Arkeolog Ungkap Misteri Kerangka Manusia Aneh, Disusun dari Tulang 5 Orang Berbeda yang Hidup Terpisah 2.500 Tahun
Kerangka ini ditemukan pada tahun 1970-an, namun misterinya baru berhasil dipecahkan baru-baru ini.
Para arkeolog berhasil mengungkap misteri kerangka aneh asal Belgia yang terdiri dari tulang lima orang yang hidup terpisah 2.500 tahun. Kerangka ini pertama kali ditemukan sekitar tahun 1970-an di makam Romawi, dikubur dalam posisi meringkuk seperti janin di dalam rahim.
Tulang-tulang tersebut awalnya diperkirakan berasal dari abad kedua atau ketiga Masehi meskipun susunan tubuh dalam posisi janin tidak lazim pada zaman Romawi.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Belgia? Para arkeolog dari TraceoLab di Universitas Liège, Belgia menemukan pelempar tombak tertua.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Belanda? Biji tanaman ini ditemukan di dalam tulang hewan di pemukiman Romawi yang disebut Houten-Castellum di Belanda.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di situs Romawi kuno Berryfields? Arkeolog menemukan empat butir telur ayam berusia 1.700 tahun saat menggali di permukiman Romawi kuno bernama Berryfields di Ingggris tengah, antara tahun 2007 dan 2016.
-
Mengapa sarkofagus Romawi kuno di Iznik menarik perhatian arkeolog? Meric menambahkan, dua sarkofagus ini dibuat pada masa Kekaisaran Romawi, pada abad kedua Masehi. Keduanya diletakkan berdampingan. Sarkofagus ini dihias dengan relief Eros di ketiga sisinya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Nijmegen? Arkeolog menemukan sebuah mangkok beling yang masih utuh berusia 2.000 tahun saat melakukan penggalian di Kota Nijmegen, Belanda, tahun lalu.
Sebuah peniti tulang Romawi di dekat tengkorak membuat para arkeolog menafsirkan kerangka tersebut sebagai milik seorang wanita yang hidup antara tahun 69 dan 210 M selama era Gallo-Romawi. Namun penanggalan radiokarbon dari kerangka utuh pada tahun 2019 mengungkapkan, meskipun sebagian dari kerangka tersebut berasal dari Romawi, terdapat juga tulang dari akhir Zaman Batu, seperti dikutip dari The Independent, Kamis (7/11).
Para arkeolog sering menemukan tubuh manusia yang dimanipulasi, namun kumpulan tulang dari orang yang berbeda sangat jarang.
“Yang lebih jarang lagi adalah individu komposit dengan elemen kerangka yang terpisah ratusan atau bahkan ribuan tahun,” jelas para arkeolog.
Tapi bagaimana campuran tulang-tulang itu disusun menjadi satu kerangka?
Para peneliti menduga penguburan Zaman Batu dirusak secara tidak sengaja dan orang-orang Romawi memperbaikinya kembali 2500 tahun kemudian dengan menambahkan tengkorak baru dan barang-barang kuburan seperti peniti tulang untuk menutupinya.
- Arkeolog Temukan Kamar Tempat Singgasana Ratu Abad ke-7 Masehi, Ada Pilar Besar dengan Lukisan Unik
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- Arkeolog Temukan 4 Kerangka Manusia di Kuil Berusia 3.800 Tahun, Diyakini Pengikut Ajaran Penyembah Air
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
“Kemungkinan kedua adalah keseluruhan ‘individu’ tersebut dikumpulkan pada periode Gallo-Romawi, menggabungkan tulang Neolitik yang bersumber secara lokal dengan tengkorak periode Romawi,” jelas para arkeolog.
Terinspirasi Takhayul
Bangsa Romawi, yang kemungkinan besar “terinspirasi oleh takhayul”, mungkin dengan sengaja menyusun kerangka komposit tersebut “agar dapat terhubung dengan seseorang yang telah menempati wilayah tersebut sebelumnya,” kata para ilmuwan.
“Entah awalnya tidak ada tengkorak dan komunitas Romawi yang menemukan makam tersebut menambahkan satu tengkorak untuk melengkapi ‘individu’ tersebut, atau mereka mengganti tengkorak yang ada pada zaman Neolitikum dengan tengkorak yang berasal dari zaman Romawi.”
“Tulang-tulangnya dipilih, lokasi yang pas dipilih, dan elemen-elemennya disusun dengan hati-hati untuk meniru tatanan anatomi yang benar,” tulis mereka.
“Penguburan yang dihasilkan menyiratkan kehati-hatian dan perencanaan yang baik, serta pengetahuan yang baik tentang anatomi manusia.”