Arkeolog Temukan Kota Yunani Kuno dari Abad Ke-6 SM, Diduga Menyimpan Harta Karun Emas
Arkeolog belum bisa mengidentifikasi nama kota ini.
Arkeolog belum bisa mengidentifikasi nama kota ini.
-
Apa yang ada di dalam guci Yunani kuno tersebut? Guci kuno ini dilapisi dengan lembaran tipis yang terbuat dari timah dengan ukiran kutukan yang ditujukan untuk korbannya. Saat ditemukan, didalam guci berisi tulang-tulang ayam yang dipotong bersama dengan sebuah koin.
-
Apa yang ditemukan di lengan tentara Yunani kuno itu? Pada 2013, profesor Yunani dan Ketua Antropologi di Universitas Adelphi, Anagnostis Agelarakis, membawa beberapa bagian dari kerangka prajurit Yunani kuno yang terluka itu dari Yunani Utara ke Pusat Medis Yahudi Long Island (LIJ), dengan izin dari Badan Arkeologi Yunani.Kerangka prajurit ini ditemukan saat penggalian arkeologi dilakukan Badan Arkeologi Yunani.Ahli radiologi LIJ, Helise Coopersmith melakukan rontgen pada potongan tulang prajurit tersebut, yang jenazahnya berusia lebih dari 2.500 tahun. Mata panah perunggu tertanam di ulna kiri (tulang utama di lengan bawah).
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan terkait kerajaan kuno? Ilmuwan Temukan Kamp Militer Kerajaan Kuno yang Telah Lama Hilang, Sejarahnya Tertulis dalam Alkitab Berbahasa Ibrani Kisah pengepungan yang dilakukan Raja Asiria kuno dijelaskan dalam Alkitab berbahasa Ibrani. Kamp militer yang digunakan oleh raja Asiria, Sanherib, yang pengepungannya terhadap Lakhis dan Yerusalem dijelaskan dalam Alkitab Ibrani, akhirnya telah diidentifikasi, kata seorang ahli.
-
Apa isi dari gulungan naskah kuno yang ditemukan di Gurun Yudea? Salah satu gulungan paling menarik dan misterius yang ditemukan di Gurun Yudea adalah gulungan yang disebut "Horoskop", yang menjelaskan praktik astrologi dan mistisisme kuno, membuat para sejarawan dan arkeolog penasaran. Artefak ini menawarkan pandangan unik ke dalam kepercayaan sekte rahasia yang berkembang ribuan tahun yang lalu.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di desa kuno Thorikos, Yunani? Arkeolog menemukan rumah Zaman Besi di desa kuno Thorikos, Yunani.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan kota kuno itu? Para arkeolog menggabungkan penggalian tanah dengan survei area seluas 300 km persegi (116 mil persegi) menggunakan sensor laser yang diterbangkan dengan pesawat yang dapat mengidentifikasi sisa-sisa kota di bawah tumbuhan dan pepohonan yang lebat.
Arkeolog Temukan Kota Yunani Kuno dari Abad Ke-6 SM, Diduga Menyimpan Harta Karun Emas
Arkeolog menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani. Menurut laporan Greek Reporter, kota ini berdiri pada abad keenam SM dan eksis sampai abad keenam Masehi.
Para arkeolog yang melakukan penelitian di daerah tersebut merupakan bagian dari tim yang dipimpin Serres Antiquities Ephorate yang bekerja sama dengan French School of Athens.
Tim arkeolog juga menemukan monumen-monumen yang mengesankan. Mereka tengah mengumpulkan data yang menambah pengetahuan tentang sejarah kota Yunani kuno ini.
Para arkeolog berharap dapat mengidentifikasi nama kota kuno ini dengan benar.
- Arkeolog Temukan Kerangka Dua Bayi dan Wanita, Terkubur di Bawah Batu Naga Sejak Abad ke-16 SM
- Arkeolog Temukan Bukti Kapan Orang Yunani Mulai Minum Bir, Ternyata Sejak 2100 SM
- Arkeolog Temukan Makam Bangsawan Berusia 1.200 Tahun, Dikubur Bersama Korban Tumbal dan Harta Karun
- Arkeolog Temukan Makam Kuda Zaman Kuno, Dikubur Secara Khusus oleh Peternak
"Lokasi Paleokastro diidentifikasikan dengan salah satu kota kuno di lembah Struma yang lebih rendah yang dikenal (karena) sumber-sumber sejarah kuno," kata Dimitria Malamidou, Kepala Kantor Kepurbakalaan Serres kepada AMNA.
"Kami berharap dengan penelitian baru, akan ada temuan (prasasti, koin) yang akan memungkinkan identifikasi nama kota dengan aman," lanjutnya.
"Sudah jelas bahwa posisinya yang strategis di antara lembah sungai Struma yang subur dan lereng pegunungan Kerdyllion dan Vertiskos yang kaya akan bijih besi, berkontribusi pada sejarahnya yang panjang dan sukses."
"Bukan suatu kebetulan bahwa di antara temuan tertua, sebuah prasasti yang menonjol menyebutkan kata 'adamaϛ,' sebuah istilah yang merujuk pada emas dan mungkin juga pada eksploitasinya," tambahnya.
Efthymios Rizos, seorang arkeolog dari Ephorate of Antiquities of Serres dan anggota tim penggalian proyek di Terpni, memiliki pandangan yang sama dengan Malamidou. Dia menunjukkan bahwa mereka telah mengetahui berbagai kota yang telah berkembang di daerah tersebut pada zaman kuno, tetapi sebagian besar kota-kota ini tidak dapat diidentifikasi dengan pasti.
Rizos juga menyebutkan penggalian dan penelitian di Terpni telah memberikan bukti yang jelas mengenai umur kota kuno tersebut. Dia menambahkan, sebuah prasasti menegaskan bahwa pada masa kekaisaran Romawi, pemukiman ini memiliki institusi politik.
Penemuan tersebut mengungkap bahwa daerah Serres pada awalnya berada di bawah kekuasaan suku Thracian dari bangsa Bisalia. Kemudian dihuni oleh orang-orang Yunani dari kota-kota di Selatan dan Kerajaan Makedonia. Temuan penggalian membuktikan adanya tembikar Yunani sejak abad ke-6 SM.
Penggalian juga menemukan fase bangunan era Helenistik, bagian dari benteng, basilika Romawi dengan kompleks pemandian air panas, bengkel dengan alat pemeras anggur (cistern) dari zaman Romawi, dan dua gereja Kristen dengan tipe basilika tiga lorong.
Beberapa makam dari berbagai era telah digali di wilayahnya, serta makam tipe Makedonia milik dua bersaudara Ipponakta dan Dioscorides. Yang terakhir adalah putra-putra Apollodorus, yang, menurut sumber-sumber sejarah, adalah kawan Alexander Agung.
Pertama kali para arkeolog mulai melakukan penelitian di daerah tersebut pada tahun 1965. Menurut Malamidou, Eugenia Giouri-lah yang menemukan sebuah makam "tipe Makedonia" pada jarak sekitar 2 kilometer di sebelah timur Paleokastro.
Makam itu bertanggal dengan koin sekitar 328 SM. Menurut prasasti yang terukir di dalam makam, makam itu milik Ipponakta dan Dioskourides bersaudara, yang merupakan putra-putra Apollodorus, rekan Alexander Agung, yang menetap di Amphipolis.
Pada tahun 1981, pekerjaan perataan yang ekstensif menyebabkan kerusakan pada puncak bukit Paleokastro, memperlihatkan bagian-bagian bangunan kuno, bagian arsitektur, relief, dan sebuah prasasti dari abad ke-3 Masehi.
Penggalian eksplorasi pertama yang dilakukan pada tahun 1985 mengungkapkan sebuah bangunan Romawi dan dinding bawah dari periode Helenistik. Kemudian, pada tahun 1993, arkeolog Marianna Karamberi memimpin penggalian sistematis pertama di situs tersebut, tambah Malamidou.
Tim arkeolog mengatakan bahwa tujuan mereka adalah mengembalikan situs yang sangat penting kepada publik. Mereka berharap kota kuno di Yunani ini akan populer di kalangan pengunjung. Ada harapan bahwa hal itu akan menjadi sumber peningkatan budaya dan ekonomi untuk daerah tersebut.
"Benang merah kami adalah promosi situs bersejarah tertentu, selalu dalam kerangka perlindungan barang antik dan lingkungan alam, dengan tujuan utama untuk memastikan lalu lintas pengunjung ke situs tersebut," pungkas Malamidou.