Peneliti Ungkap Bulan Planet Jupiter Bisa Produksi Oksigen Untuk 1 Juta Manusia
Europa pertama kali diidentifikasi Galileo Galilei pada tahun 1610.
Jupiter adalah planet terbesar di galaksi Bima Sakti dan memiliki satu bulan yang cukup terkenal di kalangan astronom, yaitu Europa. Bulan yang diseput Europa ini ditemukan Galileo Galilei pada tahun 1610, meskipun klaim penemuan tersebut dibantah Simon Marius yang menyatakan bahwa ia telah menemukannya lebih awal pada tahun 1609.
Meskipun ada perdebatan mengenai siapa penemunya, Europa tetap menjadi satelit alami yang menarik untuk diteliti, terutama terkait dengan keberadaan oksigen di dalamnya. Data yang diperoleh dari wahana antariksa Juno milik NASA menunjukkan bahwa Europa menghasilkan sejumlah besar oksigen setiap harinya.
-
Bagaimana Europa menghasilkan oksigen? Para peneliti memperkirakan jumlah oksigen yang diproduksi Europa berdasarkan volume hidrogen yang terlepas dari permukaannya.
-
Siapa yang mengukur Planet Jupiter? Menurut NASA, planet ini adalah planet paling masif di Tata Surya, dua kali lebih besar dari gabungan semua planet yang lain.
-
Apa yang menjadikan Jupiter unik? Salah satu ciri khas Jupiter yang paling terkenal adalah Bintik Merah Raksasa, sebuah badai besar yang telah berputar di atmosfer Jupiter selama ratusan tahun.
-
Dimana Jupiter terbentuk? Simulasi baru menunjukkan, planet-planet besar yang terbentuk cukup jauh dari bintang induknya memulai kehidupannya bukan sebagai bola yang rapi, namun lebih berupa piringan pipih atau datar atau disebut oblate spheroid.
-
Apa tujuan misi NASA di Jupiter? Sebuah pesawat luar angkasa yang bertujuan untuk mencari tanda-tanda kehidupan alien di salah satu bulan es Jupiter telah berhasil diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat(AS).
-
Siapa yang pernah dekat dengan Jupiter? Pria yang pernah menjalin hubungan dengan Sheila Marcia ini mengungkapkan bahwa ia bahkan harus mengandalkan makanan sederhana seperti nasi dan micin.
Dikutip dari IFL Science pada Kamis (19/12), para peneliti memperkirakan produksi oksigen di Europa berdasarkan jumlah hidrogen yang dilepaskan dari permukaannya. Oksigen tersebut dihasilkan melalui proses fotolisis, yaitu pemecahan molekul air es di permukaan Europa akibat radiasi sinar matahari dan partikel bermuatan dari magnetosfer Jupiter.
Penelitian yang dipublikasikan jurnal Nature Astronomy menunjukkan, produksi oksigen di Europa diperkirakan berdasarkan jumlah hidrogen yang keluar dari permukaannya, menggunakan data dari instrumen Jovian Auroral Distributions Experiment (JADE) di wahana Juno. Hasilnya, para peneliti menyimpulkan Europa dapat memproduksi sekitar 1000 ton oksigen setiap 24 jam, jumlah yang cukup untuk mendukung kehidupan 1 juta manusia, meskipun atmosfer di Europa terlalu tipis untuk dihirup.
Walaupun 1000 ton oksigen per hari merupakan angka yang signifikan, jumlah tersebut ternyata lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya. Sebelumnya, para ilmuwan memperkirakan bahwa Europa mampu menghasilkan lebih dari satu ton oksigen setiap detik.
Untuk mendalami lebih lanjut, NASA telah meluncurkan misi Europa Clipper. Misi ini diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida, Amerika Serikat, menggunakan roket Falcon Heavy milik SpaceX pada Oktober 2024. Rencananya, Europa Clipper akan menempuh perjalanan sejauh 2,9 miliar kilometer dan diharapkan tiba di tujuannya pada tahun 2030. Dikutip dari laman NASA pada Kamis (19/12/2024), astronom telah lama menjadikan Europa sebagai target utama untuk eksplorasi.
Pesawat ruang angkasa Europa Clipper merupakan pesawat terbesar yang pernah dibangun oleh NASA untuk misi planet. Pesawat ini akan melakukan perjalanan sejauh 2,9 miliar km dari Pusat Ruang Angkasa Kennedy di Florida menuju bulan Europa.
Radiasi Ekstrem
Misi Europa Clipper akan melintasi salah satu wilayah dengan radiasi paling ekstrem di tata surya setelah matahari. Hal ini disebabkan oleh Jupiter yang memiliki medan magnet yang sangat kuat, yang menghasilkan radiasi berbahaya bagi pesawat luar angkasa. Untuk melindungi perangkat elektronik yang sensitif, tim insinyur telah merancang ruang khusus dan merencanakan jalur orbit yang dapat meminimalkan waktu yang dihabiskan di area dengan radiasi tinggi. Selama pelaksanaan misi, Europa Clipper direncanakan akan melakukan 49 kali penerbangan dekat ke bulan Europa.
Pesawat ini akan mengumpulkan data penting mengenai komposisi geologi dengan menggunakan peralatan ilmiah yang canggih. Dirancang untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang bulan es ini, misi ini diperkirakan akan berlangsung lebih dari 5 tahun untuk menempuh jarak sekitar 2,9 miliar km sebelum akhirnya memasuki orbit pada tahun 2030.
Setibanya di Europa, misi ini akan menyelidiki ketebalan lapisan es serta interaksinya dengan lautan di bawahnya, serta mengkaji komposisi geologinya lebih dalam. Secara keseluruhan, misi ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai potensi astrobiologis dari dunia yang mungkin dapat dihuni di luar Bumi.