Arkeolog Temukan 82 Pecahan Tembikar Saat Gali Timbunan Sampah, Dibuat Suku Aborigin 3.000 Tahun Lalu
Ini merupakan produk tembikar buatan lokal paling awal yang ditemukan di Australia sebelum kedatangan orang Eropa.
Ini merupakan produk tembikar buatan lokal paling awal yang ditemukan di Australia sebelum kedatangan orang Eropa.
-
Kenapa arkeolog pertama di dunia menginginkan koleksi artefak kuno? Koleksi benda yang disimpan adalah spesimen sejarah dan zaman kuno dari negaranya, hal ini menyatakan bahwa dia merupakan seorang pria dengan pengetahuan yang tinggi.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Irulegi yang mengungkap bahasa kuno? Para peneliti menemukan bukti langka tentang bahasa kuno misterius dalam cetakan tangan perunggu berusia 2.100 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Gua Cloggs, Australia? Arkeolog Australia berhasil menemukan dua tongkat misterius dalam sebuah gua di Australia.
Arkeolog Temukan 82 Pecahan Tembikar Saat Gali Timbunan Sampah, Dibuat Suku Aborigin 3.000 Tahun Lalu
Suku Aborigin di Australia memproduksi tembikar sekitar 2.000 tahun lalu di sebuah pulau terpencil sekitar 35 kilometer lepas pantai Queensland. Para peneliti mengatakan, penemuan tembikar tertua di Australia ini telah menantang “stereotip kolonialis”.
Arkeolog menemukan 82 pecahan tembikar yang berusia antara 2000 dan 3000 tahun di Gugusan Pulau Kadal (Jiigurru), di lepas pantai Queensland Utara Jauh.
Sumber: Arkeonews
Para arkeolog menggali timbunan sampah sedalam 2,4 meter selama dua tahun untuk menemukan bukti adanya permukiman di pulau tersebut.
Mereka menemukan sisa-sisa kerang dan ikan yang dikumpulkan dan dimakan penghuni Jiigurru.
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
- Arkeolog Temukan Tongkat Sihir Berusia 12 Ribu Tahun di Dalam Gua di Australia, Diduga Milik Dukun buat Menyantet Musuh
- Arkeolog Temukan 82 Tembikar Tertua di Australia, Dibuat Suku Aborigin Sekitar 2.900 Tahun Lalu
- Arkeolog Temukan Tempat Tinggal Suku Aborigin 29.000 Tahun Lalu dan 4.000 Artefak Batu, Di Sini Lokasinya
Pecahan tembikar ditemukan kurang dari 1 meter di bawah permukaan tanah, yang merupakan tembikar tertua yang pernah ditemukan di Australia.
Situs ini memberikan bukti tempat tinggal manusia selama sekitar 6.000 tahun, mengungkapkan Jiigurru sebagai pulau lepas pantai paling awal yang diketahui berada di Great Barrier Reef bagian utara.
Pecahan tembikar itu merupakan produk buatan lokal paling awal yang ditemukan di Australia sebelum kedatangan orang Eropa. Ini membantah anggapan sebelumnya bahwa orang Australia paling awal tidak memproduksi keramik atau tidak memiliki teknologi maritim untuk memproduksi keramik dalam jangka waktu yang lama.
Dalam makalah mereka di jurnal Quaternary Science Review, para peneliti berpendapat bahwa penemuan tersebut menunjukkan masyarakat Aborigin di Pulau Kadal tidak hanya mengetahui tentang tembikar ribuan tahun sebelum penjajahan Eropa tetapi juga membuatnya sendiri.
Salah satu penulis studi dan profesor arkeologi suku asli Universitas Monash, Ian McNiven mengatakan temuaan ini dapat membuka “babak baru dalam sejarah Australia".
“Temuan ini tidak hanya membuka babak baru dalam arkeologi Australia, Melanesia, dan Pasifik tetapi juga menantang stereotip kolonialis dengan menyoroti kompleksitas dan inovasi komunitas Aborigin,” kata Profesor McNiven.
Analisis geologi menunjukkan tembikar tersebut diproduksi secara lokal dengan menggunakan tanah liat dari pulau tersebut.
McNiven mengatakan, orang-orang Aborigin kuno dikenal karena teknologi penangkapan ikan, pengelolaan api, dan perahu kayunya.
"Tapi tidak ada yang berpikir orang-orang Aborigin membuat tembikar," ujarnya.
"Australia tampaknya satu-satunya benua di dunia yang tidak pernah punya tradisi tembikar."
Kepala peneliti Pusat Keunggulan Keanekaragaman Hayati dan Warisan Australia (CABAH), Sean Ulm, mengatakan penemuan tersebut mengungkapkan bahwa komunitas Aborigin di Queensland utara memiliki hubungan dengan komunitas pembuat tembikar di New Guinea.