Pamer Rejeki di Medsos, Pengusaha Dirampok Karyawan Sendiri
Merdeka.com - Tim Cobra Polres Lumajang bersama dengan Polsek Gucialit, membekuk pencuri dengan korban seorang pengusaha muda bernama Tiananto (24 tahun), yang tinggal di Desa Kenongo, Kecamatan Gucialit, Lumajang, Jawa Timur.
"Anggota kami berhasil membekuk 4 orang pelaku pencurian dengan ancaman kekerasan. Sedangkan dua orang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban, saat dikonfirmasi merdeka.com pada Kamis (17/10) petang.
4 Tersangka yang dibekuk masing-masing adalah Johan Andri (26 th), Harjo (27 th), Ridi (35 th), Izroil Nurrohman (29 th). Adapun dua orang pelaku yang masih buron bernama Doni dan Rohim. "Mereka semua adalah warga desa setempat," lanjut Arsal.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana para perampok menutup makam? “Penutupan galian yang dilakukan perampok itu menarik dan tidak biasa. Beberapa batu ditempatkan di sana, dengan sebuah tengkorak serigala di atasnya.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Peristiwa perampokan tersebut terjadi pada 1 Oktober 2019 lalu. Keenam pelaku dalam menjalankan aksinya menutup mukanya dengan sarung ala ninja. Sehingga korban tidak mengetahui wajah pelaku perampokan. Mereka juga menggunakan sebilah pisau untuk mengancam korbannya.
Mereka berbagi peran dalam menjalankan aksinya. Awalnya, para pelaku pada malam hari mengetuk pintu dan memanggil korban dari luar rumah.
"Setelah korban keluar, 4 orang pelaku masuk ke dalam rumah korban. Sedangkan 2 orang berjaga di luar," katanya.
Para pelaku, lanjut Arsal, kemudian meminta uang serta mengancam korban dengan pisau. Jika berteriak, pelaku mengancam akan menyembelih korban. Karena korban pasrah, pelaku dengan leluasa mengambil uang sebesar Rp31 juta yang ada di lemari baju di dalam kamar dan kabur melalui pintu depan.
Setelah ditelusuri, belakangan terungkap, bahwa keenam pelaku merupakan karyawan korban sendiri. "Korban baru mengetahui kalau yang merampok adalah karyawannya sendiri saat pelaku sudah kami tangkap," imbuh Kapolsek Gucialit Iptu Rudi Isyanto yang mendampingi Arsal saat memberi keterangan kepada awak media.
Dalam penyelidikan kemudian terungkap, keenam pelaku melancarkan aksinya setelah mengetahui melalui media sosial, bahwa korban baru saja mendapat uang dalam jumlah yang cukup banyak.
"Para pelaku melihat dari postingan di akun Facebook milik korban sendiri. Dari situ timbul niat dari para tersangka untuk merampok korban," papar Rudi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan perlawanan, para perampok langsung kabur.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pencurian di lokasi yang sama terjadi sudah kali ketiga.
Baca SelengkapnyaPolisi membekuk satu dari lima perampok karyawan BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKetika satu pelaku disusul dua rekannya yang berpura-pura ingin membeli rokok.
Baca SelengkapnyaKondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan yang diterima, kerugian yang dialami mencapai angka sekitar 30 juta.
Baca SelengkapnyaAkibat kejahatannya, para pelaku sudah ditahan setelah ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca Selengkapnya