4 Fakta Menarik Tari Guel dari Dataran Tinggi Gayo, Terinspirasi dari Legenda Mencari Gajah Putih
Kesenian tradisional dari Tanah Gayo Aceh ini terinsipirasi dari legenda dua bersaudara yang mencari gajah putih untuk dipersembahkan kepada putri raja.
Kesenian tradisional dari Tanah Gayo Aceh ini terinsipirasi dari legenda dua bersaudara yang mencari gajah putih untuk dipersembahkan kepada putri raja.
4 Fakta Menarik Tari Guel dari Dataran Tinggi Gayo, Terinspirasi dari Legenda Mencari Gajah Putih
Provinsi Aceh begitu banyak ragam kesenian tradisional yang sudah menjadi khasanah budaya bagi masyarakat setempat. Beberapa kesenian tersebut keberadaannya kini masih bisa dijumpai, salah satunya Tari Guel dari dataran tinggi Gayo.
Bagi masyarakat Gayo, kesenian tradisional sudah menjadi bagian dari simbol dan identitas sekaligus budaya lokal yang sampai sekarang masih kerap ditampilkan.
-
Bagaimana cara melestarikan tari tradisional di Indonesia? Mendidik dan melatih generasi muda untuk mempelajari dan menguasai tari tradisional dari daerah asalnya. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, sanggar tari, komunitas tari, atau media daring.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
-
Apa yang dilakukan oleh nelayan Aceh dalam tradisi Khanduri Laot? Khanduri Laot atau biasa disebut Kenduri Laut merupakan sebuah adat istiadat peninggalan nenek moyang yang dipertahankan oleh para nelayan Aceh.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Kapan Pasar Tradisional Selo buka? Walaupun setingkat kecamatan, namun pasar itu tidak memiliki bangunan megah. Di pasar itu banyak ditemui para pedagang yang menjual buah-buahan. Biasanya pasar itu buka pada setiap hari pasaran Wage dan Legi.Walaupun hanya buka dua kali dalam lima hari, namun saat buka suasana pasar tidaklah terlalu ramai.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
Latar belakang lahirnya Tari Guel ini terdapat kisah panjang dan pastinya unik untuk diulas lebih mendalam.
Simak sederet fakta unik dari Tari Guel yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Gabungan dari Beberapa Kesenian
Mengutip dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Tari Guel adalah perpaduan dari seni sastra, seni musik, dan seni tari itu sendiri.
Eksistensi tarian ini sempat meredup, akan tetapi kembali muncul ketika ditampilkan pada upacara adat tertentu.
Tari Guel menjadi wujud penghormatan terhadap alam dan lingkungan.
Tarian ini bisa menjadi media kesenian untuk memadukan seni sastra, musik, dan gerakan untuk lebih dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman.
Terinspirasi dari Legenda
Melansir dari Antara, latar belakang munculnya Tari Guel menurut sejarah lisan yang berkembang di masyarakat Gayo terinspirasi dari legenda seorang kakak adik bernama Sengeda dan Bener Meriah. Mereka mencari gajah putih untuk dipersembahkan kepada putri raja.
Maka dari itu, serangkaian gerakan yang ada di Tari Guel ini mencerminkan karakter gajah. Dalam setiap unsur gerakan tari juga sarat makna dan nilai filosifis yang berisikan tentang pesan moral dan sosial.
Ada cerita singkat di balik pencarian gajah putih itu, Sengeda dan Bener Meriah dikhianati oleh pamannya yang menugaskan dua pengawal untuk membunuh mereka. Bener Meriah pun tewas, sementara Sengeda berhasil selamat.
Di sisi lain, sang putri raja dari Kutaraja bertemu dengan seekor gajah putih. Kemudian diadakanlah sayembara yang bisa membawa gajah tersebut akan diberikan hadiah. Sengeda berhasil menemukan gajah putih itu tepat di samping makam kuburan Anak Raja Linge yang dibunuh oleh Bener Meriah.
- 8 Fakta Burung Gagak yang Menarik Disimak, Si Cerdas yang Suka Berbagi
- Mengenal Tueng Dara Baro, Tradisi Ngunduh Mantu ala Masyarakat Aceh
- Fakta Unik Tarian Geol Manis Khas Betawi, Gabungkan Budaya Arab hingga Tiongkok Klasik
- Legenda Putri Hijau, Kisah Percintaan Seorang Raja Aceh Kepada Putri dari Tanah Deli
Masyarakat pun percaya bahwa gajah putih itu merupakan jelmaan dari sosok Bener Meriah.
Penari Gagah dan Maskulin
Secara visual, Tari Guel dimainkan oleh dua orang penari yang berbusana serupa tetapi warnanya yang berbeda yakni menggunakan warna hitam dan putih.
Kemudian, karakteristik dari Tari Guel ini dimainkan dengan hentakan, lentur, sesekali lembut, tetapi tetap menjunjung tinggi maskulin dan gagah. Biasanya para penonton akan terkagum dengan pembawaan dan kegagahan kedua penari tersebut.
Gerakan dalam Tari Guel ini hampir seluruh bagian tubuh pasti digerakkan, mulai dari bahu, tangan, hingga kepala dengan ragam gaya.
Dibawakan dalam Empat Babak
Setiap pertunjukan Tari Guel, ada empat babak baku yang harus dilaksanakan dan dipatuhi dalam setiap prosesinya.
Babak pertama yaitu Menatap atau awal komunikasi antara Sengeda dan Bener Meriah dengan harapan gajah putih memahami maksud dari Sengeda.
Kemudian, Babak Kedua yaitu Redep/Dep, bagian ini sang gajah sudah merespons permintaan Sengeda.
Babak ketiga atau Ketibung ini gajah sudah mampu dijinakkan dan bersedia untuk memenuhi permohonan Sengeda.
Di babak terakhir atau Cicang Nangka pada bagian ini penari akan memperlihatkan ungkapan kebahagiaan dan kegembiraan tercapainya maksud dari Sengeda.