Proyek Restorasi Piramida Giza Bikin Warga dan Arkeolog Mesir Marah, Ini Alasannya
Salah satu dari tiga piramida utama di Nekropolis Giza direstorasi pemerintah Mesir, namun menuai kecaman.
Salah satu dari tiga piramida utama di Nekropolis Giza direstorasi pemerintah Mesir, namun menuai kecaman.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di dekat lokasi piramida Mesir? Jalur air yang kini telah mengering di Giza kemungkinan besar dimanfaatkan sebagai jalur transportasi untuk mengangkut bahan-bahan yang diperlukan dalam pembangunan piramida Mesir.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan baru-baru ini tentang piramida Mesir? Sebuah penemuan saluran air kuno baru-baru ini memberikan jawaban atas misteri bagaimana piramida-piramida di Mesir dibangun.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan saluran air kuno di dekat piramida Mesir? Ghoneim menggunakan data satelit radar untuk menyelidiki Lembah Nil dari ruang angkasa. Karena gelombang radar mampu menembus tanah, ia memperoleh gambaran dari "dunia informasi yang tidak terlihat di bawah permukaan".
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan tentang pembangunan piramida? Tim peneliti yang dipimpin oleh Daniel Bonn tersebut mengatakan bahwa air digunakan secara ekstensif dalam proses memindahkan dan menggerakkan batu-batu besar yang menyusun piramida ke tengah-tengah gurun.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti di dekat Piramida Mesir? Para peneliti telah lama menduga banyak piramida dibangun di samping saluran Sungai Nil yang mengering. Piramida Giza, piramida terbesar di Mesir, berada di tengah gurun dan sangat jauh dari tepian Sungai Nil. Namun penelitian baru menunjukkan dulunya piramida ini berada di samping cabang utama Sungai Nil yang dipenuhi oleh perahu.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan dari Universitas Amsterdam tentang teknik pembangunan piramida Mesir Kuno? Tim menemukan jika pasir kering, maka akan terbentuk gumpalan-gumpalan yang membuat benda-benda yang bergerak menjadi lebih sulit, tapi jika menambahkan air dalam jumlah yang tepat, maka cairan tersebut akan mencegah gumpalan dan membuat pasir menjadi lebih halus.
Proyek Restorasi Piramida Giza Bikin Warga dan Arkeolog Mesir Marah, Ini Alasannya
Pemerintah Mesir melakukan proyek restorasi Piramida Menkaure yang ada di Giza. Namun proyek itu menuai kecaman dan kemarahan warga Mesir.
Pekan lalu, pemerintah merilis video yang menunjukkan seorang pejabat mengawasi proyek restorasi di piramida tersebut, yang terletak dekat dengan patung Sphinx di Giza.
Sumber: Middle East Eye
Dalam salah satu video yang diunggah di Facebook, Sekjen Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Mesir, Mostafa Waziri menyebut proyek tersebut sebagai "proyek abad ini", di mana para pekerja menyusun batu granit sebagai pondasi piramida.
- Bukan di Mesir, Arkeolog Temukan Piramida Berusia 3.000 Tahun di Lokasi Tak Terduga
- Peneliti Temukan Penduduk Mesir Kuno yang Bangun Piramida Kena Racun Tembaga
- "Saya Merangkak Masuk ke Dalam Terowongan Sempit Piramida Mesir, di Dalamnya Ada Ruangan yang Aneh"
- Arkeolog Bingung, Kamar Rahasia Ditemukan di Bawah Piramida Giza, Fungsinya Masih Misterius
Video itu membuat para ahli konservasi dan pengguna media sosial marah. Mereka takut proyek tersebut akan menjadi rekonstruksi besar-besaran atas monumen terkenal tersebut dan merugikan pelestarian struktur bersejarahnya.
Menanggapi respons masyarakat tersebut, Kementerian Kepurbakalaan Mesir mengumumkan akan membentuk komite untuk menyelidiki proyek tersebut. "Komite ilmiah" ini akan dipimpin arkeolog ternama Mesir, Zahi Hawass.
Piramida Menkaure dibangun pada abad ke-26 SM dan merupakan piramida terkecil dari tiga piramida utama di kompleks Nekropolis Piramida Giza, yang terletak di barat Kairo.
Waziri menyampaikan tujuan proyek tersebut untuk merekonstruksi lapisan granit yang melapisi piramida saat pertama kali dibangun. Dia mengatakan pekerjaan tersebut rencananya akan berlangsung selama tiga tahun dan akan menjadi "hadiah Mesir kepada dunia di abad ke-21".
Arkeolog memperingatkan proyek tersebut dapat berlawanan dengan standar konservasi internasional.
"Itu sebuah bencana menyedihkan,"kata Ibrahim Badr, seorang profesor di bidang restorasi dan konservasi arkeologi di Universitas Misr untuk Sains dan Teknologi di Kairo.
“(Mereka) perlu membaca konvensi internasional untuk restorasi, dan konvensi yang berhubungan dengan barang antik Mesir pada khususnya.”
Badr mengkritik pemerintah Mesir karena menyetujui proyek tersebut tanpa berkonsultasi dengan para ahli.