menyebar ke wilayah lainnya di Amerika Selatan dan Utara.
Di zaman purba, orang-orang mengonsumsi jagung dengan cara dipanaskan atau dibakar. Ribuan tahun kemudian, arkeolog menemukan bukti bekas jagung yang telah dikonsumsi manusia zaman dulu.
Dikutip dari Live Science, ada beberapa jenis jagung, sebagian besar akan meletup jika dipanaskan, tetapi ada satu jenis jagung, yang disebut "popcorn", yang menghasilkan berondong jagung terbaik. Para ilmuwan telah menemukan fitolit dari Peru, serta biji jagung jenis "poppable/berondong/jagung yang bisa meletup" yang terbakar ini sejak 6.700 tahun yang lalu.
Kernel berondong jagung pertama kali ditemukan secara tidak sengaja. Beberapa jagung mungkin terjatuh ke dalam api saat dimasak, dan siapa pun yang berada di dekatnya mengetahui bahwa ini adalah cara baru yang berguna untuk menyiapkan makanan. Popcorn bisa bertahan lama dan mudah dibuat.
- Arkeolog Temukan Toko Roti Zaman Prasejarah Berusia 2.800 Tahun, Begini Isinya
- Arkeolog Temukan Bengkel Kerajinan Batu Giok Berusia 3.400 Tahun di Reruntuhan Kerajaan Kuno
- Arkeolog Temukan Lukisan dan Pahatan Purba di Gua Spanyol, Dibuat Manusia Zaman Batu
- Sebelum Mengenal Pertanian, Arkeolog Ungkap Makanan yang Dikonsumsi Manusia Purba Selama 300.000 Tahun
Popcorn kuno mungkin tidak seperti camilan yang mungkin Anda makan di bioskop saat ini. Mungkin tidak ada garam dan pastinya tidak ada mentega, karena belum ada sapi yang bisa diperah di Amerika. Mungkin tidak disajikan panas dan mungkin cukup kenyal dibandingkan dengan versi yang biasa Anda konsumsi saat ini.
Menurut arkeolog, popcorn yang dibuat manusia purba merupakan cara mereka mengawetkan pati yang dapat dimakan dalam jagung dengan membuang sedikit air di dalam setiap biji jagung yang akan membuatnya lebih rentan terhadap pembusukan. Air panas di dalam kernel keluar sebagai uap yang membuat popcorn meletus. Jagung yang muncul kemudian bisa bertahan lama. Apa yang Anda anggap sebagai camilan lezat saat ini mungkin dimulai sebagai cara yang berguna untuk mengawetkan dan menyimpan makanan.