Ilmuwan Temukan Fosil Utuh Reptil Laut Purba Berusia 98 Juta Tahun, Jadi Spesies Paling Akhir Sebelum Punah
Temuan fosil reptil purba Ichthyosaurus Cretaceous telah mengungkap hal yang luar biasa dari spesies purba ini.
Ichthyosaurus merupakan kelompok reptil laut purba yang menghuni lautan di sebagian besar Era Mesozoikum. Reptil laut ini pertama kali muncul pada zaman Trias Awal sebelum kepunahan terakhir mereka pada batas Kenozoikum-Turonia.
“Sebelumnya, Ichthyosaurus Cretaceous pernah dianggap sebagai kelompok dengan keanekaragaman dan perbedaan yang rendah akibat penurunan jangka panjang sejak Jura. Namun penelitian terbaru telah membuktikan bahwa reptil purba ini lebih beragam dari yang diperkirakan selama ini,” kata ahli paleontologi Universitas Canterbury, George Young dan rekan-rekannya.
-
Di mana fosil hewan laut purba ini ditemukan? Penemuan ini bermula ketika pada 1983, anggota Royal Ontario Museum menjelajahi Canadian Rockies dan menemukan lapangan fosil yang sangat luas di Taman Nasional Yoho, menurut studi yang diterbitkan pada 21 Juni dalam Journal of Systematic Palaeontology.
-
Di mana fosil paus purba tersebut ditemukan? Rayanesis mengacu pada Daerah Terlindung Wadi El-Rayan di Fayoum, di mana fosil ini ditemukan.
-
Di mana fosil reptil purba itu ditemukan? Tim ilmuwan menemukan kerangka hewan purba ini di ladang padi di negara bagian Rio Grande do Sul.
-
Kapan fosil gajah purba ditemukan? Hasilnya, mereka menemukan fosil utuh gajah purba yang diperkirakan usianya mencapai jutaan tahun. Di samping itu, mereka juga menemukan fosil kerbau dalam penggalian itu.
-
Siapa yang meneliti fosil reptil purba ini? Müller mengatakan, fitur-fitur tulang menunjukkan reptil ini merupakan hewan yang sudah dewasa.
-
Dimana fosil spons laut purba ini ditemukan? Seorang kolaborator mengirimi Xiao foto spesimen yang digali di sepanjang Sungai Yangtze di Cina.
Dilansir Sci.News, fosil Ichthyosaurus pertama kali tercatat ditemukan di Selandia Baru di Gunung Potts di Pulau Selatan oleh von Haast pada tahun 1861. Sementara itu, para ahli baru-baru ini menemukan fosil utuh dari Ichthyosaurus di Selandia Baru yang baru di daerah Coverham di ujung utara lembah Waiau Toa/Clarence.
Fosil langka yang terawetkan dengan baik
Spesimen Ichthyosaurus Selandia Baru yang baru ditemukan ini terawetkan dengan baik dalam sebuah konkresi, namun bagian-bagiannya telah terpecah-pecah. Spesimen ini berasal dari 98 juta tahun lalu pada periode Kapur sekitar 4 juta tahun sebelum kepunahan terakhir ichthyosaurus.
“Fosil ini berasal dari konkresi yang ditemukan di dalam Anggota Swale Siltstone dari Formasi Batu Split, sebuah unit silikat yang diendapkan selama zaman Kenozoikum dan ditemukan di seluruh selatan Marlborough dan paling utara Canterbury di Pulau Selatan, Selandia Baru,” kata para ahli paleontologi.
“Semua materi ichthyosaurus Kapur Selandia Baru yang telah dideskripsikan sebelumnya berasal dari Pulau Utara,” imbuhnya.
- Ilmuwan Temukan Sepupu Dinosaurus, Burung Purba Berekor Pedang dengan Sayap Sepanjang 2 Meter dan Hidup 147 Juta Tahun Lalu
- Ilmuwan Temukan Burung Berusia 120 Juta Tahun dengan Gigi Sekuat Dinosaurus, di Dalam Perutnya Ada Fosil Ini
- Temuan Fosil Terbaru Ungkap Asal Usul Hiu Purba yang Hidup di Zaman Dinosaurus, Panjangnya Hampir 10 Meter
- Peneliti Temukan Fosil Dinosaurus Spesies Baru Berusia 165 Juta Tahun, Punggungnya Berlapis Baja dan Ditumbuhi Sisik Tajam Bagai Duri
Spesimen ini memiliki panggul dan sirip belakang yang sangat jarang terawetkan pada spesies Kapur. Para peneliti meyakini fosil ini merupakan anggota percabangan akhir dari ichthyosaurus platypterygiid, yang terkait erat dengan spesies Gondwana Timur yang disebut Platypterygius australis dan banyak ichthyosaurus Kapur Eropa dan tidak termasuk dalam ichthyosaurus Kapur di Gondwana Barat.
Lebih jauh, para peneliti menjelaskan bahwa bahwa penemuan Ichthyosaurus Selandia Baru yang baru menambah keanekaragaman ichthyosaurus Gondwana Cretaceous yang diketahui dan menunjukkan distribusi populasi ichthyosaurus yang terlokalisasi daripada kosmopolitan di sekitar batas Gondwana Cretaceous.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti