Ilmuwan Ungkap di Usia Berapa Manusia Merasa Paling Bahagia dan Puas dalam Hidupnya
Kapan Anda merasa paling bahagia dalam hidup? Mungkin jawabannya sesuai dengan hasil penelitian ini.
Ada lebih dari 400 penelitian yang baru-baru ini dianalisis untuk mengungkap apa yang dirasakan manusia sepanjang hidupnya. Dan saat ini, tim peneliti dari berbagai perguruan tinggi di Jerman dan Swiss hampir menemukan jawabannya.
Para peneliti ini berasal dari Universitas Olahraga Jerman di Koln atau Cologne, Universitas Ruhr di Bochum, Universitas Johannes Guetnberg di Mainz, dan beberapa universitas di Bern dan Basel di Swiss. Mereka membagikan temuan mereka dalam kajian ekstensif yang diterbitkan pada 7 September 2023 di jurnal Psychological Bulletin.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Swiss? Ilmuwan tak menyangka bahwa apa yang ditemukannya itu adalah mata panah berbahan meteorit. Ilmuwan Geologi dari Museum Sejarah Nasional Bern, Beda Hofmann, mengidentifikasi mata panah besi yang berkarat berasal dari Zaman Perunggu.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan Jerman? Para ilmuwan Jerman berhasil menemukan dan mendeskripsikan sebuah spesies sejenis bintang laut berusia 155 juta tahun, jenis Brittle Star atau bintang rapuh yang sedang dalam pertengahan regenerasi pada separuh tubuhnya.
-
Apa yang diungkap oleh penelitian ilmuwan tentang asal-usul kecoak Jerman? Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Texas A&M AgriLife mengungkap asal-usul kecoak Jerman, Blatella germanica dan evolusinya terhadap habitat manusia.
-
Apa yang membuat para ilmuwan bersemangat dengan penemuan gua Zaman Es di Jerman? Menurut para ilmuwan, temuan ini dapat membuka wawasan baru mengenai kehidupan para pemburu-pengumpul di Zaman Es akhir.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang kecoak Jerman? Studi ini melibatkan analisis DNA kecoa dari enam benua yang mengungkap evolusi spesies serangga ini dan menjelaskan hubungan erat kecoak Jerman dengan habitat manusia.
-
Apa yang diuji oleh ketiga ilmuwan tersebut? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
Mereka menemukan, kepuasan hidup manusia secara keseluruhan lebih rendah di masa kanak-kanak sebelum meningkat di kemudian hari. Pada masa dewasa akhir, sekali lagi terjadi penurunan kepuasan terhadap hidup secara umum, dikutip dari Greek Reporter, Rabu (21/8).
Dalam penelitian tersebut, peneliti menelaah apa yang dirasakan rang-orang sepanjang hidupnya. Mereka menganalisis informasi dari 443 penelitian, melibatkan 460.902 orang.
Profesor Susanne Bucker, yang meneliti di Bochum, mengatakan mereka memperhatikan tiga elemen penting bagaimana perasaan orang-orang. Tiga elemen ini yaitu apakah orang-orang merasa puas dengan hidupnya, seberapa sering mereka memiliki emosi positif, dan seberapa sering perasaan atau emosi negatif menghampiri.
Hasil analisis menunjukkan, kepuasan hidup seseorang turun di usia antara sembilan sampai 16 tahun, lalu naik sampai usia 70 tahun. Setelah masa itu, kepuasan hidup turun lagi pada usia 96 tahun.
Dalam hal kebahagiaan, cenderung turun mulai sekitar usia sembilan sampai 94 tahun.
- Ilmuwan Lakukan Penelitian soal Keberadaan Hantu, ini Hasilnya
- Bisakah Manusia Hidup di Lubang Hitam?
- Ahli Kesehatan Jiwa Ungkap Ide Mengakhiri Hidup Bisa Terdeteksi saat Remaja, Kenali Ciri-Cirinya
- Ilmuwan Ungkap Manusia Purba Sudah Pakai Sempak Sejak 40.000 Tahun Lalu, Begini Cara Mereka Membuatnya
Perasaan Sedih
Sementara itu, perasaan sedih lebih tidak bisa diprediksi dan cenderung naik dan turun antara usia sembilan dan 22 tahun. Setelah itu, ada kecenderungan kesedihan ini menurutn sampai usia 60 tahun, artinya orang-orang cenderung mengalami perasaan positif selama tahun-tahun tersebut.
Hasil studi menunjukkan, orang-orang umumnya cenderung merasakan kesedihan mendalam setelah ulang tahun mereka yang ke-60 tahun.
Peneliti menemukan, perubahan perasaan manusia ini lebih terlihat ketika menyangkut perasaan bahagia atau sedih, daripada kepuasan hidup.
Studi ini menunjukkan tren positif tertentu dalam jangka waktu yang lebih lama. Menurut Profesor Susanne Bücker, yang merupakan bagian dari tim peneliti, hal ini terutama terjadi pada seberapa puas orang terhadap kehidupan mereka dan seberapa sering mereka merasa sedih atau kesal.
Penurunan Kepuasan Hidup
Peneliti meyakini, sedikit penurunan terhadap kepuasan hidup di usia antara sembilan dan 16 tahun bisa jadi disebabkan oleh perubahan tubuh dan kehidupan sosial selama masa pubertas. Namun, tingkat kepuasan ini cenderung naik lagi ketika orang-orang memasuki usia dewasa.
Di sisi lain, perasaan positif cenderung menurun dari anak-anak sampai akhir masa dewasa. Di usia sangat lanjut, semua aspek perasaan orang cenderung menjadi lebih buruk daripada membaik atau semakin positif.
Penyebabnya mungkin karena seiring bertambahnya usia, kemampuan fisik dan kesehatan mereka menurun dan interaksi sosial mereka berkurang, salah satunya karena banyak teman mereka yang meninggal, menurut penelitian.