Ilmuwan Temukan Fosil Buaya Purba Pemakan Ikan di Gurun Tandus, Umurnya 12 Juta Tahun
Fosil buaya yang ditemukan itu berukuran panjang 3 meter tapi saat dewasa bisa mencapai 9 meter.
Ahli paleontologi baru-baru ini mengungkap penemuan fosil dari buaya laut muda yang berasal dari 10 hingga 12 juta tahun yang lalu yang ditemukan di gurun Ocucaje, Peru.
Fosil yang ditemukan dalam kondisi sempurna ini merupakan fosil dari Gharial atau buaya pemakan ikan yang ditemukan pada akhir tahun 2023. Buaya muda tersebut berukuran tiga meter, tapi saat dewasa buaya tersebut dapat tumbuh mencapai panjang 9 meter.
-
Di mana fosil-fosil ikan laut dalam ditemukan? Andrea Baucon, seorang peneliti di Universitas Genova (Italia) yang memimpin studi ini berhasil menemukan fosil-fosil ikan laut dalam di daerah NW Apennines, dekat Piacenza, Modena, dan Livorno (Italia).
-
Kapan fosil-fosil ikan laut dalam ini diperkirakan hidup? Fosil-fosil yang baru ditemukan ini berasal dari periode Kapur Awal (130 juta tahun yang lalu).
-
Apa yang ditemukan di dalam fosil kura-kura laut berusia 6 juta tahun? Para peneliti mengungkap sisa-sisa DNA dalam sisa fosil yang berasal dari penyu laut yang hidup 6 juta tahun lalu.
-
Kapan fosil gajah purba ditemukan? Hasilnya, mereka menemukan fosil utuh gajah purba yang diperkirakan usianya mencapai jutaan tahun. Di samping itu, mereka juga menemukan fosil kerbau dalam penggalian itu.
-
Di mana fosil buaya terpenggal itu ditemukan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Dimana fosil badak berusia 14 juta tahun ditemukan? Fosil ini, secara ilmiah dinamakan Prosantorhinus yei sp. nov., ditemukan di Wilayah Otonom Hui Ningxia.
"Ini adalah pertama kalinya kami menemukan tahap juvenil (muda) dari spesies ini, artinya, ia belum mencapai ukuran maksimalnya. Ia mati sebelum itu," kata Mario Gamarra, ahli paleontologi vertebrata dalam siaran pers, seperti dilansir Science Alert, Jumat (29/11).
Gamarra menambahkan, buaya yang masih memiliki kerabat dekat dengan gharial India ini memiliki tengkorak dan rahang spesimen yang berbeda dari buaya dan aligator masa kini.
“Mereka memiliki moncong yang memanjang dan mereka sepenuhnya adalah pemakan ikan,” jelas Gamarra.
Fosil buaya tersebut akan diekstrak
Ahli paleontologi Mario Urbina, bersama dengan spesialis dari Direktorat Geologi Regional Ingemmet dan La Unión College, membawa fosil itu ke fasilitas Ingemmet, badan paleontologi nasional untuk menjalani proses ekstraksi yang membutuhkan persiapan sampai 80 jam.
- Pemburu Temukan Fosil Gading Mamut Berusia 20.000 Tahun di Sungai, Panjangnya 2 Meter dan Beratnya Hampir 300 Kilogram
- Ilmuwan Temukan Fosil Kecebong Purba Tertua Berusia 161 Juta Tahun, Ukurannya Setelapak Tangan
- Ilmuwan Temukan Sayatan Pada Fosil Mamut Berusia 39.000 Tahun, Ungkap Jejak Manusia Pertama di Kutub Utara
- Ilmuwan Temukan Lubang Pembuangan Dipenuhi Kerangka Mamut Berusia 100.000 Tahun, 61 Fosil Sudah Digali dari Kedalaman 20 Meter
Seluruh proses tersebut merupakan proses yang menantang karena kekerasan batu pasir yang ekstrem dan juga morfologinya yang rumit, kata Urbia.
Badan paleontologi lebih lanjut berupaya untuk melakukan penyelidikan dari proses biologis, geologis dan lingkungan tempat fosil itu ditemukan.
Sebelumnya, di area yang sama di sekitar gurun Ocucaje, arkeolog menemukan beberapa fosil seperti paus purba, lumba-lumba, hiu dan spesies lain dari periode Miosen sekitar 5 hingga 23 juta tahun lalu.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti