Peneliti Temukan Jejak Dinosaurus yang Sama di Dua Benua Berbeda, Terpisah Lautan Sejauh 6.000 Kilometer
Paleontolog menemukan jejak kaki dinosaurus itu di benua Amerika Selatan dan Afrika yang ratusan juta tahun lalu adalah satu benua besar.
Tim paleontolog menemukan jejak kaki dinosaurus yang sama di dua benua yang berbeda, terpisah lautan berjarak 6.000 kilometer.
Jejak dinosaurus yang berasal dari periode Cretaceous Awal itu ditemukan di Brasil dan Kamerun, kata para peneliti dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh Museum Sejarah Alam & Sains New Mexico.
-
Bagaimana jejak kaki dinosaurus itu ditemukan? Formasi Wonthaggi di tenggara Melbourne telah menjadi sumber yang kaya akan fosil berumur 120–128 juta tahun. Hal ini membantu mengungkap kepada dunia keberadaan beberapa spesies dinosaurus herbivora kecil, seperti dikutip dari IFL Science, Kamis (12/9).
-
Kapan jejak kaki dinosaurus ini diperkirakan terbentuk? Puluhan jejak kaki dinosaurus, diperkirakan berusia hingga 94 juta sampai 113 juta tahun, ditemukan di barat laut Alaska, Amerika Serikat.
-
Kapan dinosaurus punah? Sebelum ini, para ilmuwan telah berdebat tentang apa penyebab dari lenyapnya tiga perempat kehidupan di Bumi 66 juta tahun yang lalu ini.
-
Di mana jejak kaki dinosaurus ini ditemukan? Jejak kaki ini disebutkan pada sebuah batu di Italia.
-
Di mana jejak kaki dinosaurus itu ditemukan? Ilmuwan menemukan jejak kaki dinosaurus theropoda besar di pantai selatan Australia.
-
Siapa yang menemukan jejak kaki dinosaurus ini? Vincenzo Colonna (88) merupakan pensiunan ahli geologi di Universitas Bari. Dia tidak sengaja menemukan jejak kaki hewan purba ini saat jalan-jalan di pantai.
Penemuan tersebut menunjukkan tempat-tempat di mana dinosaurus darat dapat menyeberang dengan bebas antara Amerika Selatan dan Afrika sebelum kedua benua itu terpisah jutaan tahun lalu.
Bergesernya daratan
Lebih dari 260 jejak kaki dinosaurus yang diteliti ditemukan terpendam dalam lumpur dan endapan lumpur di sepanjang sungai dan danau purba, dengan jarak lebih dari 6.000 kilometer yang memisahkan Benua Amerika Selatan dan Afrika, kata penelitian tersebut.
Gondwana
Ahli paleontologi menentukan jejak-jejak tersebut serupa dalam hal usia, bentuk, dan konteks geologi dan tektonik lempeng.
Dinosaurus membuat jejak itu 120 juta tahun lalu di satu benua super yang dikenal sebagai Gondwana, yang telah terpisah dari daratan Pangea yang lebih besar — yang dulunya merupakan satu-satunya benua di dunia, kata ahli paleontologi Universitas Southern Methodist Louis Jacobs.
- Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Terkecil Berusia 80 Juta Tahun, Ukurannya Hanya Sebesar Kancing Baju & Masih Lengkap dengan Embrionya
- Temuan Fosil Ungkap Fakta Mengejutkan Tentang Spesies Dinosaurus Terbang 66 Juta Tahun Lalu
- Peneliti Temukan Fosil Dinosaurus Spesies Baru Berusia 165 Juta Tahun, Punggungnya Berlapis Baja dan Ditumbuhi Sisik Tajam Bagai Duri
- Dua Spesies Baru Dinosaurus Ditemukan, Kepalanya Berbentuk Kubah dan Banyak Tonjolan Tajam
"Salah satu hubungan geologi termuda dan terdekat antara Afrika dan Amerika Selatan adalah siku Brasil timur laut yang terletak di dekat apa yang sekarang menjadi pantai Kamerun di sepanjang Teluk Guinea," kata Jacobs, penulis utama penelitian itu, seperti dilansir CBS News.
"Kedua benua itu berkesinambungan di sepanjang bentangan sempit itu, sehingga hewan di kedua sisi hubungan itu berpotensi dapat bergerak melintasinya."
140 Juta tahun lalu
Benua yang sekarang dikenal sebagai Afrika dan Amerika Selatan mulai terbelah sekitar 140 juta tahun lalu, kata para peneliti. Samudera Atlantik Selatan akhirnya mengisi kekosongan antarbenua itu.
Cekungan terbentuk saat benua-benua terpisah; sungai mengalir dan danau terbentuk di cekungan tersebut, kata Jacobs. Cekungan tempat jejak kaki ditemukan dapat ditemukan di kedua sisi retakan.
Sebagian besar jejak kaki itu dibuat oleh theropoda berjari tiga, sekelompok dinosaurus karnivora, kata para peneliti. Ada juga jejak yang ditinggalkan oleh sauropoda atau ornithischia.
"Tumbuhan memberi makan herbivora dan mendukung rantai makanan," kata Jacobs. "Sedimen berlumpur yang ditinggalkan oleh sungai dan danau mengandung jejak kaki dinosaurus, termasuk jejak kaki pemakan daging, yang mendokumentasikan lembah sungai ini dapat menyediakan jalur khusus bagi kehidupan untuk melakukan perjalanan melintasi benua 120 juta tahun lalu."