Berawal dari Rasa Penasaran, Bocah Ini Bantu Arkeolog Gali Kota Romawi Kuno, Temuannya Mengejutkan
Peran bocah ini tidak banyak diketahui sebelumnya.
Peran bocah ini tidak banyak diketahui sebelumnya.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di kuil milik Kaisar Romawi Kuno? Di antara temuan-temuan lainnya, para arkeolog menemukan bagian lantai keramik, yang diyakini sebagai bagian dari alun-alun Agora, serta sebuah plakat marmer untuk menghormati kaisar Romawi, dengan seluruh teksnya yang masih utuh.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di situs Romawi kuno Berryfields? Arkeolog menemukan empat butir telur ayam berusia 1.700 tahun saat menggali di permukiman Romawi kuno bernama Berryfields di Ingggris tengah, antara tahun 2007 dan 2016.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan kota Romawi kuno itu? Para arkeolog Prancis belum lama ini melakukan penggalian di lingkungan tua Hôtel Dieu Rennes di barat laut Perancis. Melansir laman arkeonews.net, Jumat (5/7) Institut Nasional Penelitian Arkeologi Pencegahan Perancis melaporkan penggalian di bawah rumah sakit kuno sejak abad ke-19 itu dimulai pada tahun 2022. Dua tahun setelahnya, para Arkeolog berhasil mengungkap temuan kota kuno tersebut dan sisa bukti kehidupan sehari-hari Romawi di zamannya.
-
Apa temuan arkeolog yang penting dalam penggalian pangkalan militer Romawi kuno ini? Dalam penggalian itu arkeolog menemukan bagian Via Pretoria, jalan utama di markas tersebut dan juga podium berbentuk setengah lingkaran serta area jalan berbatu yang menjadi bagian dari bangunan besar untuk umum.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di vila Romawi kuno yang tenggelam? Bagian vila yang ditemukan adalah lantai marmer yang sangat indah.
Berawal dari Rasa Penasaran, Bocah Ini Bantu Arkeolog Gali Kota Romawi Kuno, Temuannya Mengejutkan
Seorang bocah perempuan 13 tahun, Helen Carlton-Smith membantu para arkeolog menggali kota Romawi kuno pada 1930-an. Namun tidak banyak yang tahu terkait keterlibatannya.
Sumber: Business Insider
Helen ikut bersama sejumlah arkeolog perempuan dan mereka menemukan koin emas, tembikar, dan mosaik Romawi kuno saat melakukan penggalian di Verulamium, kota Romawi terbesar di Inggris.
Mortimer Wheeler, seorang arkeolog dan Direktur Museum London saat itu, ditugaskan dalam penggalian tersebut. Istrinya, Tessa Verney Wheeler, juga seorang arkeolog yang ikut penggalian.
- Arkeolog Temukan Kota Kuno dari Abad Ke-4 SM, Penduduknya Pernah Memberontak Lawan Pemerintah Romawi
- Arkeolog Temukan 'Kerajaan Tersembunyi' di Kota Romawi Kuno Berusia 2200 Tahun, Ada 57 Situs yang Saling Terhubung
- Arkeolog Temukan Lantai Mosaik Berusia 2.000 Tahun Bergambar Lumba-Lumba, Dibuat Orang Kaya Romawi
- Arkeolog Temukan Benih Tanaman Beracun dalam Tulang Hewan, Narkotika Orang Romawi Kuno
Kendati pada abad ke-19 banyak arkeolog perempuan yang terlibat dalam penggalian arkeologi, mereka tidak mendapat pengakuan yang sama dibandingkan rekan arkeolog mereka yang laki-laki. Demikian disampaikan arkeolog Lexi Diggins, kurator pameran di Museum Verulamium kepada Business Insider via surel.
Terkait keterlibatan Helen Carlton-Smith, Diggins mengisahkan bocah tersebut tinggal di dekat lokasi penggalian dan melihat para arkeolog menggali di situs tersebut. Bocah itu penuh rasa ingin tahu terkait pekerjaan yang sedang dilakukan para arkeolog. Tessa Wheeler lalu bertanya apakah bocah itu ingin ikut membantu.
Helen punya kemampuan menggambar seperti ibunya. Bocah itu juga menemukan mosaik di situs tersebut.
Helen menulis pengalamannya ikut menggali secara detail dalam sebuah buku harian. Tim arkeolog kemudian menujulukinya "Helen dari Troya".
Dalam buku hariannya Helen menulis bagaimana Tessa Wheeler menginstruksikan kepada tim baik laki-laki dan perempuan dalam proses penggalian.
"Metodenya adalah mengajar dengan mencontohkan," kata Diggins.
Selain mengajarkan para arkeolog kemampuan fotografi dan menggambar fitur arkeologi, Tessa Wheeler mengarahkan timnya dalam mengelola proyek penggalian, mengalokasikan sumber daya, dan melatih anggota lainnya.