Gua Ini Simpan Bukti Kreativitas Manusia Purba, Ada Temuan Harta Karun Zaman Batu Berusia 40.000 Tahun
Temuan ini memberikan wawasan baru yang penting mengenai distribusi dan gaya hidup masyarakat Zaman Batu di Eropa.
Gua Hohle Fels di gugusan pegunungan Swabian Jura, Jerman barat daya ini menyimpan banyak harta karun dari Zaman Batu. Harta karun ini merupakan peninggalan manusia purba, berupa karya seni yang mereka buat pada masa itu.
Penemuan-penemuan di gua ini membuat para arkeolog menyimpulkan tempat lahir umat manusia Eropa modern terletak di Swabian Jura.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Jerman Timur? Para arkeolog yang melakukan penggalian di Jerman Timur menemukan kuburan berusia 4.200 tahun, dekat Oppin di Saxony-Anhalt yang berisi kerangka seorang pria yang diyakini berisiko menjadi “zombie”.
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan Jerman? Para ilmuwan Jerman berhasil menemukan dan mendeskripsikan sebuah spesies sejenis bintang laut berusia 155 juta tahun, jenis Brittle Star atau bintang rapuh yang sedang dalam pertengahan regenerasi pada separuh tubuhnya.
-
Apa yang diungkap oleh penelitian ilmuwan tentang asal-usul kecoak Jerman? Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Texas A&M AgriLife mengungkap asal-usul kecoak Jerman, Blatella germanica dan evolusinya terhadap habitat manusia.
-
Apa temuan arkeologis penting yang ditemukan di Aachen, Jerman? Tembok pertahanan atau benteng Romawi kuno dari abad ke-3 ditemukan di pusat kota Aachen, Jerman ketika berlangsung proyek konstruksi dekat Poststrasse dan Marktplatz.
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog yang menemukan artefak-artefak kuno di Turkistan? Pemimpin ekspedisi Aleksandr Podushkin, arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengatakan negara bagian Kangju adalah sebuah federasi yang terdiri dari berbagai macam orang, termasuk, pada saat itu, kelompok-kelompok nomaden Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (yang mungkin saja merupakan orang Skit).
Artefak yang ditemukan adalah tiga patung berusia 40.000 tahun yang diukir dari gading mamut. Patung ini ditemukan pada Desember 2003, yang ketika itu tim dari Universitas Tübingen mengumumkan bahwa mereka telah menemukan karya seni tertua yang diketahui di Swabian Jura.
Menurut para ilmuwan, usia patung tersebut – 35.000 hingga 40.000 tahun – menandai ambang batas paling penting dalam perkembangan manusia: kemampuan untuk membuat representasi gambar dan figuratif.
Patung-patung ini juga memberikan wawasan baru yang penting mengenai distribusi dan gaya hidup masyarakat Zaman Batu di Eropa. Para ilmuwan awalnya berasumsi bahwa Homo sapiens lebih aktif di tempat yang sekarang disebut Prancis, terbukti dengan banyaknya penemuan lukisan gua di sana.
Namun penggalian di Swabian Jura memperjelas bahwa sekitar 45.000 tahun yang lalu, selama periode Neolitikum, Homo sapiens tiba di wilayah Danube dari timur, awalnya hidup berdampingan dengan Neanderthal yang sudah ada di sana, seperti dilansir Deutsche Welle (DW), Selasa (6/8).
Penggalian oleh Nazi
Penggalian di situs ini dimulai oleh pemerintah Nazi pada 1937. Arkeolog Nazi menemukan ratusan pecahan gading di dalam gua pada akhir Agustus 1939. Namun karena Perang Dunia II, penggalian terhenti.
- Sisi Lain Ni Luh Puspa Wamen Pariwisata RI, Anak Sulung yang Pernah Jadi ART untuk Bantu Ekonomi Keluarga
- Bangun Jembatan Gantung, BRI Bantu Mobilitas Warga dan Dorong Ekonomi Masyarakat Desa
- Buka Rembuk Gerakan Indonesia Tertib, Menko Polhukam Bicara Urat Nadi Pembangunan Bangsa
- Bertahan Puluhan Tahun, Ini Sisi Menarik Kue Gipang dari Banten yang Rasanya Manis
Pecahan gading tersebut kemudian direkonstruksi 30 tahun kemudian dan hasilnya adalah patung hibrida singa dan manusia setinggi 31 cm. Patung ini diduga merepresentasikan seorang dukun.
Penggalian di gua itu kemudian berlanjut pada 1995. Setelah delapan tahun, ditemukan tiga patung: sebuah kepala kuda, seekor unggas air dan manusia singa lainnya, tingginya hanya sekitar 2 cm. Sebagian besar patung berukuran tinggi sekitar 5 hingga 6 cm banyak di antaranya memiliki lubang — untuk digantung atau sebagai hiasan.
Penemuan Terbaru
Penemuan menarik lainnya adalah "Venus Hohle Fels", sebuah sosok wanita setinggi sekitar 6 cm dengan payudara besar dan vulva menonjol. Alih-alih memiliki kepala, ia memiliki lubang yang memungkinkannya dipakai sebagai jimat yang melambangkan feminitas atau kesuburan.
Patung-patung Venus lainnya, yang diperkirakan berusia sekitar 10.000 tahun lebih muda, telah ditemukan di seluruh Eropa, dan beberapa peneliti menduga orang-orang menggunakannya untuk memuja dewi tersebut. Ditemukan juga perhiasan dan seruling dibuat dari tulang leher angsa, yang dianggap instrumen musim tertua di dunia.
Penemuan terbaru di gua Hohle Fels adalah patung berang-berang setinggi 6 cm. Patung ini tanpa kepala dan ditemukan oleh seorang mahasiswa asal Denmark.
Arkeolog Nicholas Conard dari Universitas Tübingen menyebut patung berang-berang itu sebagai "penemuan tahun ini". Dia ragu patung itu memuat simbolisme tertentu, namun menurutnya itu bisa menjadi bukti kekaguman masyarakat purba terhadap kemampuan berang-berang dalam menangkap ikan.
“Orang-orang makan banyak ikan saat itu,” kata Conard.