Orang Mesir Kuno Sering Memakai Topi Berbentuk Kerucut, Arkeolog Penasaran Apa Maknanya
Para arkeolog masih belum tahu makna dan fungsi hiasan kepala ini.
Orang Mesir kuno biasanya memakai hiasan di kepala atau semacam topi berbentuk kerucut. Para arkeolog masih belum tahu makna dan fungsi hiasan kepala ini.
Namun diduga orang Mesir kuno mengaitkan hiasan kepala ini dengan "sensualitas, seksualitas, dan sejenisnya", seperti dikutip dari Live Science, Rabu (4/9).
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Mesir? Saat menggali sebuah kuburan kuno di Mesir, para arkeolog membuat penemuan langka. Penemuan langka ini benar-benar mengejutkan ahli yang melakukan penggalian. Lantas, apa yang mengejutkan?Sebuah tumor ovarium yang tersemat di panggul seorang wanita yang meninggal lebih dari 3000 tahun.
-
Bagaimana artefak di makam tersebut dapat membantu memahami peradaban Mesir Kuno? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir yang mengumumkan temuan ini pada 23 Juli lalu menyampaikan, artefak ini bisa memberikan pemahaman lebih luas terkait "rahasia peradaban Mesir kuno", termasuk praktik penguburan pada masa itu dan juga peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan dengan negara lain di zaman kuno.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir menemukan situs yang berisi lebih dari 300 makam mumi.Situs yang ditemukan oleh tim yang bekerja di kota kuno Aswan ini dijuluki 'Kota Orang Mati,' berisi 36 makam yang masing-masing berisi 30 hingga 40 mumi.
Antara tahun 1550 dan 30 SM, banyak lukisan dan patung Mesir kuno yang menggambarkan pria dan wanita mengenakan perhiasan kecil berbentuk kerucut di atas kepala mereka. Dalam sejumlah lukisan, orang Mesir kuno digambarkan memakai hiasan kepala ini saat jamuan pemakaman, berburu, bermain musik atau bahkan melahirkan, menurut penelitian jurnal Antiquity.
Namun hingga saat ini, arkeolog hanya melihat topi ini di lukisan dan belum pernah menemukan bukti fisiknya di pemakaman kuno yang digali.
Dewi Kesuburan
Pada 2019, penelitian Antiquity menggambarkan dua makam di Amarna, sebuah situs arkeologi di Mesir, berisi kerangka dengan hiasan kepala kerucut. Analisis terhadap kerangka tersebut mengungkapkan bahwa kerucut tersebut terbuat dari lilin lebah dan jasad yang memakainya itu bukan dari kalangan orang kaya. Sebaliknya, kerangka tersebut menunjukkan mereka pernah menjadi buruh dan mengalami kekurangan makanan.
Arkeolog masih tidak yakin dengan tujuan penggunaan hiasan kepala tersebut. Salah satu gagasan menyebut topi ini dibuat dari sejenis salep wangi, atau balsem, yang mengeluarkan aroma harum saat meleleh.
Ada juga yang menyebut topi kerucut ini dapat membantu kesuburan, karena kerucut tersebut ditampilkan dalam lukisan Hathor, dewi kesuburan.
- Arkeolog Temukan Makam Rahasia di Kota Kuno Misterius, Ada 12 Kerangka Manusia Berusia 2.000 Tahun
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Ternyata Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
- Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap
“Para ahli sering menghubungkan kerucut secara khusus dengan sensualitas, seksualitas, dan gagasan terkait, karena mereka sering dikaitkan dalam gambaran wanita, terkadang tidak berpakaian,” tulis para penulis dalam studi Antiquity.