Ilmuwan Ungkap Fosil Harimau Purba Bertaring Panjang dari 35.000 Tahun Lalu, Mirip Karakter Diego di Film Ice Age
Mumi hewan itu ditemukan di Yakutia, Rusia pada 2020.
Untuk pertama kalinya, ilmuwan berhasil mengidentifikasi sisa-sisa dari mumi beku hewan yang berasal dari 35.000 tahun lalu yang ditemukan ilmuwan di Yakutia, Rusia pada 2020.
Sisa-sisa mumi hewan yang diduga merupakan bagian dari singa beku bertaring itu meliputi kepala, kaki depan dan sebagian dada. Hewan itu dapat dipastikan adalah seekor anak singa berusia sekitar tiga minggu, menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
-
Dimana fosil kucing bertaring pedang ditemukan? Lokasi Penemuan Fosil Kerangka dua spesies baru kucing bergigi pedang ini bernama Dinofelis werdelini dan Lokotunjailurus chimsamyae. Fosil ini ditemukan di dekat tulang dua spesies kucing lainnya; Adeilosmilus kabir and Yoshi obscura. Lokasi penemuan fosil di dekat daerah Langebaanweg, pantai barat Afrika Selatan.
-
Di mana fosil Kucing Bergigi Pedang ditemukan? Sisa-sisa fosil dari Homotherium ini ditemukan di La Brea tar Pits di California Selatan dan bagian lain Amerika, seperti Alaska, Texas, dan Idaho.
-
Kapan fosil tengkorak kelelawar yang ditemukan itu berusia? Tengkorak berukuran 1,8 cm ini merupakan penemuan yang penting, berusia sekitar 50 juta tahun dengan bentuk tiga dimensi yang utuh.
-
Di mana fosil hewan mirip kucing tersebut ditemukan? Melalui analisis lebih lanjut, para peneliti juga menetapkan bahwa F. valecensis mewakili genus yang sepenuhnya baru, membuka lembaran baru dalam pemahaman tentang keragaman hayati di Eropa pada masa itu.
-
Kapan penemuan fosil Tiktaalik? Penemuan Tiktaalik pada tahun 2004 menghadapi kekurangan informasi mengenai bagian penting dari kerangkanya, " kata Tom Stewart, seorang asisten profesor biologi di Eberly College of Science di Penn State dan salah satu pemimpin tim peneliti, seperti dilansir Phys.org.
-
Kapan fosil tengkorak leluhur gajah itu ditemukan? Para ahli berhasil menemukan fosil tengkorak lengkap berasal dari 7,5 juta tahun yang lalu di tepi Waduk Yamula di Provinsi Kayseri, Turki Tengah. Tengkorak ini merupakan milik Choerolophodon Pentelic, yang dikenal sebagai leluhur gajah.
Dilansir laman NBC News, Sabtu (16/11), Profesor Alexey V. Lopatin dan rekan-rekannya mengungkap karakteristik yang paling menonjol dari anak singa muda ini adalah bagian telinganya yang kecil, dan lengan depan yang panjang, bulu berwarna cokelat tua dan mulut yang terbuka lebar.
Bukaan mulut lebih lebar dari anak singa modern
Para peneliti mengidentifikasi mumi anak singa tersebut memiliki genus karakteristik yang sama dengan subfamili Machairodontinae, khususnya genus Homotherium, kucing dengan gigi pedang tajam dan melengkung yang hidup sekitar 12 juta-10.000 tahun lalu di Amerika utara dan Eropa.
Jika dibandingkan dengan anak singa modern dengan usia yang sama, telinga anak singa Homotherium berada lebih tinggi di tengkorak, dan bukaan mulutnya lebih besar sekitar 11% hingga 19% dari anak singa modern. Lehernya juga lebih panjang dan dua kali lebih tebal daripada anak singa modern.
Bagi penggemar film “Ice Age”, deskripsi kucing bertaring tajam mungkin terdengar familiar dengan karakter Diego, harimau bertaring tajam, memiliki sifat yang mirip dengan anak harimau berusia 35.000 tahun ini.
- Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Terkecil Berusia 80 Juta Tahun, Ukurannya Hanya Sebesar Kancing Baju & Masih Lengkap dengan Embrionya
- Ilmuwan Temukan Fosil Burung Predator Paling Awal yang Punah 66 Juta Tahun Lalu, Kakinya Kuat Sampai Bisa Tangkap Dinosaurus
- Ilmuwan Temukan Fosil Katak Raksasa Pemangsa Bayi Dinosaurus
- Ukuran T-Rex Diduga Jauh Lebih Besar dari Fosil yang Ditemukan Saat ini, Begini Kata Ilmuwan
Perasaan luar biasa
Salah satu penulis pada studi tersebut, Profesor Alexey V. Lopatin, mengatakan bahwa melihat hewan yang telah punah sejak lama adalah “perasaan yang luar biasa”.
"Ini adalah penemuan pertama mamalia yang telah dimumikan yang tidak memiliki analog langsung pada fauna modern," kata Lopatin kepada NBC News.
Penelitian terhadap anak singa muda tersebut mengonfirmasi rekonstruksi modern Homotherium dewasa. Lebih lanjut, profesor Lopatin mengatakan studi terhadap mumi ini memungkinkan untuk pertama kalinya ilmuwan mengamati bulunya, bentuk moncongnya, bentuk dan posisi daun telinga, morfologi bukaan mulut dan bidang hidung, bentuk kaki depan, dan ciri-ciri distribusi ototnya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti