Fosil Jejak Kaki Manusia Purba Berusia 115.000 Tahun di Saudi Dikelilingi Ratusan Jejak Binatang
Arkeolog menemukan tujuh jejak kaki manusia purba yang terawetkan dengan baik di kubangan lumpur.
Arkeolog menemukan tujuh jejak kaki manusia purba di Gurun Nefud, Arab Saudi bagian utara. Jejak kaki tersebut diperkirakan berasal dari 115.000 tahun lalu.
Jejak kaki itu dikelilingi ratusan jejak kaki hewan prasejarah. Banyak fosil dan artefak yang ditemukan secara tak terduga berasal dari dasar danau di Arab Saudi utara.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Arab Saudi? Sumber: Phys.org Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Di mana fosil cakar kepiting raksasa ditemukan? Fosil cakar kepiting dengan ukuran sangat besar ditemukan di pantai Waitoetoe, Pulau Utara, Selandia Baru.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bangunan batu kuno Arab Saudi? Arkeolog di Arab Saudi menemukan ribuan tulang hewan dan sisa-sisa manusia berumur 7.000 tahun pada sebuah bangunan batu kuno.
-
Bagaimana fosil kepiting raksasa ini ditemukan? Setelah diamati lebih dekat, ia menyadari bahwa pada cakar tersebut terdapat seekor kepiting besar yang diawetkan dengan sempurna.
-
Kapan fosil tengkorak leluhur gajah itu ditemukan? Para ahli berhasil menemukan fosil tengkorak lengkap berasal dari 7,5 juta tahun yang lalu di tepi Waduk Yamula di Provinsi Kayseri, Turki Tengah. Tengkorak ini merupakan milik Choerolophodon Pentelic, yang dikenal sebagai leluhur gajah.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
Sebuah kubangan lumpur prasejarah yang terpelihara secara unik dapat menyimpan jejak kaki manusia tertua di Jazirah Arab, kata ilmuwan.
Para ahli juga menemukan seekor nodosaurus lapis baja dalam kondisi yang sangat baik karena terbungkus lumpur dan dinginnya dasar laut.
Jalan raya prasejarah
Para ahli memperkirakan cekungan sedimen yang membentuk Danau Alathar saat ini merupakan bagian dari jalan raya prasejarah yang menarik semua hewan besar ke area tersebut.
Wilayah itu membentuk koridor yang dipenuhi oleh area istirahat air tawar yang dapat dilalui makhluk hidup saat sedang bermigrasi mengikuti cuaca atau perubahan iklim.
Dalam hal ini, ilmuwan menemukan sangat sedikit faktor lain yang menyertai perjalanan manusia prasejarah tersebut, seperti bekas pisau atau perkakas pada tulang hewan yang menunjukkan perburuan.
- Arkeolog Temukan Fosil Bayi Bermata Biru Berusia 17.000 Tahun, Kulitnya Gelap Berambut Keriting
- Berkat Fosil Batang Kayu Berusia 30 Juta Tahun, Ilmuwan Temukan Hutan Purba Tersembunyi di Pulau Tanpa Pohon
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- Arkeolog Temukan Hutan Purba Berusia 23 Juta Tahun, Dipenuhi Pohon yang Sudah Membatu
"Kurangnya bukti arkeologi menunjukkan danau Alathar hanya dikunjungi sebentar oleh manusia," simpul para ilmuwan, seperti dikutip dari laman Popular Mechanism, Selasa (31/12).
"Temuan ini menunjukkan penggunaan tepi danau sementara oleh manusia selama periode kering pada masa interglasial terakhir kemungkinan besar terkait dengan kebutuhan akan air minum."
Para ahli menduga jejak kaki itu milik Homo sapiens yang tengah dalam perjalanan melintasi tempat beriklim sedang pada zaman es. Hal itu juga menjelaskan mengapa jejak mereka tidak ditemukan oleh kelompok lain kecuali oleh ratusan binatang.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti