Ilmuwan Temukan Petunjuk Kemungkinan Ada Kehidupan di Planet Venus, Ini Temuannya
Venus adalah salah satu tempat paling keras dan panas di tata surya kita.
Venus adalah salah satu tempat paling keras dan panas di tata surya kita.
-
Bagaimana para astronom mempelajari atmosfer planet di luar tata surya? Para astronom sekarang dapat menganalisis atmosfer planet yang mengorbit bintang jauh, mencari bahan kimia yang hanya dapat dihasilkan oleh organisme hidup, seperti yang terjadi di Bumi.
-
Bagaimana cara ilmuwan mempelajari pola visual di awan Venus? Penelitian ini menunjukkan bahwa bercak dan garis aneh yang hanya terlihat dalam cahaya ultraviolet mungkin disebabkan oleh senyawa besi-belerang.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Kenapa ilmuwan terkejut dengan penemuan di Saturnus? Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
-
Apa yang ditemukan NASA di 17 planet di luar tata surya? Dalam analisis baru, NASA telah mengungkapkan bahwa terdapat 17 eksoplanet yang ditemukan yang kemungkinan menampung lautan di bawah permukaan yang terkubur di bawah lapisan es tebal.
-
Apa yang diyakini oleh sejumlah ilmuwan tentang tata surya kita? Sejumlah Ilmuwan Meyakini Ada Planet Tersembunyi di Tata Surya Ini Ilmuwan ingin menggali potensi keberadaan planet lain di dalam tata surya.
Ilmuwan Temukan Petunjuk Kemungkinan Ada Kehidupan di Planet Venus, Ini Temuannya
Planet Venus adalah salah satu tempat paling keras dalam tata surya kita. Panasnya bisa melelehkan besi dan atmosfernya yang tebal beracun dan menghancurkan.
Kendati demikian, ilmuwan menemukan dua gas di awan planet ini yang memberi petunjuk kemungkinan adanya kehidupan.
Para astronom menunjukkan bukti baru ini dalam pertemuan di Universitas Hull, Inggris, pada Rabu pekan lalu, seperti dikutip dari Greek Reporter, Senin (22/7).
Para peneliti ini fokus pada gas berbau yang disebut phosphine, yang beberapa orang meyakini ada di Planet Venus. Menurut laporan Guardian, temuan ini memicu perdebatan di kalangan ilmuwan.
Tim peneliti lain mengumumkan kemungkinan penemuan amonia di Venus. Di Bumi, gas ini sebagian besar dihasilkan oleh industri dan makhluk hidup. Para ilmuwan mengatakan keberadaan amonia di Venus tidak dapat dengan mudah dijelaskan oleh atmosfer atau batuan planet tersebut.
Gas-gas ini, yang dikenal sebagai gas biosignature, tidak membuktikan adanya kehidupan di Venus. Namun, deteksi terkait keberadaan gas-gas ini dapat meningkatkan minat terhadap planet ini. Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa kehidupan dimulai ketika kondisi Venus lebih sejuk dan masih ada di sebagian atmosfernya saat ini.
"Bisa jadi jika Venus mengalami fase hangat dan basah di masa lalu, maka ketika pemanasan global yang tak terkendali mulai terjadi, (kehidupan) akan berevolusi untuk bertahan hidup di satu-satunya tempat yang tersisa—awan," jelas Dave Clements, pakar astrofisika di Imperial College London dalam pertemuan tersebut.
Permukaan Venus sangat keras dan panas, di mana suhunya bisa mencapai sekitar 450 derajat Celcius. Tekanan atmosfernya 90 kali lebih besar dari Bumi dan ada awan asam sulfat.
Namun, sekitar 50 kilometer di atas permukaan, suhu dan tekanannya mirip seperti Bumi dan kemungkinan bisa hidup mikroba yang sangat kuat.