Menggali Sampai 7 Meter, Arkeolog Temukan 500 Koin dan Cetakan Emas di Bengkel Kuno 2.500 Tahun
Arkeolog di Bularia menemukan koin-koin dan cetakan emas di sebuah bengkel di kota kuno yang berada di atas bukit.
Arkeolog menemukan lebih dari 500 koin kuno dan cetakan emas untuk membuat berbagai perhiasan di Plovdiv, di Bulgaria selatan.
Koin-koin itu ditemukan saat penggalian di kaki Kota Tua, di zona sejarah Philipopol-Trimontium-Plovdiv, yang merupakan kawasan monumen budaya. Monumen tersebut terletak di sebelah Gerbang Timur Philippopolis.
-
Cincin emas seperti apa yang ditemukan oleh arkeolog? Cincin emas yang dihiasi dengan motif Kristus ini berasal dari abad ke-15 dan diyakini telah dikenakan oleh seorang wanita karena ukurannya yang mungil.
-
Mengapa arkeolog mengambil sampel tanah di kuburan kuno? Selama penggalian, arkeolog juga mengambil sampel tanah untuk dikirim dan dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan data tentang lingkungan dan flora, selain analisis antropologi tulang-tulang.
-
Mengapa arkeolog mempelajari panci kuno? Kasus ini telah lama menjadi topik pembahasan para ilmuan arkeologi mengenai kesimpulan bagaimana alat-alat kuno digunakan oleh manusia purba dalam membuat makanan berdasarkan catatan tertulis.
-
Bagaimana para arkeolog memetakan kota kuno tersebut? Dengan waktu yang terbatas karena ketinggian air Sungai Tigris terus meningkat, para peneliti berhasil dengan cepat memetakan kota tersebut.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
Plovdiv adalah kota kuno yang dibangun di sekitar 7 bukit, di Bulgaria selatan. Kota ini dikenal sebagai salah satu pemukiman tertua di Eropa, dengan bukti permukiman yang mencapai milenium ke-6 SM.
Hingga baru-baru ini dalam sejarahnya, kota ini dikenal sebagai Philippopolis karena ditaklukkan oleh Philip II dari Makedonia selama abad ke-4 SM.
Awalnya, Plovdiv merupakan pemukiman Thracian di tepi sungai terbesar Bulgaria, Maritsa. Plovdiv memiliki sejarah yang bergejolak dan pernah diserbu oleh bangsa Persia, Yunani, Celtic, Romawi, Goth, Hun, Bulgaria, Slavia-Viking, Tentara Salib, dan Ottoman.
Pimpinan penggalian Desislava Davidova mengatakan kepada kantor berita BTA dalam sebuah wawancara, koin-koin tersebut berada sekitar 100 meter dari Gerbang Timur Philippopolis dan kemungkinan besar merupakan bengkel kecil, mirip dengan yang ada pada periode Kebangkitan.
Terbuat dari perunggu
Menurut Davidova, situs tersebut sangat menarik, terutama mengingat Plovdiv memiliki lapisan budaya yang kedalamannya bisa mencapai tujuh meter.
- Arkeolog Temukan Celengan Kuno Berisi Koin Emas Persia, Diduga Simpanan Gaji Tentara Bayaran
- Arkeolog Temukan Harta Karun Timbunan Koin Perak Berusia 2.000 Tahun di Celah Batu, Berasal dari Dinasti Kuno
- Arkeolog Temukan Harta Karun Dinasti Terakhir Mesir Kuno di 63 Makam, Berisi Emas Sampai Jimat
- Arkeolog Temukan Periuk Berisi Koin Emas, Dikubur Tentara 2.400 Tahun Lalu
Kedalaman penggalian di lokasi ini sekitar 6,5 meter. Ada beberapa temuan dari beberapa era di wilayah ini, termasuk Helenistik (abad ke-3 hingga ke-1 SM) dan Romawi.
Temuan di jalan tersebut, termasuk toko-toko, tempat tinggal, dan bengkel, semuanya termasuk dalam kawasan ini.
Koin-koin yang ditemukan sebagian besar terbuat dari perunggu dan membuktikan daerah itu sudah dihuni selama lebih dari 2500 tahun.
“Koin-koin itu dapat direstorasi dan saya tidak dapat mengatakan apakah koin-koin tersebut hanya terbuat dari perunggu karena terkadang koin-koin perak memiliki patina yang tebal dan sulit diidentifikasi di lapangan,” jelas Davydova, seperti dilansir Arkeonews.
Sebelum Romawi datang
Cetakan emas itu ditemukan di lubang galian sekunder dan belum dianalisis karena situs tersebut memiliki banyak lapisan.
Cetakan itu jelas bukan untuk produksi koin. Cetakan itu mungkin dibuat untuk keperluan ornamen dan diubah menjadi semacam perhiasan. Banyak bahan tembikar dari berbagai era juga ditemukan.
"Ini adalah bengkel-bengkel kecil, berbeda dari bengkel-bengkel di tenggara kota, tempat jenis produksi lain berlangsung. Pada dasarnya di sinilah permukiman berkembang sebelum bangsa Romawi datang, dan untuk itu tempat ini menjadi sangat menarik," kata Davidova dalam sebuah pernyataan kepada BTA.
Sebuah prasasti khusus juga ditemukan di awal kerja lapangan di situs tersebut. Menurut Dr. Nikolay Sharankov, seorang spesialis epigrafi, kemungkinan besar itu adalah prasasti kehormatan dari alas patung yang berasal dari zaman Kaisar Septimius Severus (193-211).
Selain itu, tim khusus akan dibentuk untuk menganalisis prasasti tersebut.