Politik
Berita Utama
Berita Terbaru
Berita Populer
-
Curhat Eks Fisioterapis Timnas Indonesia dari Korsel, Sebut Shin Tae-yong Diberhentikan Tanpa Pemberitahuan
-
Blak-blakan Erick Thohir Ungkap Hubungannya dengan Shin Tae-Yong Pasca Dipecat
-
6 Pemain yang Dicoret Shin Tae-yong dari Skuad Timnas Indonesia, Bagaimana Nasibnya Sekarang?
-
Erick Thohir: Kegagalan Piala AFF Bukan Alasan Pemecatan Shin Tae-yon, Tapi Ada Hitungannya
-
Menganalisis Gaya Permainan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Dibanding Shin Tae-yong
Berita Utama Lainnya
-
berita update PDIP Respons Effendi Simbolon: Faktanya Terbalik, Justru Hasto yang Selama Ini Bantu Jokowi
-
berita update Effendi Simbolon Desak Megawati Mundur, PDIP: Semoga Tidak Semurah Itu jadi Corong Jokowi!
-
berita update VIDEO: Dibongkar Said PDIP Lokasi Hasto Jamin Tak Kabur dari KPK, Nasibnya di Tangan Megawati
-
berita update Sidang Sengketa Pilwalkot Tangsel, Kubu Ruhama-Shinta Ungkit Relawan Benyamin Mancing dengan ASN
"Jadi suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, putusan itu harus dilaksanakan," kata Doli.
Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin menilai, pengusulan bakal calon presiden secara independen atau non partisan perlu diwacanakan dalam sistem politik Indonesia.
Penghapusan ambang batas presiden itu diprediksi bisa berpengaruh pada koalisi besar yang sedang dibangun Prabowo.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan partainya belum berencana mengusung kader sendiri sebagai calon presiden (capres) 2029.
"Kajiannya benar-benar kajian akademis. Benar-benar kajian substansi hukum dan ini terbukti," tutup Erika.
Hal ini disampaikan Cak Imin merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menghapus ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.
Jokowi akhirnya buka suara tentang isi pertemuannya dengan mantan kader PDIP Effendi Simbolon di kediaman pribadi Jalan Kutai Utara Sumber, Solo, Kamis (2/1).
Cak Imin belum berpikir maju di Pilpres 2029, usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menghapus ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20%.
Mereka adalah empat mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Empat mahasiswa UIN Sunan Kalijaga itu, yakni Enika Maya Oktavia, Rizki Maulana Syafei, Faisal Nasirul Haq, dan Tsalis Khoirul Fatna