Arkeolog Temukan Kamar Tempat Singgasana Ratu Abad ke-7 Masehi, Ada Pilar Besar dengan Lukisan Unik
Arkeolog menemukan rambut manusia di singgasana tersebut.
Arkeolog di Peru menemukan kamar tempat singgasana seorang penguasa perempuan saat melakukan penggalian di situs Panamarca, Wilayah Ancash. Kamar ini dipenuhi pilar tinggi dengan lukisan milik penguasa dari kebudayaan Moche.
Kebudayaan Moche atau juga dikenal dengan Mochica, merupakan peradaban Andean yang berkembang pada abad pertama sampai abad delapan Masehi. Sejarah Moche bisa dikategorikan dalam tiga fase utama yaitu periode Moche Awal (100-300 Masehi), Moche Pertengahan (300-600 Masehi), dan Moche Akhir (500-750 Masehi).
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Peru? Arkeolog di Peru menemukan kuil yang digunakan untuk upacara berusia 4.000 tahun. Selain itu, ditemukan juga kerangka manusia di dalam kuil tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Pegunungan Andes? Arkeolog menemukan sebuah lingkaran batu misterius di Pegunungan Andes.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog Peru di situs Pachacamac? Para ahli arkeologi di Peru baru-baru ini menemukan makam yang berisi lebih dari 73 mumi manusia yang berasal dari sekitar 1.000 tahun yang lalu, jauh sebelum Kekaisaran Inca mendominasi wilayah Amerika Selatan bagian barat.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di bawah bukit pasir di Peru? Para arkeolog menemukan reruntuhan kuil upacara berusia 5.000 tahun dan sisa-sisa kerangka manusia di bawah bukit pasir di Peru.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
Dikutip dari Heritage Daily, Senin (1/10), Panamarca didirikan selama periode Moche Akhir di pinggir Sungai Nepena dan merupakan pusat Moche paling selatan.
Menurut arkeolog, kamar singgasana ini dikaitkan dengan dewi bulan sabit dan menjadi bukti fisik bahwa singgasana ini milik penguasa perempuan Panamarca yang hidup pada abad ketujuh Masehi.
Program penelitian arkeologi di Panamarca diawasi oleh arkeolog dan konservator dari kantor pusat Kementerian Kebudayaan Peru di Lima dan kantor regional Direktorat Kebudayaan Ancash.
Penggalian di situs ini dimulai sejak 2018 oleh proyek Archaeological Landscapes of Pañamarca, sebuah kolaborasi antara peneliti Peru dan Amerika Serikat (AS).
Dalam penggalian musim ini, peneliti menemukan ruang singgasana berpilar adobe yang oleh direktur proyek Jessica Ortiz Zevallos diberi nama “Aula Imajiner Moche” (Sala del Imaginario Moche).
- Menggali Selama 10 Tahun di Benteng Romawi, Arkeolog Akhirnya Temukan Plakat Emas dari Abad Kedua Masehi
- Arkeolog Temukan Makam Prajurit Zaman Besi dari Abad Ke-3 SM, Berisi Pedang dan Perisai
- Arkeolog Temukan 13 Makam dari Abad Pertama Masehi, Ada Kerangka Manusia Sampai Kuda
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
Manusia Berkaki Laba-Laba
Kamar ini dikelilingi dinding dan pilar dengan lukisan, menggambarkan empat adegan yang menggambarkan sang ratu di antaranya ketika sedang menerima tamu dalam sebuah prosesi dan duduk di atas singgasana.
Selain itu ada juga gambar seorang perempuan di atas singgasana berbicara kepada seorang pria dengan rupa seperti burung, seorang wanita bermahkota mengangkat piala minumnya, seorang wanita bermahkota yang memegang tongkat kerajaan dan mainan ular, dan iring-iringan pria yang membawa kain, seperti dikutip dari Arkeonews.
Di aula, ditemukan juga lukisan menggambarkan sosok tubuh manusia tapi berkaki laba-laba membawa piala.
Rambut Manusia
"Ahli akan memperdebatkan apakah perempuan tersebut yang dilukis di tembok kamar singgasana itu adalah manusia atau mistis (seorang pendeta, dewi, atau ratu)," jelas peneliti.
"Tapi bukti fisik singgasana tersebut, termasuk terkikis di sandarannya dan penemuan manik-manik batu hijau, benang, dan bahkan rambut manusia, memperjelas bahwa singgasana itu diduduki orang sungguhan - dan semua bukti tersebut merujuk pada pemimpin perempuan Panamarca abad ketujuh."
Kebudayaan Moche dikenal karena makam-makam para elitnya, arsitekturnya yang mengesankan, representasi artistik yang mendetail, artefak yang kompleks, dan gambaran keagamaan yang kaya.