Ilmuwan Temukan Fosil 33 Spesies Megafauna di Situs Berusia 8 Juta Tahun, Termasuk Burung Raksasa yang Tak Bisa Terbang
Cagar Ilmiah Alcoota adalah pintu masuk menuju jutaan tahun lalu.
Cagar Ilmiah Alcoota adalah pintu masuk menuju jutaan tahun lalu. Lahan yang sangat luas ini adalah salah satu lapisan fosil yang paling signifikan di Ausralia pada zaman Miosen akhir.
Jutaan tahun lalu, daerah ini pernah ditinggali hewan-hewan raksasa. Lapisan fosil di Alcoota ini berusia 8 juta tahun dan di sini telah ditemukan ribuan tulang megafauna yang telah punah. Demikian dikutip dari laman ABC, Senin (12/8).
-
Apa yang ditemukan ahli paleontologi di Victoria, Australia? Ahli paleontologi baru-baru ini berhasil mengidentifikasi bagian atas tengkorak kiri spesies dinosaurus megaraptorid yang masih terpelihara dan hampir lengkap di Victoria, Australia.
-
Di mana fosil hewan purba ditemukan di Sumedang? Dua fosil hewan purba yakni gading gajah dan tempurung kura-kura belum lama ini ditemukan di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
-
Siapa yang menemukan fosil-fosil hewan purba tersebut? Ekspedisi untuk mengumpulkan fosil-fosil ini dilakukan pada tahun 2011 dan 2014 oleh para ilmuwan dari Zoological Society of London (ZSL).
-
Kapan fosil hewan purba ini ditemukan? Fosil-fosil tersebut ditemukan sekitar 25 tahun yang lalu oleh ahli paleontologi Elizabeth Smith dan putrinya Clytie ketika mereka sedang memeriksa sisa-sisa tambang opal.
-
Siapa yang menemukan fosil hewan purba ini? Fosil-fosil tersebut ditemukan sekitar 25 tahun yang lalu oleh ahli paleontologi Elizabeth Smith dan putrinya Clytie ketika mereka sedang memeriksa sisa-sisa tambang opal.
-
Di mana fosil hewan laut purba ini ditemukan? Penemuan ini bermula ketika pada 1983, anggota Royal Ontario Museum menjelajahi Canadian Rockies dan menemukan lapangan fosil yang sangat luas di Taman Nasional Yoho, menurut studi yang diterbitkan pada 21 Juni dalam Journal of Systematic Palaeontology.
Alcoota bak kotak pandora yang berisi serangkaian misteri yang belum terpecahkan. Misteri ini berusaha dipecahkan para ilmuwan, mahasiswa, dan sukarelawan yang mendatangi Alcoota setiap dua tahun.
Di Alcoota pernah ditemukan fosil burung raksasa yang tidak bisa terbang yang sangat terkenal, Dromonis stirtoni. Fosil ini ditemukan seorang pekerja Aborigin pada tahun 1950-an.
Saat mendengar penemuan tersebut dan melihat spesimennya, ilmuwan yang berasal dari Alice Springs, Northern Territory, Keith Rochow dan Alan Newsome langsung menuju situs Alcoota dan mengumpulkan pecahan tulang dan gigi dari permukaan tanah.
Mereka kemudian membawa temuan tersebut ke Universitas Adelaide yang ketika itu dikunjungi Ruben Stirton, seorang profesor paleontologi di Universitas California.
Adam Yates, kurator senior ilmu bumi di Museum dan Galeri Seni Northern Territory, mengatakan begitu Stirton melihat tulang-tulang itu, dia bergegas ke Alice Springs bersama tim kecil.
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Kecoak dari Fosil Berusia 180 Juta Tahun, Punya Warna Sayap Unik
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Lalat Gergaji dari Fosil Berusia 16 Juta Tahun, Serangga Mirip Tawon yang Telah Punah
- Temuan Fosil Berusia 86.000 Tahun di Gua Ini Ungkap Bagaimana Awalnya Manusia Tiba di Asia Tenggara
- Ilmuwan Temukan Sayatan Pada Fosil Mamut Berusia 39.000 Tahun, Ungkap Jejak Manusia Pertama di Kutub Utara
“Mereka melakukan penggalian pertama ke dalam tanah untuk melihat dari mana tulang-tulang di permukaan ini terkikis,” kata Adam.
“(Mereka) menemukan lapisan yang sangat kaya, penuh dengan tulang yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.”
Adam mengatakan, timnya yakin situs tersebut berasal dari pertengahan zaman Miosen akhir.
"Miosen Akhir adalah zaman yang berlangsung kira-kira dari 12 juta hingga 5,5 juta tahun yang lalu, jadi ini merupakan rentang waktu yang cukup luas," ujarnya.
"Ada sangat sedikit situs lain yang berasal dari zaman Miosen, pada masa ini iklim berubah di Australia."
33 Spesien Megafauna
Pada zaman itu, hutan-hutan lenyap dan menyusut ke pantai timur yang basah dan lembab. Kondisi ini menguntungkan bagi hewan yang lebih besar yang beratnya mencapai lebih dari 40 kilogram.
“Kita melihat evolusi terutama pada hewan-hewan besar yang hidup bersama di habitat terbuka, hewan yang kita sebut megafauna,” kata Adam.
“Kami memiliki fauna reptil, burung, dan mamalia yang cukup beragam yang mencakup banyak spesies yang sangat besar.”
Selama bertahun-tahun, ribuan tulang dari 33 spesies berbeda telah digali dari beberapa lapisan di situs Alcoota.
Fosil hewan yang ditemukan di antaranya burung dromornithid raksasa, yaitu makhluk besar yang tidak dapat terbang, kerabat bebek dan angsa. Selain itu ditemukan juga tulang marsupial, kanguru besar, dan tapir berkantung.
Penemuan Termutakhir
Tahun ini, para ilmuwan menemukan sebagian kerangka dan kaki artikulasi dari Ilbandornis woodburnei, yang merupakan salah satu burung besar yang tidak bisa terbang milik dromornithid, keluarga burung tidak bisa terbang yang sudah punah dan umum ditemukan di seluruh Australia.
Terdapat dua spesies serupa - Ilbandornis woodburnei dan Ilbandornis lawoni - di lokasi tersebut. Ilbandornis woodburnei adalah sepupu dari Dromornis stirtoni dan berukuran sebesar burung unta modern dengan berat 180 hingga 200 kilogram.
Adam mengatakan temuan terbaru ini dapat membantu menyatukan seperti apa lingkungan hewan-hewan ini selama periode penting dalam evolusi Australia.
Selama dua musim berturut-turut, ahli paleontologi telah menemukan tulang artikulasi burung besar yang tidak bisa terbang.
Adam berharap akan ada lebih banyak penemuan seperti kaki artikulasi Ilbandornis woodburnei untuk memecahkan misteri seputar tulang-tulang dalam koleksi museum.
“Cakar raksasa misterius Alcoota, seperti namanya, adalah cakar besar yang kita temukan di lokasi yang kita tidak tahu pasti milik hewan apa," ujarnya.
Adam mengatakan jawaban berusia 8 juta tahun itu terletak di bawah tanah lapisan fosil Alcoota.
"Ada banyak misteri di sini. Selalu menjadi misteri," pungkasnya.